Rusydi Didin Rida Nawal Naufal

Sunnah dan Larangan Haji Fiqih

Sunnah dan Larangan Haji Fiqih By Group 3

Diantara Rukun dan Wajib Haji, ada juga Sunnah dan Larangan Haji  Dibagi menjadi 3, yaitu… Larangan khusus bagi jamaah pria. Larangan khusus bagi jamaah wanita. Larangan bagi pria dan wanita. Diantara Rukun dan Wajib Haji, ada juga Sunnah dan Larangan Haji Yang akan kami terangkan sebagai berikut...

Larangan bagi jamaah pria Memakai pakaian berjahit selama dalam ihrom. Memakai tutup kepala sewaktu ihrom. Memakai sepatu yang menutupi mata kaki. HADIS Orang yang sedang ihrom tidak boleh memakai baju, ikat kepala, topi, celana, kain yang bercelup dengan wangi-wangian Tidak boleh memakai sepatu, kecuali ia tidak mempunyai sandal, maka ia boleh memakai sepatu tetapi hendaknya sepatunya dipotong sampai dibawah mata kakinya (HR. Bukhori Muslim)

Larangan bagi jamaah wanita Memakai tutup muka dan sarung tangan ketika ihrom. HADIS Seorang wanita yang sedang ihrom tidak boleh menutup muka dan tidak boleh memakai kaos tangan. (HR. Bukhari)

Larangan bagi jamaah pria dan wanita Memotong dan mencabut kuku. Mencukur atau memotong rambut. Memakai harum-haruman. Berburu binatang dalam ihram. AL QURAN Dan janganlah kamu mencukur rambut kepalamu (Al-Baqarah : 196) Mengadakan perkawinan Bercumbu rayu. Bertengkar Menebang pohon. AL QURAN …dan diharamkan atasmu menangkap binatang buruan darat, Selama kamu dalam ihrom. (Al Maa’idah : 96) HADIS Orang yang sedang berihrom tidak boleh menikah, tidak boleh menikahkan (menjadi wali atau wakil nikah) dan tidak boleh meminang. (HR Muslim AL QURAN Maka siapa saja yang sedang melakukan perbuatan dosa dan berbantah-bantah an di dalam masa mengerjakan haji. (Al-Baqarah : 197)

Dam (Denda) Menurut bahasa, dam artinya darah. Istilah syara’ dam adalah sanksi atau ancaman terhadap pelanggaran. Jenis dam ada 6 sebab, yang akan diterangkan setelah ini.

Jenis-Jenis Dam Orang yang meninggalkan wajib haji. Memakai pakaian berjahit pada laki-laki. Memakai tutup muka bagi perempuan. Mencukur rambut kepala atau lainnya. Memotong kuku. Memakai wangi-wangian. Bercumbu rayu dengan syahwat. Hubungan dengan suami istri sesudah tahallul awal Apabila dilanggar, ia wajib menyembelih seekor kambing/berpuasa 3 hari/bersedekah 3 sha’. Terhalang oleh musuh karena terjadi peperangan. Ditahan/dipenjara. Perbudakan. Suami/istri, seperti suami menyuruh istrinya ihshar. Perwalian. Ketinggalan wukuf di Arafah. Menyembelih binatang yang semisal atau bila ia membunuh seekor kambing maka ia wajib membayar seekor kambing. Bila tak menemukan binatang semisal, boleh diganti bersedekah kepada fakir miskin seharga binatang yang dibunuh. Berpuasa dengan menghargakan binatang yang dibunuhnya dengan beberapa gantang kurma. Terkena dam berupa: Menyembelih seekor unta apabila pohon yang dipotong besar. Menyembelih seekor kambing apabila pohonnya kecil. Jika dilakukan sebelum tahallul awal, batal hajinya dan membayar denda. Jika dilakukan sesudah tahllul awal, hajinya tak batal tapi membayar denda. Damnya ada 4, dapat dipilih salah satu: Menyembelih unta atau sapi Menyembelih 7 ekor kambing Bersedekah makana sebesar harga unta/ sapi Berpuasa seharga unta/sapi. Orang yang meninggalkan wajib haji. Orang yang melanggar larangan ihrom. Orang yang berburu binatang atau membunuh binatang darat yang berada di tanah haram. Orang yang memotong pepohonan Orang yang melakukan berhubungan antara suami istri. Orang yang sedang haji atau umroh dan ia terhalang oleh sesuatu sehingga tak dapat menyempurnakan atau meneruskan ibadah haji atau umrohnya. Tidak ihram dari miqot. Tidak bermalam di Muzdalifah. Tidak bermalam di Mina. Tidak melempar jumroh. Tidak thowaf wada’. Tidak hadir atau terlambat hadir di Padang Arofah. Apabila satu dari tujuh hal tersebut ditinggalkan maka ia wajib menyembelih seekor kambing jika tidak dapat maka berpuasa 10 hari.

Sunnah Haji Mengerjakan haji dengan cara ifrod. Membaca talbiyah mulai dari ihrom sampai lempar jumroh Aqobah tanggal 10 Dzulhijjah. Membaca do’a setelah talbiyah. Thawaf Qudum. Menunaikan shalat sunnah 2 rakaat setelah selesai Thawaf Qudum. Membaca doa ketika melakukan thawaf Masuk Ka’bah (Baitullah) اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ رِضَاكَ وَالْجَنَّةَ وَنَعُوْذُبِكَ مِنْ سَخَطِكَ وَالنَّارِ . رَبَّنَا آتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلاَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ