Download presentation
Presentation is loading. Please wait.
1
Cara-cara hapusnya suatu perikatan
Pembayaran Subrogasi: penggantian hak-hak si berpiutang (kreditur) oleh seorang ketiga yang membayar kepada si berpiutang. Subrogasi karena perjanjian 1. Apabila si berpiutang (kreditur) dengan menerima pembayaran dari seorang pihak ketiga menetapkan bahwa orang ini akan menggantikan hak-haknya, gugatan-gugatannya, hak-hak istimewanya dan hipotik yang dipunyainya terhadap si berutang (debitur)
2
2. Apabila si berutang meminjam sejumlah uang untuk melunasi utangnya, dan menetapkan orang yang meminjami uang itu akan menggantikan hak-hak si berpiutang. b. Subrogasi terjadi karena undang-undang (pasal 1402 KUHPerdata) 1. Untuk seorang yang ia sendiri sedang berpiutang, melunasi seorang berpiutang lain, yang berdasarkan hak-hak istimewanya atau hipotik,mempunyai suatu hak yang lebih tinggi. 2.untuk seorang pembeli suatu benda tak bergerak, yang telah memakai uang harga benda tersebut untuk melunasi orang-orang berpiutang kepada siapa benda itu diperikatkan dalam hipotik.
3
3. Untuk seorang yang bersama-sama dengan orang lain, atau untuk orang-orang lain, diwajibkan membayar suatu utang, berkepentingan untuk melunasi utang itu. 4. Untuk seorang ahliwaris yang sedang menerima suatu warisan dengan hak istimewa guna mengadakan pencatatan tentang keadaan harta peninggalan, telah membayar utang-utang warisan dengan uangnya sendiri. Penawaran pembayaran tunai diikuti oleh penyimpanan atau penitipan. Cara ini harus dilakukan apabila si berpiutang menolak pembayaran.
4
Pembaharuan utang atau novasi
Menurut pasal 1413 KUHPerdata ada tiga macam novasi : Apabila seorang yang berutang membuat suatu perikatan utang baru guna orang yang menghutangkannya, yang menggantikan utang yang lama yang dihapuskan karenanya. Apabila seorang yang berutang baru ditunjuk untuk menggantikan orang berutang lama, yang oleh si berpiutang dibebaskan dari perikatannya. Apabila sebagai akibat suatu perjanjian baru, seorang kreditur baru ditunjuk untuk menggantikan kreditur lama, terhadap siapa si berutang dibebaskan dari perikatannya.
5
Novasi no.1 disebut novasi objektif, sedang novasi
no.2&3 disebut novasi subjektif. No.2 disebut novasi subjektif pasif, sedang no.3 disebut novasi subjektif aktif. Perjumpaan utang atau kompensasi Jika dua orang saling berutang satu pada yang lainnya, maka terjadilah antara mereka suatu perjumpaan, dengan mana utang-utang antara kedua orang tersebut dihapuskan (1424 KUHPerdata). Percampuran utang Apabila kedudukan sebagai orang berpiutang (kreditur) dan orang berutang (debitur) berkumpul pada satu orang.
6
Pembebasan utang Si berpiutang tidak menghendaki lagi prestasi dari si berutang dan melepaskan haknya. Musnahnya barang yang terutang Jika barang tertentu yang menjadi objek perjanjian musnah, tak dapat lagi diperdagangkan, atau hilang, hingga tak dapat lagi diketahui apakah barang itu masih ada, maka hapuslah perikatannya, asal barang tadi musnah diluar kesalahan si berutang dan sebelum ia lalai menyerahkannya. Ketentuan ini hanya berlaku bila risiko mengenai barang dibebankan pada kreditur, misal dalam perjanjian jual beli atau penghibahan.
7
Batal atau pembatalan Meminta pembatalan akibat tidak terpenuhinya syarat subjektif dapat dilakkukan dengan dua cara: Aktif menuntut pembatalan perjanjian di depan hakim Menunggu sampai digugat di depan hakim Berlakunya syarat batal Apabila syarat batalnya suatu perikatan terpenuhi maka hapuslah perikatan tersebut dan berlaku surut hingga saat lahirnya perjanjian.
8
Lewat waktu Daluarsa untuk memperoleh hak milik atas suatu barang dinamakan daluarsa ‘acquisitive”, sedangkan daluarsa untuk dibebaskan dari suatu perikatan (atau suatu tuntutan) dinamakan daluarsa “extinctif”. Menurut pasal 1967, maka segala tuntutan hukum, baik yang bersifat kebendaan, maupun yang bersifat perseorangan hapus karena daluarsa dengan lewatnya waktu 30 tahun.
Similar presentations
© 2024 SlidePlayer.com Inc.
All rights reserved.