Pengembangan Instrumen Asesmen Diagnostik Miskonsepsi pada Materi Momentum dan Impuls Menggunakan “Isomorphic Problem Test” Oleh Nadiyah El-Haq Diyanahesa.

Slides:



Advertisements
Similar presentations
Prosedur dan Fungsi.
Advertisements

Arithmetic and Logic Unit. Arithmetic And Logic Unit Representasi Bilangan ALU 1. Integer Semua bilangan direpresentasikan dengan hanya menggunakan bilangan.
BAB 5-4 Training Aplikasi Machine Vision. Objektif Boleh mengetahui kepentingan training pada vision system Boleh menghuraikan aplikasi vision system.
Pedoman pembuatan makalah Pertemuan 25 : Mata kuliah:K0164-Pemrograman Matematika Tahun: 2008.
PENDAHULUAN Dalam matematika, deret Taylor adalah representasi fungsi matematika sebagai jumlahan tak hingga dari suku-suku yang nilainya dihitung dari.
Oleh : Gina Elvira ( ). Komunikasi antarbudaya adalah komunikasi yang terjadi di antara orang-orang yang memiliki kebudayaan yang berbeda (bisa.
Teori Behavioristik Albert Bandura
LANDASAN ILMIAH,TEKNOLOGI,PEDAGOGIS
Pendekatan Konseling Behavioristik Nama : Rheza Azmi Baoka Kelas : 2C.
Universitas Pancasakti Tegal Jl. Halmahera, km 1, kota Tegal
Nama kelompok : 1. Aditya Sharul Gunawan 2. Azmi Fidhayanti 3. Muchamad Effendi 4. Rike Fadilah 5. Widi Dwirizki Utoyowibowo Kelompok 2.
Kelompok 5 ¤ Arista Tulistia ¤ Widi Dwirizki Utoyowibowo ¤ Yosi…
Model – Model Komunikasi
M. RIEFQI MUBAROK SEKAR WULAN N. WIDI DWIRIZKI UTOYOWIBOWO.
Contoh Presentasi PENILAIAN MINAT
KONSTRUKSI DAM PARIT MODUL BI- 05
RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI ABSENSI KARYAWAN BERBASIS RFID MENGGUNAKAN PHP DAN MYSQL PADA PT MUSTIKA RATU.
Action Research Lili, Elsa, Habib, Fatwa. Pengertian Penelitian Tindakan  Gall (2007: 597) menjelaskan bahwa Penelitian tindakan dalam pendidikan adalah.
PENCAHAYAAN ALAMI DAN BUATAN DI RUANG BACA DAN RUANG PERTEMUAN DEPARTEMEN ARSITEK ITS SURABAYA Disusun oleh: Ahmad Fatih BarkahNRP Deni AgpriantaNRP.
MODEL REGRESI VARIABEL DUMMY A.Sifat Alamiah Variabel-Variabel Dummy Variabel yang diasumsikan nilai 0 dan 1 suatu perangkat untuk menggolongkan data ke.
KELOMPOK 5 AKUNTANSI SEWA. Latihan 20.5 Dalam sebuah transaksi jual sewa-balik dengan sewa operasi PT.LESSSEE awalnya memiliki aset dengan biaya perolehan.
STATISTIKA KONSEP STATISTIKA.
OLEH: RIBKA Y. MANOPO PARADIGMA KEPERAWATAN DAN HUBUNGAN PARADIGMA DENGAN TEORI KEPERAWATAN.
SISTEM DIGITAL MUHAMAD ARPAN, S.Kom.
BAB INHERITANCE (Pewarisan)
Monitoring & Evaluation
BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Biomaterial yang umum digunakan untuk perangkat implant adalah biokeramik Bahan biokeramik yang sering digunakan dalam.
“KARAKTERISASI SENSOR MAGNETIC INDUCTANCE TOMOGRAPHY (MIT) UNTUK APLIKASI DETEKSI KECACATAN PADA BESI DAN ALUMINIUM” Dian Arum Novitasari S1.
BENGKEL ASAS PEMBINAAN BLOG
Strategi Algoritma Universitas Ahmad Dahlan
TUGAS AKHIR I SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN STARTING LINE-UP PEMAIN FUTSAL MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING DAN K-MEANS CLUSTERING DISUSUN OLEH:
Mahasiswa dapat : 1. Mendeskripsikan pengertian belajar. 2. Mendeskripsikan pengertian pembelajaran 3. Mendeskripsikan ciri-ciri belajar dan pembelajaran.
Pengaruh Variasi Beban Terhadap Performa Turbin Gas di Blok 1.3 PLTGU PT. Indonesia Power Grati,Pasuruan OLEH : Muhamad Nafi’ Annur DOSEN PEMBIMBING.
PERENCANAAN,PENJADWALAN DAN PENGENDALIAN PROYEK Sumber: Ir. Faisol AM., MS Ir. Rony Ardiansyah, MT, IP-U.
MENULIS KARYA ILMIAH Yusrin Ahmad Tosepu. BIJAK “Ada banyak hal yang menunggu untuk ditulis. Dan di setiap langkah anda, anda melihat hal tersebut”
PEMBELAJARAN MASTERI.
BAB 3 ANALISIS SISTEM Objektif:
Penentuan K-optimal Menggunakan Segmentasi K-Nearest Neighbor dengan Validasi Silang Studi Kasus: White Wine
The Development of Blended Learning- Based Self-Learning on Classroom Action Research Training Material to Improve Teachers Professionalism Gunawan Setiadi1,
ESTIMASI PERMINTAAN METODE DAN ANALISIS ARIES FERNANDO.
Tugas Prakarya Kerajinan Bahan Lunak NAMA:IKAMUKHLIS KUSUMA WARDANI KELAS:8.4.
KELAS:8-4. Pengertian bahan lunak Kerajinan bahan lunak merupakan produk kerajinan yang menggunakkan bahan dasar yang bersifat lunak yaitu lentur, lembut,
PRAKARYA UMAIYA BALQIS 8-1. BAHAN LUNAK Bahan adalah material yang memiliki sifat tertentu yang dapat mempengaruhi hasil karya yang dibuat dari matertial.
Bahan serat digolongkan menjadi dua yaitu bahan serat dari tumbuhan dan bahan serat dari hewan. A.Serat dari tumbuhan, serat yang berasal dari bagian-bagian.
PRAKARYA  NAMA:M.ARIEL MARDIANSYAH(18)  KELAS:VIII-1(81)  GURU MATPEL:AHMAD MUFTI  MATERI:PENGERTIAN,CONTOH,GAMBAR BAHAN LUNAK SMPN 48 JAKARTA PRAKARYA.
tugas prakarya mitha
SMA NEGERI 1 PESANGGARAN - BANYUWANGI Jln. Pesanggaran No 50 – Pesanggaran - Banyuwangi Cipto Suyanto/kimia TERMOKIMIA KELAS : XI.IPA SEMESTER 1.
Kerajinan Bahan Lunak adalah suatu produk kerajinan yang mengunakan bahan bersifat lunak sebagai dasar pembuatannya.
STATISTIK INFERENSI Populasi Sampel Dapatan.
MLL 205 Teaching Reading and Writing in the Malay Language Classroom
Pernyataan if.. Pernyataan switch..
BAB 8 TATASUSUNAN.
Pengenalan.
A.ERROR Kesalahan adalah perbedaan antara variabel yang diukur dan setpoint. Kesalahan dapat berupa positif atau negatif. Tujuan dari setiap skema kontrol.
ROUTING STATIC DAN DINAMIS. STATIC ROUTING Pengertian static routing Static routing adalah jenis routing yang dilakukan admin/pengelola jaringan untuk.
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG 2016.
Jenis – jenis Penelitian. Jenis – jenis penelitian dapat dikelompokkan menurut : tujuan, pendekatan, tingkat eksplanasi & jenis data. TujuanPendekatanTingkat.
DOMAIN PENELITIAN Friska Ernita Sitorus Definisi Penelitian 1. Penyelidikan atau pencarian yang seksama terutama untuk memperoleh fakta baru dalam cabang.
ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN INKLUSIF: PENILAIAN Oleh: M. Rafiq.
ICT HANDYBOOK SPM LA2 COMPUTER SYSTEMS 2.3 Software.
ANALISIS KOVARIANS Ayu Aristika Riva Lesta Ariany Frena Fardillah.
Ayo Membaca Agar Hidup lebih Bermakna, Bermanfaat dan Bermartabat Bab 7 BERBAHASA PERSUASIF.
DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2016 SPEKTRUM KEAHLIAN.
MANAJEMEN & STRATEGI PENGHIMPUNAN DANA LEMBAGA ZAKAT.
Disediakan Oleh Nursaidatul Asma Binti Ab Aziz
SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA KERUSAKAN PADA HANDPHONE SAMSUNG MENGUNAKAN METODE HILL CLIMBING DAN FORWARD CHAINING S K R I P S I Oleh HERU KUSWOYO
PENGARUH KUALITAS LAYANAN, KUALITAS PRODUK DAN CITRA PERUSAHAAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN (STUDI KASUS RUMAH MAKAN DAPUR COET CIKARANG) RIDWAN
Periklanan. PERIKLANAN Segala biaya yang harus dikeluarkan sponsor untuk melakukan presentasi dan promosi nonpribadi dalam bentuk gagasan, barang, atau.
PERAN SISTEM INFORMASI STRATEGIK UNTUK MENDAPATKAN KEUNGGULAN KOMPETITIF Studi Pada Perguruan Tinggi di Kota Surakarta Bambang Nur Cahyaningrum.
Presentation transcript:

Pengembangan Instrumen Asesmen Diagnostik Miskonsepsi pada Materi Momentum dan Impuls Menggunakan “Isomorphic Problem Test” Oleh Nadiyah El-Haq Diyanahesa Seminar Proposal Universitas Negeri Malang, 13 Desember 2016

Pengaruh Asesmen dalam Pembelajaran Pengaruh Asesmen dalam Pembelajaran 11 Instrumen Asesmen berupa Isomorphic Problem Test 22 Miskonsepsi Siswa dalam Fisika Miskonsepsi Siswa dalam Fisika 33 Hasil Penelitian yang Mendukung Hasil Penelitian yang Mendukung 44 Observasi Awal 55 BAB 1 Latar Belakang Masalah

Pengaruh Asesmen dalam Pembelajaran 11 BAB 1 Latar Belakang Masalah Mengetahui kemajuan dan kesulitan siswa Mengevaluasi tujuan pembelajaran Guru Siswa Mengetahui kemampuan dan hasil belajar Memperbaiki dan memotivasi belajar

Instrumen Asesmen berupa Isomorphic Problem Test 22 Konteks pengetahuan disimpan dalam memori memiliki implikasi penting sebagai isyarat suatu masalah yang relevan (Bransford, et.al, Bjork,et.al; Godden et.al. dalam Singh, 2008) BAB 1 Latar Belakang Masalah Mendukung kemampuan belajar siswa Mendukung berfungsinya daya pikir siswa Menjadikan konsep yang diakses lebih dipahami siswa Instrumen Asesmen Teori Kognitif Isomorphic Problem Test Terdiri dari soal soal yang disusun berpasangan dengan isi yang berbeda, tetapi membutuhkan konsep atau prinsip yang sama untuk memecahkannya

Miskonsepsi Siswa dalam Fisika 33 BAB 1 Latar Belakang Masalah Konsep Awal yang Melekat Tes Diagnostik Isomorphic Problem Test Momentum dan impuls siswa menganggap momentum merupakan suatu gaya, massa yang besar memiliki momentum besar, impuls merubah posisi benda dengan menggunakan gaya Mengetahui kesulitan belajar siswa Instrumen yang efektif dalam mengetahui miskonsepsi siswa Mengetahui kemampuan siswa yang sebenarnya Mempermudah pengoreksian hasil pengerjaan soal Berupa tes pilihan ganda berbantuan web tryout

Hasil Penelitian yang Mendukung 44 Tes Diagnostik Two Tier (tes pilihan ganda : 2 tahap pilihan) Tes Diagnostik Two Tier (tes pilihan ganda : 2 tahap pilihan) 1 1 Tes Diagnostik Three Tier (tes pilihan ganda : 3 tahap pilihan) Tes Diagnostik Three Tier (tes pilihan ganda : 3 tahap pilihan) 2 2 BAB 1 Latar Belakang Masalah Tes untuk Mendiagnosis Miskonsepsi Suwarto & Afif Afghohani (2009) Caleon & Subramaniam (2010) Tier pertama Tier kedua Tier ketiga Sejumlah pilihan jawaban Sejumlah Alasan Tier pertama Tier kedua Sejumlah pilihan jawaban Sejumlah Alasan Keyakinan siswa berdasarkan skor Kelemahan : sulit membedakan jawaban siswa yang benar Kelemahan : kurang mampu mengetahui tingkat keyakinan siswa

Observasi Awal 55 Observasi di MAN 3 Malang dengan mewawancarai guru Fisika Terdapat miskonsepsi pada bab momentum dan impuls 1 1 Kesulitan menentukan tingkat kemampuan siswa 2 2 Kesulitan memberikan feedback secara cepat 3 3 Kendala pemberian soal objektif dan subjektif 4 4 Kesulitan menentukan asesmen yang tepat 5 5 BAB 1 Latar Belakang Masalah

1 1 Mengembangkan instrumen asesmen diagnostik miskonsepsi pada materi momentum dan impuls menggunakan “Isomorphic Problem Test”. 2 2 Mendeskripsikan kelayakan instrumen asesmen diagnostik miskonsepsi pada materi momentum dan impuls menggunakan “Isomorphic Problem Test”. BAB 1 Tujuan Penelitian & Pengembangan Menguji coba instrumen asesmen diagnostik miskonsepsi pada materi momentum dan impuls menggunakan “Isomorphic Problem Test”. 3 3

BAB 1 Spesifikasi Produk yang Diharapkan Soal pilihan ganda : empat opsi jawaban dengan satu opsi jawaban benar. Tiga opsi lain merupakan representasi miskonsepsi yang dialami siswa. Dapat digunakan untuk mengukur penguasaan konsep siswa. Satu indikator terdiri dari 3 butir soal dengan pemecahan masalah yang sama. Dapat mengelompokkan siswa berdasarkan tingkat pemahamannya dalam 3 kelompok yaitu menguasai, cukup menguasai, dan tidak menguasai

BAB 1 Pentingnya Penelitian & Pengembangan SISWA GURU PENELITI Membantu siswa mempelajari materi momentum dan impuls, sehingga siswa dapat mengetahui bagian yang perlu untuk dipelajari kembali 1.Sebagai alat untuk memperoleh informasi penguasaan konsep 2.Bantuan alat mengajar guru agar siswa menguasai materi, misal : kegiatan diskusi Meningkatkan pemahaman, pengetahuan, wawasan, dan menambah pengalaman dalam mengembangkan asesmen pembelajaran fisika

1.Guru memerlukan instrumen tes yang dapat mempersingkat waktu pengoreksian hasil pengerjaan siswa. 2.Siswa mengetahui tingkat pemahaman yang dimilikinya pada materi momentum dan impuls. 3.Semua siswa bersungguh-sungguh menjawab soal tes yang diberikan. 4.Siswa menginginkan feedback diberikan dengan cepat. Asumsi dalam penelitian dan pengembangan produk 1.Materi yang digunakan sebagai soal terbatas pada materi momentum dan impuls. 2.Opsi yang tersedia hanya ada empat pilihan jawaban, sehingga tidak mampu menampung semua pemikiran jawaban siswa. Keterbatasan dalam penelitian dan pengembangan produk BAB 1 Asumsi & Keterbatasan Penelitian

BAB 1 Definisi Operasional Feedback (balikan) adalah informasi yang diberikan oleh guru kepada siswa sebagai hasil dan bahan evaluasi dari kegiatan pembelajaran. Feedback diberikan dalam bentuk nilai dan tingkat kemampuan siswa. 1 1 Instrumen isomorphic problem test ini disajikan dalam bentuk soal pilihan ganda dengan satu indikator dikembangkan menjadi tiga soal yang menuntut kemampuan pemahaman konseptual. Tes pilihan ganda isomorphic problem test memiliki pemecahan masalah dan tingkat kesulitan sama. 2 2 Tingkat kesulitan yang sama berarti soal-soal berada pada tingkat taksonomi bloom sama dan memiliki penyelesaian sama. 3 3 Analisis berbantuan komputer dilakukan dengan bantuan web indoasses, feedback diberikan dalam bentuk nilai dan tingkat pemahaman siswa. 4 4 Kelayakan instrumen isomorphic problem test ini ditinjau berdasarkan hasil validasi butir soal pilihan ganda oleh validator dan uji coba terbatas oleh siswa. Kelayakan butir soal ditentukan dengan analisis data validasi oleh validator, analisis validitas hasil uji coba, taraf kesukaran, daya beda dan reliabilitas. Kriteria cukup menandakan bahwa instrumen yang dikembangkan sudah layak. 5 5

Asesmen 11 Asesmen Diagnostik 22 Isomorphic Problem Test 33 Konsep, Konsepsi, dan Miskonsepsi 44 BAB 2 Kajian Pustaka Miskonsepsi Materi Momentum dan Impuls 44

BAB 2 Asesmen Jenis Asesmen berdasarkan fungsi Tujuan Asesmen Hakikat Asesmen Definisi Asesmen

Definisi Asesmen Diagnostik 1 Kegunaan Asesmen Diagnostik 2 Instrumen Wawancara 3 BAB 2 Asesmen Diagnostik Instrumen Diagnostik Two Tier 4 Instrumen Diagnostik Three Tier 5 Instrumen Diagnostik Terbaru 6

Tes Tulis Tes Pilihan Ganda Berdasarkan Tingkat Kemampuan Definisi Isomorphic Problem Test BAB 2 Isomorphic Problem Test Tujuan Instrumen

Definisi Konsep Miskonsepsi Konsepsi BAB 2 Konsep, Konsepsi, dan Miskonsepsi Sumber Sumber Miskonsepsi Siswa Buku Teks Konteks dan Metode Mengajar Guru

BAB 2 Miskonsepsi Materi Momentum dan Impuls Materi Momentum dan Impuls Penelitian tentang Miskonsepsi Momentum dan Impuls Penyebab Miskonsepsi Langkah-Langkah Mengatasi Miskonsepsi Langkah Penelitian Bedasarkan Kajian

BAB 3 Metode Penelitian & Pengembangan Model Penelitian & Pengembangan 11 Prosedur Penelitian & Pengembangan 22 Instrumen Pengumpulan Data 33 Jenis Data 44 Teknik Analisis Data 55

BAB 3 1. Model Penelitian & Pengembangan Mengembangkan tes diagnostik pilihan ganda isomorphic problem test Soal pilihan ganda yang memiliki 4 opsi jawaban Setiap konsep terdiri dari 3 butir soal sepadan untuk mengetahui letak miskonsepsi siswa. (Research & Development)

BAB 3 2. Prosedur Penelitian & Pengembangan Tahap I Analysis Tahap II Design Tahap III Development Tahap IV Implementation Studi Kepustakaan Studi Lapangan Identifikasi Tujuan dan Ruang Lingkup Materi Menyusun Soal Uraian Uji Coba Soal Uraian Pengembangan Instrumen Validasi Instrumen Tes Revisi Analisis Miskonsepsi Uji Coba Instrumen

BAB 3 3. Instrumen Pengumpulan Data Validator Tahap Awal Instrumen Instrumen berupa Angket Instrumen Soal Uraian Alternatif jawaban soal pilihan ganda Butir soal sesuai indikator Butir soal benar secara konsep Instrumen Diagnostik Isomorphic Problem Test Konsep benar atau tidak konsisten

BAB 3 4. Jenis Data Data Kuantitatif Data Kualitatif Pengisian angket uji validasi Komentar, saran, & kritik

BAB 3 5. Teknik Analisis Data Analisis Kualitatif Analisis Kuantitatif Komentar & Saran dari Validator Hasil Validasi Instrumen Perbaikan soal instrumen menjadi valid Hasil Uji Coba a.Mengoreksi jawaban siswa b.Menghitung konsepsi level c.Menghitung tingkat kesukaran butir soal d.Menghitung daya beda soal e.Menghitung Reliabilitas isi soal pilihan ganda

Contoh Draft Instrumen Instrumen Data Awal (Soal Uraian) Instrumen Data Awal (Soal Uraian) Instrumen Wawancara Instrumen Wawancara

Terimakasih