Presentation is loading. Please wait.

Presentation is loading. Please wait.

Pertemuan ke 2 1. Imunisasi: satu upaya preventif yg sangat efektif untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi. Program imunisasi di Indonesia.

Similar presentations


Presentation on theme: "Pertemuan ke 2 1. Imunisasi: satu upaya preventif yg sangat efektif untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi. Program imunisasi di Indonesia."— Presentation transcript:

1 Pertemuan ke 2 1

2 Imunisasi: satu upaya preventif yg sangat efektif untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi. Program imunisasi di Indonesia dimulai th 1956, April 1974 Indonesia resmi bebas cacar oleh WHO, pada th 1990. Tujuan : tercapainya kekebabalan komunitas. Terwujud bl lebih dr 80% bayi di suatu komunitas memperoleh imunisasi dasar lengkap atau tercapainya Universal Child Immunization (UCI). Indonesia berhasil mencapai UCI) dan cakupan merata scr Nasional TH 1993. 2

3 Th 1980 program imunisasi rutin dikembangkan dg memberikan 7 (tujuh) jenis antigen yaitu: BCG, DPT, Polio, Campak, Hepatitis B, TT dan DT. Membasmi penyakit Polio dan komitmen global tentang Eradikasi Polio maka Indonesia melaksanakan: Pekan Imunisasi Nasional (PIN) selama 4 th 1999 – 2002. 3

4 Jumlah sasaran yg di Imunisasi bertambah banyak dg tambahan spt pd anak sekolah yg dikenal Bulan Imunisasi Anak Sekolah Vaksin: unsur biologis memp karakteristik ttt dan memerlukan penanganan rantai vaksin scr khusus,bl ada penyimpangan dr ketentuan dpt mengakibatkan kerusakan vaksin shg menurunkan atau bahkan menghilangkan potensi, jg dpt memberikan kejadian ikutan pasca imunisasi ( KIPI ). 4

5 PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI ( PD3I ) 5

6 1. DIFTERI Suatu penyakit infeksi mendadak yg oleh kuman Corynebacterium diphtheriae, mudah menular & yg diserang terutama saluran pernafasan bagian atas. tanda khas terbentuknya pseudomembran yg sukar diangkat,mudah berdarah dan putih keabu-abuan yg pd daerah, tenggorokan,tonsil.Nafas berbau & terj pbengkakan kel regional shg leher tampak spt leher sapi (bull neck) Penyebaran umumnya mel pernafasan, infeksi droplet,jg mel benda atau makanan yg terkontaminasi. 6

7 Gejala : radang tenggorokan, hilang nafsu makan & demam ringan, dalam 2-3 hr terbentuk pseudomembran. Komplikasi : gg pernafasan yg berakhir kematian. Imunisasi aktif: dilakukan dg menyuntikkan toksoid. Imuniasi dasar diberikan mulai umur 2 bln dan dilakukan 3 kali berturut-turut dng selang waktu 1bln, biasanya diberikan sbg tripel vaksin DPT. 7

8 Gambar : Pseudomembran 8

9 Gambar: Bull neck 9

10 2. PERTUSIS Disebut jg batuk rejan atau batuk 100 hari. Penyakit saluran pernafasan : oleh Bordetella pertusis. Gejala : pilek,mata merah, bersin, demam dan batuk ringan yg lama kelamaan batuk menjadi parah dan menimbulkan batuk menggigil yg cpt dan keras. 10

11 Penyebaran mel percikan ludah (droplet infection ) yg keluar waktu batuk atau bersin. Komplikasi : Pneumonia bacterialis yg menyebabkan kematian. Pencegahan dg memberikan vaksin dalam 3 dosis interval 1 bln. 11

12 Gambar: Batuk rejan ”whooping cough” 12

13 3. TETANUS Penyakit ol Clostridium tetani yg hidup anaerob serta mhslk neurotoksin Tdk menyebar dr org ke org, ttp mel kotoran yg msk kedlm luka yg dlm. Gejala awal : Kaku otot pd rahang disertai kaku pd leher, kesulitan menelan, kaku otot perut, berkeringat dan demam. Pd bayi jg ada gej berhenti menetek (sucking) ant 3-28 hr stlh lahir. Trismus (kesukaran membuka mulut ) krn ada spasme otot2nya. Sampai kejang hebat dan tubuh menjadi kaku.Spasme khas: bdn kaku dg ekstremitas inferior ekstensi,lengan & tangan mengepal kuat. 13

14 Komplikasi : Patah tulang krn kejang, pneumoni dan infeksi lain yg dpt mbbk kematian. Pencegahan dg imunisasi aktif dg toxoid tetanus yg diberikan bersama pertusis dan difteri.Vaksinasi ulangan (booster) diberikan 1 tahun kmd dan pd usia 5 th serta selanjutnya setiap 5 th diberikan hanya bersama toksoid dipfteri tanpa vaksin pertusis. 14

15 Gambar: 15

16 4. TUBERKULOSIS Penyakit dsbbk ol Mycobacterium tuberculosis ( ditemukan ol Robert Koch-th 1882) Penyebaran biasanya melalui udara : pernafasan melalui bersin atau batuk Masuknya baksil dlm tbh tdk sll menimbulkan penyakit, terjadinya infeksi dipengaruhi virulensinya dan banyaknya basil tuberculosis yg msk dan daya tahan tubuh manusia 16

17 Gejala awal : Lemah badan.penurunan BB, demam dan keluar keringat pd malam hr kmd batuk terus menerus, nyeri dada, kd batuk darah, gejala lain tgt organ yg terserang. Menyebabkan kelemahan dan kematian. Pemberian BCG : meninggikan daya tahan tubuh terhadap infeksi oleh baksil tuberculosis yg virulen. Imunitas timbul 6-8 minggu setelah pemberian BCG. Rosenthal dkk (1961) mengatakan bahwa pemberian BCG dapat mengurangi morbiditas sampai 74 %. 17

18 Gambar: 18

19 5. CAMPAK ( Morbili,Rubeola,”Measles”) Peny : virus measles Disebarkan: mel droplet bersin atau batuk dr penderita. Gejala awal: demam, bercak kemerahan, batuk, pilek,conjunctivitis ( mata merah ),kmd timbul ruam pd muka dan leher kmd menyebar ke tubuh, tangan serta kaki. 19

20 Komplikasi :Diare hebat peradangan pd telinga, dan infeksi sal nafas (pneumonia). Biasanya timbul pada masa anak dan kmd menyebabkan kekebalan seumur hidup. Bayi yg dilahirkan oleh ibu yg pernah menderita campak akan mendapat kekebalan secara pasif (melalui placenta) sampai umur 4-6 bln, kekebalan akan mengurang shg bayi terkena campak. Di Indonesia dianjurkan pemberian vaksin pd anak umur 9 bln keatas. 20

21 Gambar : 21

22 6. POLIOMIELITIS Peny pd susunan saraf pusat Sebab : satu dr tiga virus yg berhub yi: virus polio tipe 1.2. atau 3. Penyebaran melalui kotoran manusia (tinja) yg terkontaminasi. Secara klinis : anak dibwh umur 15 th yg menderita lumpuh layuh acut (Acute Flaccid Paralysis / AFP) 22

23 Gejala : demam, nyeri otot,dan kelumpuhan terjadi pada minggu pertama sakit. Komplikasi : jika otot2 pernafasan terinfeksi dan tdk segera ditangani akan kematian. 23

24 Gambar : 24

25 7. HEPATITIS Hepatitis B (penyakit kuning) : peny yg dsbbk krn virus hepatitis B yg merusak hati. Penyebaran: terutama melalui suntikan yg tdk aman transfusi darah, dr ibu ke bayi selama proses persalinan atau melalui hub seksual. 25

26 Pd anak srg kali subklinis dan biasanya tdk menimbulkan gejala. Gejala akut : lemah, gg perut,flu,urine menjadi kuning, kotoran menjadi pucat. Mata atau kulit bisa terlihat kuning. Kronis : Chirrhosis Hepatitis. Kanker hati, dan kematian. 26

27 Gambar : 27


Download ppt "Pertemuan ke 2 1. Imunisasi: satu upaya preventif yg sangat efektif untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi. Program imunisasi di Indonesia."

Similar presentations


Ads by Google