Presentation is loading. Please wait.

Presentation is loading. Please wait.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Penyegaran Instruktur.

Similar presentations


Presentation on theme: "Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Penyegaran Instruktur."— Presentation transcript:

1 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Penyegaran Instruktur Kurikulum 2013 Kuningan, 29 Maret 2017 PENGUATAN SUBSTANSI, MATERI, KOMPETENSI, PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN Overview

2 Rapat Pimpinan 7 Maret 2016 Pengertian Kurikulum UU No. 20/2003 Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan Isi dan Bahan Cara Pengaturan kurikulum Kompetensi Proses Penilaian Materi

3 PEMBELAJARAN & PENILAIAN dua kegiatan yang TERPADU

4  Pembelajaran masih KONVENSIONAL  Pembelajaran berbasis KONTEN  Pembelajaran belum melibatkan keterlibatan peserta didik  Pembelajaran belum banyak memberikan ruang kreatifitas peserta didik  Dll PENGALAMAN EMPIRIS Tidak semua siswa dapat maksimal dengan model ceramah Siswa menjadi pasif. Cenderung mengkotak-kotakan siswa. Lebih menekankan pada hasil dibandingkan dengan proses Hasil belajar berupa pengetahuan Materi yang diperoleh mudah terlupakan.

5  Hasil penilaian antara Penilaian Kelas, Ujian Sekolah dengan hasil UN ada perbedaan yang signifikan. Ada apakah dengan penilaian tingkat kelas dan penilaian satuan pendidikan ? PENGALAMAN EMPIRIS  Mengapa distribusi nilai UN murni berbentuk bimodal? Bisakah distribusi nilai Ujian Sekolah berbentuk bimodal?

6 Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara: interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi bagi pesertadidik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik Standar Pembelajaran K13 Permendikbud No. 22 Tahun 2016

7 Apa yang harus dilakukan?

8 Core subjects 21 st Century Context Core subjects 21 st Century Context Learning and Innovation Skills Digital literacy Life and career skills Critical thinking Creativity Communication Collaboration Information Media, and ICT literacy Flexibility Initiative Leadership Social-skills Cross cultural Productivity Accountability Life-long learner Kecakapan Hidup Abad 21 21 st Century learning: To know To do To be To live together “ Penilaian untuk – mengukur (of), mendorong (for), dan menstimuli (as) ketercapaian kecakapan abad 21”

9 Kerangka Pengembangan Kurikulum 2013 Kemampuan Belajar dan Berinovasi Literasi Digital Kecakapan HidupKarakter Moral Berpikir Kritis dan Penyelesaian Masalah Kreativitas dan Inovasi Komunikasi Kolaborasi Literasi Informasi Literasi Media Literasi Teknologi Fleksibilitas dan Adaptabilitas Inisiatif dan Mandiri Interaksi Lintas Sosbud Produktivitas dan Akuntabilitas Kepemimpinan dan Tanggung Jawab Cinta Tanah Air Nilai2 Budi Pekerti Luhur: Jujur, Adil, Empati, Penyayang, Rasa hormat, Kesederhanaan, Pengampun, Rendah Hati, dll. TERIMA KASIH NKRI Keberagaman SDG HAM Kualitas Hidup Lingkungan Karakter Demokrasi PA-BP PPKn Bahasa Matematika IPA IPS Seni Budaya & Keterampilan PJOK Numerasi Literasi Berpikir Kritis Kolaborasi Kreatifitas Komunikasi Konteks Kompetensi Mata Pelajaran 4C 21 st Century skills: to know, to do, to be, to live together

10 HASIL BELAJAR KOMPETENSI

11 Kerangka Sistem Penilaian Pendidikan SKL Penilaian Kelas Penilaian SP (PTK) Penilaian eksternal (PMTK) Ujian Nasional Benchmark Internasional Formatif – diagnostik Harian oleh guru Formatif Summative Semua kelas Semesteran Akhir tahun Akhir jenjang Oleh sekolah PTK 4,8,11 Progress monitoring & evaluasi Kelas 4,8,11 Survey atau sensus Tahunan Oleh pemerintah Sumatif Kelas 9, 12 Sensus Oleh pemerintah Kompetensi dasar Kelas 4, 9 Survei PISA, TIMSS

12 Berpikir kritis merupakan sebuah pola pikir yang memungkinkan manusia menganalisa masalah berdasarkan data yang relevan sehingga dapat mencari kemungkinan pemecahan masalah dan pengambilan keputusan yang terbaik Rusiyanti (2009), berpikir kritis adalah kemampuan siswa untuk berpikir kompleks, menggunakan proses- proses berpikir mendasar berupa penalaran yang logis sehingga dapat memahami, menganalisis dan mengevaluasi serta dapat menginterpretasikan suatu argumen sesuai dengan penalarannya, sehingga dapat menentukan apa yang harus diyakini dan dilakukan. MENGAPA HARUS BERPIKIR KRITIS?

13 1.Pembelajaran dalam Kurikulum 2013 bertujuan mengembangkan bakat, minat, dan potensi peserta didik agar berkarakter, kompeten dan literat. 2.Setiap mata pelajaran terkait dengan kompetensi dan konteks yang dapat memacu peserta didik untuk memiliki ketrampilan berpikir dari yang sederhana (LOTS) menuju proses berpikir tingkat tinggi (HOTS). 3.Kegiatan pembelajaran harus ada perubahan, dari kapasitas LOTS yang banyak sedikit demi sedikit menajdi kapasitas HOTS, sehingga pada akhirnya kapasitas HOTS menjadi karakter peserta didik. 4.Melalui pembelajaran pada akhirnya harus dapat mengahasilkan lulusan yang kompeten, berkarakter dan literat untuk siap menhadapi tantangan Abad 21. PEMBELAJARAN & PENILAIAN MENUJU ABAD 21

14 Langkah Pembelajaran dari LOTS menuju HOTS

15 Apa yang harus dipersiapkan?

16 RPP 4C, Pendidikan Karakter, Literasi. 4C, Pendidikan Karakter, Literasi. Pengintegrasian PEMBELAJARAN & PENILAIAN MENUJU ABAD 21

17 Nomor 20 tahun 2016 tentang SKL Nomor 21 tahun 2016 tentang Standar Isi Nomor 22 tahun 2016 tentang Standar Proses Nomor 23 tahun 2016 tentang Standar Penilaian Nomor 24 tahun 2016 tentang KI dan KD PERMENDIKBUD 2016 KEBIJAKAN BARU SUASANA BARU

18 TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL (Pasal 3 UU No 20 Sisdiknas Tahun 2003) Berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Sikap Spiritualberiman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa Sosialberakhlak mulia, sehat, mandiri, demokratis, bertanggung jawab Pengetahuanberilmu Keterampilancakap dan kreatif 18

19 Rapat Pimpinan 7 Maret 2016 KOMPETENSI INTI (versi KURIKULUM 2013) 7/12/2018 19 KI-1 SIKAP SPIRITUAL KI-2 SIKAP SOSIAL KI-3 PENGETAHUAN KD-3.1 KD-3.2 dst KI-4 KETERAMPILAN KD-4.1 KD-4.2 Dst

20 Nomor 20 tahun 2016 tentang SKL  Standar Kompetensi Lulusan adalah kriteria mengenai kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan  Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah digunakan sebagai acuan utama pengembangan standar isi, standar proses, standar penilaian pendidikan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, dan standar pembiayaan.

21 Standar Kompetensi Lulusan No.DimensiKompetensi 1. Sikap Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap: 1. beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, 2. berkarakter, jujur, dan peduli, 3. bertanggungjawab, 4. pembelajar sejati sepanjang hayat, dan 5. sehat jasmani dan rohani sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan internasional. 2 Pengetahuan Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks berkenaan dengan: 1. ilmu pengetahuan, 2. teknologi, 3. seni, 4. budaya, dan 5. humaniora. Mampu mengaitkan pengetahuan di atas dalam konteks diri sendiri, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, serta kawasan regional dan internasional.

22 Dimensi Pengetahuan No.DimensiKompetensi 1.Faktual Pengetahuan teknis dan spesifik, detail dan kompleks berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya terkait dengan masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan internasional. 2 Konseptual Terminologi/ istilah dan klasifikasi, kategori, prinsip, generalisasi, teori,model, dan struktur yang digunakan terkait dengan pengetahuan teknis dan spesifik, detail dan kompleks berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya terkait dengan masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan internasional.

23 Dimensi Pengetahuan No.DimensiKompetensi 3. Prosedural Pengetahuan tentang cara melakukan sesuatu atau kegiatan yang terkait dengan pengetahuan teknis, spesifik, algoritma, metode, dan kriteria untuk menentukan prosedur yang sesuai berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya, terkait dengan masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan internasional. 4 Metakognitif Pengetahuan tentang kekuatan dan kelemahan diri sendiri dan menggunakannya dalam mempelajari pengetahuan teknis, detail, spesifik, kompleks, kontekstual dan kondisional berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya terkait dengan masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan internasional.

24 Standar Kompetensi Lulusan No.DimensiKompetensi 1. Keterampilan Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak: 1. kreatif, 2. produktif, 3. kritis, 4. mandiri, 5. kolaboratif, dan 6. komunikatif melalui pendekatan ilmiah sebagai pengembangan dari yang dipelajari di satuan pendidikan dan sumber lain secara mandiri Gradasi untuk dimensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan antar jenjang pendidikan memperhatikan: a. perkembangan psikologis anak; b. lingkup dan kedalaman; c. kesinambungan; d. fungsi satuan pendidikan; dan e. lingkungan. Gradasi untuk dimensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan antar jenjang pendidikan memperhatikan: a. perkembangan psikologis anak; b. lingkup dan kedalaman; c. kesinambungan; d. fungsi satuan pendidikan; dan e. lingkungan.

25 Nomor 20 tahun 2016 tentang SKL Pasal 2 Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2013 Tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

26 Standar Isi untuk Pendidikan Dasar dan Menengah yang selanjutnya disebut Standar Isi terdiri dari Tingkat Kompetensi dan Kompetensi Inti sesuai dengan jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Ruang lingkup materi yang spesifik untuk setiap mata pelajaran dirumuskan berdasarkan Tingkat Kompetensi dan Kompetensi Inti untuk mencapai kompetensi lulusan minimal pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu Nomor 21 tahun 2016 tentang Standar Isi

27 Pasal 1 Perumusan Kompetensi Dasar pada setiap Kompetensi Inti untuk setiap mata pelajaran sesuai dengan jenjang dan jenis pendidikan tertentu ditetapkan oleh Pusat Kurikulum dan Perbukuan. Perumusan Kompetensi Dasar pada Kompetensi Inti Sikap Spiritual pada mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budipekerti disusun secara jelas. Perumusan Kompetensi Dasar pada Kompetensi Inti Sikap Soial pada mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan disusun secara jelas.

28 TINGKAT KOMPETENSI KOMPETENSIRUANG LINGKUP MATERI NOTINGKAT KOMPETENSIJENJANG PENDIDIKAN 1Tingkat Pendidikan AnakTK/RA (Catatan: Standar Isi TK/RA diatur secara sendiri 2Tingkat Pendidikan DasarSD/MI/SDLB/Paket A SMP/MTS/SMPLB/Paket B 3Tingkat Pendidikan MenengahSMA/MA/SMALB/Paket C

29 Pasal 2 Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, Satuan Pendidikan Dasar dan Satuan Pendidikan Menengah wajib menyesuaikan dengan Peraturan Menteri ini paling lambat 3 (tiga) tahun untuk semua tingkat kelas. Pasal 3 Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Nomor 21 tahun 2016 tentang Standar Isi

30 Hasil Perbaikan Koherensi KI-KD dan Penyelarasan Dokumen Penataan Kompetensi Sikap Spiritual dan Sikap Sosial pada Semua Mata Pelajaran Penataan kompetensi yang tidak dibatasi oleh pemenggalan taksonomi proses berpikir Pemberian ruang kreatif kepada guru dalam mengimplementasika n kurikulum Penataan Kompetensi Sikap Spiritual & Sosial Pada mata pelajaran Pendidikan Agama-Budi Pekerti dan mata pelajaran PPKn, pembelajaran sikap spiritual dan sosial dilaksanakan melalui pembelajaran langsung dan tidak langsung. 1 Pada mata pelajaran selain mata pelajaran Pendidikan Agama-Budi Pekerti dan mata pelajaran PPKn, pembelajaran sikap spiritual dan sosial dilaksanakan melalui pembelajaran tidak langsung. 2

31 Hasil Perbaikan Koherensi KI-KD dan Penyelarasan Dokumen Penataan Kompetensi Sikap Spiritual dan Sikap Sosial pada Semua Mata Pelajaran Penataan kompetensi yang tidak dibatasi oleh pemenggalan taksonomi proses berpikir Pemberian ruang kreatif kepada guru dalam mengimplementasika n kurikulum Pemberian Ruang Kreatif Kepada Guru Silabus yang disiapkan Pemerintah merupakan salah satu model untuk memberi inspirasi. Guru dapat mengembangkannya sesuai dengan konteks yang relevan. 1 Dalam pembelajaran tematik (khusus jenjang SD), guru dapat mengembangkan tema dan sub tema sesuai dengan konteks yang relevan. 2 5M merupakan kemampuan proses berpikir yang perlu dilatihkan secara terus menerus melalui pembelajaran agar siswa terbiasa berpikir secara saintifik. 5M bukanlah prosedur atau langkah-langkah atau pendekatan pembelajaran. 3

32 Kebijakan Mengenai Buku Teks Pelajaran Penerbitan buku teks pelajaran dapat dilakukan oleh Kemdikbud atau swasta (Permendikbud No. 8 Tahun 2016). Implikasi terhadap Penilaian Hasil Belajar Kebijakan mengenai Buku Teks Pelajaran Buku teks pelajaran Pemerintah bukan satu-satunya sumber belajar utama. Buku lama Kurikulum 2013 tetap dapat dipergunakan sebagai sumber belajar. 1 2 3 Buku teks pelajaran harus memuat aktivitas untuk peserta didik yang digunakan dalam proses pembelajaran. Pelaku penerbitan terdiri atas Penulis, Editor, Ilustrator, Penelaah, Konsultan, Reviewer, Penilai, dan/atau penerbit. Informasi pelaku penerbitan wajib dimuat pada bagian akhir buku. Satuan pendidikan wajib memilih dan menyediakan buku teks pelajaran yang dinyatakan layak dan wajib mengevaluasi seluruh buku yang digunakan oleh satuan pendidikan. Penilaian kelayakan buku diajukan oleh Penerbit kepada Kemdikbud atau BSNP.

33 Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah selanjutnya disebut Standar Proses merupakan kriteria mengenai pelaksanaan pembelajaran pada satuan pendidikan dasar dan satuan pendidikan dasar menengah untuk mencapai kompetensi lulusan. Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 65 Tahun 2013 Tentang Standar Proses Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Nomor 22 tahun 2016 tentang Standar Proses Peraturan Menteri Pendidikan dan kebudayaan Nomor 103 Tahun 2014 Tentang Pembelajaran tidak dicabut

34 Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah selanjutnya disebut Standar Proses merupakan kriteria mengenai pelaksanaan pembelajaran pada satuan pendidikan dasar dan satuan pendidikan dasar menengah untuk mencapai kompetensi lulusan. Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 65 Tahun 2013 Tentang Standar Proses Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Nomor 22 tahun 2016 tentang Standar Proses Peraturan Menteri Pendidikan dan kebudayaan Nomor 103 Tahun 2014 Tentang Pembelajaran tidak dicabut

35  Desain Pembelajaran Perencanaan pembelajaran dirancang dalam bentuk Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang mengacu pada Standar Isi. Silabus merupakan acuan penyusunan kerangka pembelajaran untuk setiap bahan kajian mata pelajaran. RPP adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta didik dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD).

36  RPP dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta didik dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD).  Setiap pendidik pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, efisien, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik

37 No. Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian Alokasi waktu Sumber Belajar Nama sekolah: Mata Pelajaran: Kelas/Program: KI:

38 Komponen RPP berdasarkan Permen 103 Komponen RPP A. Identitas Sekolah Mapel Kelas/Smt Alokasi Waktu B. Kompetensi IntiIC. KD/IPK D. Materi Pembelajaran E. Langkah-langkah Pembelajaran 1. Kegiatan Pendahuluan 2. Kegiatan Inti 3. Kegiatan Penutup F. Tehnik Penilaian G.Media/alat, Bahan, dan Sumber Belajar

39 Komponen RPP berdasarkan Permen22 Thn 2016 Komponen RPP A. Identitas Sekolah Mapel Kelas/Smt Materi Pokok Alokasi Waktu B. TujuanC. KD/IPK D. Materi Pembelajaran E. Metode F. Media G. Sumber H. Langkah-langkah Pembelajaran 1. Kegiatan Pendahuluan 2. Kegiatan Inti 3. Kegiatan Penutup I. Tehnik Penilaian

40 Santy KD 2016 PENILAIAN SKL KI KD PEMBELAJARAN IPK ANALISIS KETERKAITAN SKL, KI, KD 1 1 2 2 3 3 4 4 5 5 Indikator soal

41 41 SikapPengetahuanKeterampilan Krathwohl Bloom Direvisi Anderson Dyers DaveSympson MenerimaMengingatMengamati ImitasiPersepsi,Kesiapan, Meniru meresponMemahamiMenanya ManipulasiMembiasakan MenghargaiMenerapkanMencoba PresisiMahir MenghayatiMenganalisisMenalar ArtikulasiAlami MengamalkanMengevaluasiMenyaji NaturalisasiOrsinil Mencipta SIKAP, PENGETAHUAN, DAN KETERAMPILAN

42 Santy KD 2016

43 KATEGORIDESKRIPSI Mengingat (Remember) Menyajikan fakta dari ingatan (mengenal fakta penting/recognizing/identifying; memanggil/ recalling/retrieving) Memahami (Understand) Memaknai materi yang dipelajari dengan kata-kata/kalimat sendiri (interpretasi/interpreting/clarifying, memberi contoh/illustrating, mengklasifikasi/clasifyimg/categorizing, meringkas/summarizing/ abstracting, menyimpulkan/concluding/extrapolating/interpolating, predicting, membandingkan/comparing/contrasting/mapping/matching, menjelaskan/constructing model e.g. cause-effect) Menerapkan (Apply) melaksanakan (executing/), menggunakan prosedur (implementing) untuk suatu situasi baru (melakukan, menerapkan) Menganalisis (Analyze) Mengelompokkan informasi/fenomena dalam bagian-bagian penting (differentiating/ discriminating/focusing/selecting), menentukan keterkaitan antar komponen (organizing/finding coherence/integrating/ outlining/structuring), menemukan pikiran pokok/bias/nilai penulis (attributing/deconstructing) Mengevaluasi (Evaluate) Menentukan apakah kesimpulan sesuai dengan uraian/fakta (checking/coordinating/detecting/monitoring/testing), menilai metode mana yang paling sesuai untuk menyelesaikan masalah (critiquing/judging) Mencipta (Create) Mengembangkan hipotesis (generating), merencanakan penelitian (planning/designing), mengembangkan produk baru (producing/constructing) KEMAMPUAN KOGNITIF

44 Santy KD 2016 Misal : KD 3.1Menjelaskan dan menentukan penyelesaian sistem persamaan dua variabel (linear-kuadrat dan kuadrat-kuadrat) (Matematika Peminatan kls X) Ambil sebuah KD Pengetahuan... Materi Pokok Penyelesaian sistem persamaan dua variabel (linear-kuadrat dan kuadrat-kuadrat) Kata Kerja Kompetensi Dimensi Pengetahuan Menjelaskan (C.2)dan Menentukan (C.3) Dimensi Proses Kognitif Menerapkan (C.3) FaktualPersamaan dua variabel KonseptualSistem Persamaan dua variabel Prosedural Menyelesaikan SPL

45 Santy KD 2016 Meta kognitif Prosedural Konseptual Faktual MengingatMemahami MenerapkanMenganalisis Meng evaluasi Mencipta Contoh: KD 3.1 Menjelaskan dan menentukan penyelesaian sistem persamaan dua variabel (linear-kuadrat dan kuadrat-kuadrat) Menentukan Indikator Pencapaian Kompetensi Dimensi proses kognitif Dimensi pengetahuan Contoh: KD 3.1Menjelaskan dan menentukan penyelesaian sistem persamaan dua variabel (linear-kuadrat dan kuadrat-kuadrat) TAHAPAN IPK

46 Santy KD 2016 IPK: 3.1.1. Mengidentifikasi persamaan linear dua variabel 3.1.2. Menyebutkan pengertian persamaan kuadrat dua variabel 3.1.3. Menjelaskan persamaan linear dua variabel dan persamaan kuadrat dua variabel 3.1.4. Menggambar grafik persamaan linear dua varibel 3.1.5. Menggambar grafik persamaan kuadrat dua variabel 3.1.6. Menentukan penyelesaian sistem persamaan dua variabel linear-kuadrat 3.1.7. Menentukan penyelesaian sistem persamaan dua variabel kuadrat-kuadrat Mengetahui KKO : Menyebutkan, Mengidentifikasi Memahami KKO : Menjelaskan, Mendeskripsikan Menerapkan KKO : Menentukan, Menggambar KKO jembatan Target capaian

47 Santy KD 2016 IPK: Menjelaskan dan menentukan penyelesaian sistem persamaan dua variabel (linear-kuadrat dan kuadrat-kuadrat) 3.1.1. Menyebutkan sistem persamaan linear-kuadrat 3.1.2. Menyebutkan sistem persamaan kuadrat-kuadrat 3.1.3. Membedakan persamaan linear – kuadrat dan persamaan kuadrat – kuadrat 3.1.4. Menggambar persamaan linear – kuadrat dan persamaan kuadrat – kuadrat 3.1.5. Menentukan penyelesaian sistem persamaan dua variabel linear-kuadrat 3.1.6. Menentukan penyelesaian sistem persamaan dua variabel kuadrat-kuadrat KKO jembatan Target capaian Menerapkan KKO : Menentukan, Menggambar Memahami KKO : Menjelaskan, Membedakan Mengetahui KKO : Menyebutkan, Mengidentifikasi

48 Santy KD 2016 KD 4.1Menyajikan dan menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan sistem persamaan dua variabel (linear-kuadrat dan kuadrat-kuadrat) (Matematika Peminatan kls X) Ambil KD KeterampilanKeterampilan Materi Pokok masalah yang berkaitan dengan sistem persamaan dua variabel (linear-kuadrat dan kuadrat-kuadrat) Kata Kerja Kompetensi Menyajikan (P.3)dan Menyelesaikan (P.3) Proses Psikomotor Menyajikan (P.3)

49 Santy KD 2016 MENENTUKAN MATERI PEMBELAJARAN KD 3.3 Menjelaskan dan menentukan penyelesaian sistem persamaan dua variabel (linear-kuadrat dan kuadrat- kuadrat) Penyelesaian sistem persamaan dua variabel (linear-kuadrat dan kuadrat- kuadrat) 3.1.1. Menjelaskan pengertian persamaan linear dua variabel 3.1.2.Menjelaskan pengertian persamaan kuadrat dua variabel 3.1.3. Membedakan persamaan linear dua variabel dan persamaan kuadrat dua variabel 3.1.4. Menggambar grafik persamaan linear dua varibel 3.1.5. Menggambar grafik persamaan kuadrat dua variabel 3.1.6. Menentukan penyelesaian sistem persamaan dua variabel linear-kuadrat 3.1.7.Menentukan penyelesaian sistem persamaan dua variabel kuadrat – kuadrat. 3.1.1. Menjelaskan pengertian persamaan linear dua variabel 3.1.2.Menjelaskan pengertian persamaan kuadrat dua variabel 3.1.3. Membedakan persamaan linear dua variabel dan persamaan kuadrat dua variabel 3.1.4. Menggambar grafik persamaan linear dua varibel 3.1.5. Menggambar grafik persamaan kuadrat dua variabel 3.1.6. Menentukan penyelesaian sistem persamaan dua variabel linear-kuadrat 3.1.7.Menentukan penyelesaian sistem persamaan dua variabel kuadrat – kuadrat. 1.Persamaan linear dua variabel. 2.Persamaan kuadrat dua variabel 3.Grafik persamaan linear dua variabel. 4.Grafik persamaan kuadrat dua variabel 5.Sistem persamaan dua variabel (linear- kuadrat dan kuadrat-kuadrat) 6.Masalah yang berkaitan dengan sistem persamaan dua variabel (linear-kuadrat dan kuadrat-kuadrat) Materi pokok Materi pembelajaran

50 Santy KD 2016 KD 3.1. Menjelaskan dan menentukan penyelesaian sistem persamaan dua variabel (linear-kuadrat dan kuadrat- kuadrat) Guru di Papua dapat menjelaskan bahwa bentuk atap Rumah Honai di Papua menyerupai grafik persamaan kuadrat dua variabel. Materi pembelajaran Muatan Lokal dapat memotivasi siswa agar dapat lebih menyukai mata pelajaran matematika. MENENTUKAN MUATAN MATERI PEMBELAJARAN MULOK Grafik persamaan kuadrat dua variabel.

51 Santy KD 2016 MENENTUKAN MATERI YANG MENGARAH HOTS Keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills) meliputi dimensi ketrampilan berpikir menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta Penyelesaian sistem persamaan dua variabel (linear-kuadrat dan kuadrat-kuadrat) : – Mengidentifikasi sistem persamaan dua variable – Mengambar sistem persamaan dua variable – Menyelesaikan permasalahan tentang sistem persamaan dua vaiabel

52 Bagaiman PENILAIANNYA?

53 Proses Kognitif Bloom (Anderson & Krathwohl, 2001) Proses KognitifDefinisi Ingatan Mengambil pengetahuan yang relevan dari ingatan jangka-panjang Pemahaman Membangun arti dari proses pembelajaran, termasuk komunikasi lisan, tertulis, dan gambar Aplikasi Melakukan atau menggunakan prosedur di dalam situasi yang tidak biasa Analisis Memecah materi ke dalam bagian-bagiannya dan menentukan bagaimana bagian-bagian itu terhubungkan antarbagian dan ke struktur atau tujuan keseluruhan Evaluasi Membuat pertimbangan berdasarkan kriteria atau standar Kreasi Menempatkan unsur-unsur secara bersama-sama untuk membentuk keseluruhan secara koheren atau fungsional; menyusun kembali unsur-unsur ke dalam pola atau struktur baru

54 Table of Thinking Krulik & Rudnick Bloom Orisinil Bloom Revisi Presseisen “HOTS” recallPengetahuanMengingat basicPemahamanMemahami PenerapanMenerapkan criticalAnalisisMenganalisis Berpikir kritis; Berpikir kreatif; Pemecahan masalah; Pembuatan keputusan creativeSintesisMengevaluasi EvaluasiMencipta

55 KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI o BERPIKIR KRITIS o BERPIKIR KREATIF o PEMECAHAN MASALAH o PEMBUATAN KEPUTUSAN HOT

56 THE KNOWLEDGW DIMENTION METACOGNITIVE Metakognitif KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PROCEDURAL Prosedural CONCEPTUAL Konseptual FACTUAL Faktual REMEMBER Mengingat UNDERSTAND Memahami APPLY Menerapkan ANALYZE Menganalisis EVALUATE Mengevaluasi CREATE Mencipta THE COGNITIVE PROCESS DIMENTION Taksonomi Bloom Karakterisasi Instrumen untuk mengukur HoTs

57 Terima Kasih Selamat Berkreasi


Download ppt "Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Penyegaran Instruktur."

Similar presentations


Ads by Google