BAB IV Kurva Kuadratik.

Slides:



Advertisements
Similar presentations
RINGKASAN BAHAN UJIAN MATA PELAJARAN MATEMATIKA SMA NEGERI 1 BATURETNO SESUAI SKL TAHUN PELAJARAN 2009/2010.
Advertisements

STABILITAS BENDA TERAPUNG
Bilangan Rasional dan Irrasional
1. 2 Bilangan Bulat Pengertian Bilangan bulat terdiri dari bilangan bulat negatif dan bilangan cacah, ditulis:
Matematika Ekonomi FUNGSI.
RUKUN WAKAF.
Styer AUG 5.56 mm Sifat Kelakuan 1. Senjata ini bekerja dengan kuasa gas di sejukkan oleh udara dan di pasang kelopak 2. Ianya jenis yang di tembak dari.
Eliminasi Gauss Bentuk:.
ILMU BANGUNAN KAPAL.
Ahli Kumpulan Stephen Liew Jui Siong Hiew Wei Kian
Hubungan Linear.
LINGKARAN PUTAR Sebuah kapal yg sedang melaju pada haluan tertentu kemudian kemudinya digerakan beberapa derajat kekanan, maka akan membelok dan memutar.
Lompat Jauh Gaya Menggantung
Pangkat, Akar dan Logaritma
PANGKAT AKAR LOGARITMA MATERI MATERI MATERI Latihan Soal Latihan Soal
Pangkat, Akar dan Logaritma
Pertemuan ketujuh “BADAN USAHA DALAM PEREKONOMIAN INDONESIA”
Penyelesaian Sistem Pertidaksamaan Linear Dua Variabel
PENGGUNAAN DAN FUNGSI BAHASA
PERSAMAAN GARIS LURUS copy right  Mediane Matematika
SRI SULASMIYATI, S.SOS, M.AP
NON-EUCLIDEAN GEOMETRIS
Pesawat Sederhana???? Pesawat sederhana adalah alat sederhana yang dipergunakan untuk mempermudah manusia melakukan usaha.
By Fattaku Rohman, S.Pd Guru Matematika SMAN Titian Teras Jambi
STANDAR KOMPETENSI Mengekspresikan diri melalui karya seni rupa
Konik Himpunan titik yang perbandingan jarak
BARISAN DAN DERET MATERI AJAR BARISAN ARITMETIKA BARISAN GEOMETRI
BAB 5. SELANG, KETAKSAMAAN DAN NILAI MUTLAK
Sebaran Peluang Bersama
Algoritma Brute Force.
C. SEGI BANYAK BERATURAN
MATERI : PROGRAM LINIER
Univ. INDONUSA Esa Unggul INF-226 FEB 2006 Pertemuan 7 Tujuan Instruksional Umum : Interpolasi non-linier Tujuan Instruksional Khusus : Mahasiswa dapat.
RATA-RATA UKUR ( Rata-rata Geometri )
Koordinat Polar.
Persamaan Garis Singgung Lingkaran
- PERTEMUAN 2- CONSTRUCTOR PBO. Definisi Konstruktor Konstruktor adalah sebuah metode yang dapat digunakan untuk memberikan nilai awal saat objek diciptakan.
PANDUAN POLIGON 4 GAYA. PANDUAN POLIGON 4 GAYA.
MOMEN INERSIA Pengertian Momen Inersia Liniair
PERSAMAAN LINEAR/ GARIS LURUS LANJUTAN
Proses Stokastik Semester Ganjil 2013/2014
PN. SITI NOOR KHASIKIN BTE KALIMAN
Created by : Aska M.Y ( ) Ayu D.A ( ) Indah Y.K ( ) assaLamu’alaikum wr.wb …. BAB : LINGKARAN Matkom 3A – FKIP – Universitas Muhammadiyah.
PRETEST SISTEM KOORDINAT Agus Joko Waluyo, S.Si
FKIP AKUNTANSI UMS 1. Pengertian Bank 2. Fungsi Bank 3. Jenis dan Bentuk Bank 4. Produk Bank.
LIMIT SEBARAN (LIMIT DISTRIBUTION) - 2
Matakuliah : Kalkulus-1
Gelagar Pelat (Plate Girder)
LIMIT SEBARAN (LIMITING DISTRIBUTING) – 3
B A B IV Data Kualitatif maupun Data Kuantitatif harus disajikan dalam bentuk yang ringkas dan jelas Salah satu cara untuk meringkas data adalah dengan.
TRANSFORMASI PEUBAH ACAK I
Statistika Pertemuan ke-5 dan ke-7.
Polynomial. P(x) = a n x n + a n–1 x n– a 1 x + a 0, a n  0 1. a n > 0 and n even Graph of P(x) increases without bound as x decreases to the.
Identifying Conic Sections
Rotation of Axes; General Form of a Conic
8.6 Conic Sections Write equations of conic sections in standard form Identify conic sections from their equations.
Chapter 10.5 Conic Sections. Def: The equation of a conic section is given by: Ax 2 + Bxy + Cy 2 + Dx + Ey + F = 0 Where: A, B, C, D, E and F are not.
Warm Up. Some rules of thumb for classifying Suppose the equation is written in the form: Ax 2 + Bxy + Cy 2 + Dx + Ey + F = 0, where A – F are real coefficients.
STANDARD FORM OF EQUATIONS OF TRANSLATED CONICS
STANDARD FORM OF EQUATIONS OF TRANSLATED CONICS
Classifying Conic Sections
The Dimension of Cone and Ball
POMPA & KOMPRESOR) Desain Impeller Marfizal, ST, MT.
Classifying Conic Sections
How to identify and graph them.
Classifying Conic Sections
IV.VEKTOR. A.MENJUMLAHKAN VEKTOR a. Menjumlahkan vektor dengan cara jajaran genjang Gambar di bawah vektor F1 dan vektor F2 pada satu titik tangkap yang.
Conic Sections An Introduction.
Identifying Conic Sections
STANDARD FORM OF EQUATIONS OF TRANSLATED CONICS
Presentation transcript:

BAB IV Kurva Kuadratik

BENTUK UMUM KURVA KUADRATIK Ax2 + Bxy + Cy2 + Dx + Ey + F = 0 Jika B=0 dan {A = C} ≠0  lingkaran Jika B2-4AC < 0  elips Jika B2-4AC = 0  parabola Jika B2-4AC > 0  hiperbola

Ax2 + Cy2 + Dx + Ey + F = 0 Kalau {A = C} ≠ 0  lingkaran Kalau A  C, tanda yang sama  elips Kalau A = 0 atau C = 0,tetapi tidak kedua-duanya = 0 parabola Kalau A dan C mempunyai tanda yang berlawanan  hiperbola

SOAL Identifikasikan kurva kuadratik berikut: x2+y2-6x-y-6 = 0 x2-2x + y-3 = 0 y2-3x2 = 27

LINGKARAN Pusat (h,k)  h=-D/2A dan k=-E/2A Jari-jari (r) = Bentuk Baku  (x-h)2 + (y-k)2 = r2

LINGKARAN Kalau r2 < 0, tak ada lokus nyata (jari-jari atau radius imaginer). Kalau r2 = 0, lokusnya merupakan titik (jari-jari nol). Kalau r2 > 0, lokusnya merupakan lingkaran.

ELIPS Elips adalah tempat kedudukan titik-titik yang jumlah jaraknya terhadap dua titik tertentu mempunyai nilai yang tetap. Suatu elips mempunyai 2 sumbu tegak lurus yang simetris, sumbu mayor dan sumbu minor. Titik dimana kedua sumbu berpotongan disebut pusat elips.

Bentuk Umum Persamaan Elips yang Berpusat di Titik (0,0)

RUMUS ELIPS HORISONTAL ELIPS VERTIKAL Titik puncak Titik sb pendek Fokus Panjang sb mayor Panjang sb minor (-a,0) dan (a,0) (0,-b) dan (0,b) (-c,0) dan (c,0) 2a 2b (0,-a) dan (0,a) (-b,0) dan (b,0) (0,-c) dan (0,c)

A1(-a,0) A2(a,0) ELIPS HORISONTAL F1(-c,0) F2(c,0) B2(0,b) B1(0,-b) x y

ELIPS VERTIKAL F1(0,c) F2(0,-c) A2(0,a) A1(0,-a) B2(b,0) B1(-b,0) x y

Sumbu simetri sejajar dengan sumbu y PARABOLA Parabola ialah tempat kedudukan titik-titik yang berjarak sama terhadap sebuah titik fokus dans ebuah garis lurus yang disebut direkstris.Sebuah parabola mempunyai sebuah sumbu simetri san sebuah titik ekstrim. Bentuk Umum Rumus Parabola : Sumbu simetri sejajar dengan sumbu y Sumbu simetri sejajar dengan sumbu x

Titik ekstrim parabola (h,k) : Untuk Bentuk Umum Rumus Parabola (sumbu simetri sejajar dengan sumbu y) yaitu : Rumus titik ekstrimnya adalah:

Bentuk Baku Rumus Parabola (sumbu simetri sejajar dengan sumbu y) Sumbu simetri sejajar sumbu y Jika p < 0, parabola terbuka kebawah Jika p > 0, parabola terbuka keatas.

Bentuk Baku Rumus Parabola (Sumbu simetri sejajar dengan sumbu x) Jika p<0, parabola terbuka kekiri Jika p>0, parabola terbuka kekanan

F(p,0) x y (p,2p) (p,-2p) F(-p,0) x y (-p,2p) (-p,-2p)

x y F(0,p) (2p,p) (-2p,p)

x F(0,-p) (2p,-p) (-2p,-p) y

HIPERBOLA Hiperbola ialah tempat kedudukan titik-titik yang perbedaan jaraknya terhadap 2 fokus selalu konstan. Sebuah hiperbola mempunyai 2 sumbu simetri yang saling tegak lurus dan sepasang asimtot. Sumbu simetri yang memotong hiperbola disebut sumbu lintang (transverse axis). Sumbu lintang ini dapat berupa garis sejajar dengan sumbu-x atau sejajar dengan sumbu-y, tergantung pada bentuk hiperbolanya. A berlawanan tanda dengan C

BENTUK BAKU RUMUS HIPERBOLA Sumbu lintang sejajar dengan sumbu x Sumbu lintang sejajar dengan sumbu y Notes : (h,k) adalah titik pusat hiperbola

Gambar Hiperbola (sumbu lintang sejajar sumbu x)

Gambar Hiperbola (sumbu lintang sejajar sumbu y)

Persamaan untuk asimtot-asimtot hiperbola:

Hiperbola Sama Sisi (Equiliteral Hyperbola) Dalam hal a = b, asimtot-asimtotnya akan saling tegak lurus, sumbu lintangnya tidak lagi sejajar dengan salah satu sumbu koordinat. Dengan kata lain, hiperbola yang asimtot-asimtotnya sejajar dengan sumbu-sumbu koordinat.