Presentation is loading. Please wait.

Presentation is loading. Please wait.

ILMU TAFSIR AL-QUR’AN Disusun Oleh : IILMU T Nama : 1.______Bpk.Dede _______________________________ 2.AJI SUKMA NURFAZRI Alamat : _Kp.Karya bakti__________________________________.

Similar presentations


Presentation on theme: "ILMU TAFSIR AL-QUR’AN Disusun Oleh : IILMU T Nama : 1.______Bpk.Dede _______________________________ 2.AJI SUKMA NURFAZRI Alamat : _Kp.Karya bakti__________________________________."— Presentation transcript:

1

2 ILMU TAFSIR AL-QUR’AN Disusun Oleh : IILMU T Nama : 1.______Bpk.Dede _______________________________ 2.AJI SUKMA NURFAZRI Alamat : _Kp.Karya bakti__________________________________ ______________________________ Nama Dosen : FIKRI RIZKIAM.PD Mata Kuliah :ULUMUL QUR’AN Kode Mk;NAS001 (STAI)DARUL FALAH,KAMPUS STAI DARUL FALAH JL.RAYA CIHAMPELAS NO.96 KEC.CIHAMPELAS KAB.BANDUNG BARAT 40767 TELP./FAK.(022)8686181757 TAHUN AJARAN 2020/2021

3 Kata Pengantar بِسۡمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحۡمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ Dengan Menyebut Nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang Assalamualaikum wrb. Pertama–tama marilah kita Panjatkan Puji dan Syukur Kehadirat ALLAH SWT karena Ridha dan Ijinnya kita sehat dan baik-baik saja pada hari ini,tidak lupa Solawat dan Salam Kepada Baginda Nabi MUHAMMAD SAW yang telah Menjadi Cahaya dan Pembibing Umatnya.Makalah ini adalah salah satu Sarat atau Tugas untuk mendapatkan Nilai Mata Kuliah Ulumul Qur’an, tapi bukan itu saja alasan Kami Membuat Makalah ini tetapi keinginan Kami untuk belajar dan berbagi ilmu,dalam Makalah ini akan dijelaskan tentang Ilmu Tafsir Al-Quran. Saran dan Kritik Kami harapkan untuk demi kemajuan dan kebaikan Makalah ini dimasa mendatang,mohon maaf apabila ada kekuranggan dalam makalah ini. Waalaikumsalam wrb. Bandung,22/11/2020 Penyususun i

4 Abstrak -Latar Belakang :Alasan membuat Makalah ini adalah untuk mendapatkan nilai atau memenuhi tugas Mata Kuliah Ulumul Qur’an,selain itu untuk belajar memahami Ilmu Tafsir Al-quran -Metode : Metode yang dipakai untuk membuat Makalah ini dengan cara mencari Reverensi dan Sumber lalu disatukan menjadi satu Makalah -Hasil : Hasil dari Materi ini adalah sebuah Makalah yang disusun -Kesimpulan : ALLah SWT Mengaruniai Nabi MUHAMMAD SAW Mukzijat Yang Sangat Besar Dan Tiada Tandingnya Sedikitpun,Yakni Al-Qur’an Al-Karim.Lalu ALLAH Menurunkan Hadits-Hadits Nabi Yang Shahih /Hasan Dan Memilih Orang-Orang Terbaik Untuk Menemani Beliau Dalam Berdakwah.Yakni Para Sahabat Beliau. Oleh Karena itu.Al-Qur’an Ditafsirkan Dengan Beberapa Tahap : 1.Al-Qur’an Ditafsirkan Dengan Al-Qur’an 2.Al-Qur’an Ditafsirkan Dengan Hadits Nabi 3.Al-Qur’an Ditafsirkan Dengan Perkataan Para Sahabat 4.Al-Qur’an Ditafsirkan Dengan Perkataan Para Tabi’in ii

5 Daftar Isi 1.Cover …………………………………………………………………………………. 2.Kata Pengantar…………………………………………………………………i 3Abstrak.………………………………………………………………………….ii 4.Daftar Isi………………………………………………………………………iii 5.Pendahuluan…………………………………………………………………….1 6.Latar Belakang …………………………………………………………………2 7.Rumusan Masalah …………………………………………………………. …9 8.Tujuan Pembahasan……………………………………………………………..9 9.Isi………………………………………………………………………………10 10. Penutup ………………………………………………………………..17 11. Kesimpulan ……………………………………………………………17 12 Saran. …………………………………………………………………..18 13.Daftar Pustaka………………………………………………………….18 Iii

6 Bab 1 Pendahuluan A.Pendahuluan بِسۡمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحۡمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang Segala Puji Bagi ALLAH,Kami Memuji-Nya,Memohon Pertolongan,Ampunan,Dan Bertaubat Kepada- Nya.Kami Memohon Perlindungan Kepada-Nya Dari Kejelekan Diri-Diri Kami Dan Keburukan Amalan- Amalan Kami.Barang Siapa Yang ALLAH Limpahkan Hidayah Padanya,Pasti Tidak Ada Seorangpun Bisa Menyesatkannya.Sebaliknya,Barang Siapa Yang ALLAH Sesatkan,Pasti Tidak Ada Seorangpun Yang Bisa Memberi Petunjuk Kepadanya.Aku Bersaksi,Bahwa Tidak Ada Sesembahan Yang Berhak Disembah Kecuali ALLAH Semata Yang Tidak Ada Sekutu Untuk-Nya.Aku Bersaksi,Bahwa MUHAMMAD Adalah Nabi Dan Rasul-Nya.Semoga Shalawat Dan Salam Senantiasa Terlimpah Kepada Beliau,Keluarga,Dan Para Sahabat,Serta Orang-Orang Yang Mengikuti Beliau Dengan Baik. Sesungguhnya Termasuk Perkara Yang Penting Dalam Setiap Cabang Ilmu Adalah Seseorang Mempelajari Ilmu-Ilmu Dasar-nya.Dimana Hal Itu Bisa Membantu Dirinya Untuk Memahami Suatu Cabang Ilmu Dan Mentahrijnya Berdasarkan Ilmu –Ilmu Dasar Itu.Sehingga Ilmu Yang Ia Miliki Dibangun Diatas Dasar Yang Kuat Dan Peyangga Yang Kokoh.Dikatakan Bahwa : Barang Siapa Yang Terhalangi Dari Mempelajari Dasar-Dasarnya,Maka Ia Terhalangi Dari Memahami Tujuannya. Diantara Cabang-Cabang Ilmu Yang Paling Mulia,Bahkan Yang Paling Agung Adalah Ilmu Tafsir.Dimana Ia Menjelaskan Tentang Makna –Makna Yang Terkandung Dalam Kalamullah (Al- Qur’an).Para Ahli Ilmu (Ulama) Telah Menyusun Karya Tulis Tentang Dasar-Dasar Ilmu Tafsir Sebagaimana Pula Mereka Menyusun Karya Tulis Tentang Dasar –Dasar Ilmu Hadits,Demikian Juga Ilmu Fiqih, 1

7 B.Latar Belakang -Definisi Al-Quran Al-Kariim Definisi Al-Qur’an Ada 2,Yaitu : 1.Secara Bahasa Kata Dasar (Mashdar) Dari Fiil (Kata Kerja) Koroa Yang Bermakna Tala (Membaca) Atau Bermakna Jama’a(Mengumpulkan).Contohnya,Engkau Berkata Koroa-kur’an-kur’anan(Membaca)Sebagaimana Engkau Berkata Gofaro-Gufron-Gufronan (Mengampuni).Jika Bedasarkan Makna Yang Pertama (Tala)Maka Ia Menjadi Mashdar Yang Bermakna Isim Maf’ul Yaitu :Matluw(Dibaca).Jika Berdasarkan Makna Yang Kedua (Jama’a)Maka Ia Menjadi Mashdar Yang Bermakna Isim Fa’il Yaitu Jamiun (Yang Mengumpulkan),Karena Al-Qur’an Mengumpulkan Berita-Berita (Kisah-Kisah)Dan Hukum-Hukum. 2.Secara Syar’I Al-Qur’an Adalah Kalamullah (Firman ALLAH) Yang Diturunkan Kepada Rasul-Nya MUHAMMAD SAW (Sekaligus Sebagai Penutup Para Nabi),Yang Diawali Dengan Surat Al-Fatihah Dan Diakhiri Dengan Surat An-Naas. ALLAH SWT Berfirman :(QS.Al-Insan:23), (QS.Yusuf:2), Sungguh ALLAH SWT Senantiasa Menjaga Keaslian Al-Qur’an Yang Agung Ini Dari Upaya Perubahan,Penambahan,Pengurangan,Dan Penggatian(Yang Dilakukan Oleh Musuh-Musuh ALLAH Dan Islam,Baik Dari Kalangan Ahlul Bid’ah Lebih-Lebih Lagi Orang Kafir ).Dimana ALLAH Sendirilah Yang Senantiasa Menjaganya.ALLAH Berfirman :(QS.Al-Hijr:9) Oleh Karena Itu,Telah Berlalu Masa Yang Sangat Panjang Namun Tidak Ada Seorangpun Dari Kalangan Musuh-Musuh Islam Yang Mampu Melakukan Perubahan,Penambahan,Pengurangan,Maupun Penggatian(Baik Dalam Bentuk Teks Atau Makna)Padanya.Kecuali Pasti ALLAH Akan Bongkar Tabir (Tipu Daya)Nya Dan Menyingkap Urusannya(Makarnya) Sungguh ALLAH Telah Menyifati Al-Quran Dengan Sifat-Sifat Yang Banyak (Seperti:Sebagai Penjelas,Pembeda,Adz dZikr,Yang Mulia,Yang Terpuji,dll,Yang Menunjukkan Kemuliaan,Berkah,Dan Pengaruh,Serta Kandungannya,Ia Adalah Hakim Terhadap Kitab-Kitab Umat Sebelumnya (Seperti :Zabur,Taurat,Injil,Suhuf Ibrahim,Dan Yang Lainnya) (QS.Al-Hijr:87), (QS.Qof:1), (QS,Shad:29), (QS.Al-An’am:155), (QS.Al-Waqi’ah:77), (QS.Al-Isra:9), (QS.Al- Hasyr:21), (QS.At-Taubah:124-125), (QS.Al-An’am:19), (QS.Al-Furqon:52), (QS.An-Nahl:89), (QS.Al-Maidah :48). Al-Qur’an Adalah Sumber Hukum Syari’at Islam Yang Dengannya Nabi Muhammad Diutus Kepada Seluruh Manusia,ALLAH Berfirman :(QS.Al-Furqon:1), (QS.Ibrahim:1-2), Sunnah Nabi Muhammad Juga Merupakan Sumber Hukum Syari’at Islam Sebagaimana Dijelaskan ALLAH Dalam Al-Qur’an :(QS.An- Nisaa:80), (QS.Al-Ahzab:36),.(QS.Al-Hasyr:7), (QS.Ali-Imran:31), (Ayat Diatas Disebut Ayat Imtihan (Ujian) Yaitu Menguji Kejujuran Cinta Seseorang Hamba Kepada ALLAH ) -Turunnya Al-Qur’an Ayat Al-Qur’an Yang Kali Pertama Turun Kepada Rasulullah Saw Adalah Pada Malam Lailatul Qodr Di Bulan Ramadhan,ALLAH Berfirman :(QS.Al-Qodr:1), (QS.Al-Dhuhan :3-4), QS.Al-Baqarah :185) Tatkala Diturunkan Ayat Al-Qur’an Yang Pertama Nabi Berusia 40 Tahun Menurut Pendapat Yang Mansyhur Dikalangan Para Ahli Ilmu.Hal Tersebut Diriwayatkan Pula Dari Ibnu Abbas,’Atha’,Dan Sa’Id Bin Al MusayyabSerta Selain Mereka.Usia 40 Tahun Adalah Usia Yang Padanya Seseorang Mencapai Kebijaksanaan,Kesempurnaan Akal Dan Pemahaman. Yang Membawa Wahyu Berupa Al-Qur’an Dari ALLAH Kepada Nabi Muhammad Saw Adalah Malaikat Jibril AS,Ia Salah Satu Dari Malaikat Yang Didekatkan Lagi Mulia Disisi ALLAH.ALLAH Berfirman :(QS.Asy Syu’aro:192-195), QS.At-Takwir:19-21), Malaikat Jibril AS Memiliki Sifat –Sifat Yang Terfuji Lagi Agung,Seperti Kemuliaan,Kekuatan,Kedekatan Kepada ALLAH,Memiliki Kedudukan Dan Kemuliaan Diantara Para Malaikat,Amanah,Kebaikan,Kesucian Yang Menjadikannya Layak Menjadi Utusan ALLAH Untuk Membawa Wahyu –Nya Kepada Para Rasul-Nya.ALLAH Berfirman:(QS.An-Najm:5-7), (QS.An-Nahl:102), ALLAH Telah Menjelaskan Kepada Kita Tentang Sifat-Sifat Malaikat Jibril AS Yang Menurunkan Alqur’an Dari Sisi-Nya.Hal Ini Menunjukkan Tentang Keagunggan Al-Qur’an Dan Perhatian ALLAH Terhadap nya,Karena Tidaklah ALLAH Mengutus Makhluk-Nya Yang Mulia (Yaitu Malaikat Jibril AS).Melainkan Untuk Membawa Urusan-Urusan Yang Mulia Pula. -Ayat Al-Qur’an Yang Kali Pertama Turun Ayat Al-Qur’an Yang Kali Pertama Turun,Secara Mutlak Dan Pasti Adalah 5 Ayat Pertama Dalam Surat Al-Alaq Kemudian Wahyu Berhenti Selama 1 Masa,Kemudian Turun Lagi 5 Ayat Pertama Dalam Surat Al-Mudatstsir Yaitu :(QS.Al-Mudatstsir:1-5) Halaman 2,

8 Dalam 2 Kitab,Bukhari Dan Muslim,Dari Aisyah RA Tentang Awal Mula Turunya Wahyu,Ia Berkata :Hingga Al-Haq (Jibril) Datang Menemui Beliau,Sedang Beliau Berada Didalam Gua Hiro.Lalu Seorang Malaikat Datang Menemui Beliau,Seraya Berkata :Bacalah!Nabi Muhammad Berkata :Aku Bukan Seorang Pembaca (Yakni: Aku Adalah Orang Yang Tidak Bisa Membaca).Hingga Akhir Hadits.Didalamnya Terdapat Perkataan : Kemudian Ia Membaca :Al-Alaq: (HR.Bukhari 3,3392,4953,Dan Muslim 160) Disebutkan Pula Dalam 2Kitab Shahih,Dari Jabir RA:Bahwasannya Nabi Muhammad Bersabda:Beliau Bercerita Tentang Masa Terhentinya Turun Wahyu:Suatu Ketika Aku Berjalan,Tiba-Tiba Aku Mendengar Suara Dari Langit …..,Hingga Akhir Hadits.Didalamnya Disebutkan :Lalu ALLAH Menurunkan Firmannya : QS.Al-mudatsir:1-5 (HR.Bukhari 43238.4922 Dan Muslim 161) Disana Ada Ayat-Ayat Yang Dikatakan Bahwa Ayat-Ayat Tersebut Adalah Ayat-Ayat Yang Kali Pertama Turun.Maksudnya Adalah Ayat Yang Kali Pertama Turun,Ditinjau Dari Satu Sudut Pandang,Sehingga Ia Merupakan Ayat Yang Kali Pertama turun Dalam Kondisi Tertentu,Seperti Hadits Jabir RA Dalam 2 Kitab,Bahwasannya Abu Salamah Bin Abdurrahman Bertanya Kepadanya :Ayat Al-Qur’an Mana Yang Kali Pertama Turun ? Jabir Menjawab :Al-Mudatsir :1,Abu Salamah Berkata :Telah Diberitahukan Kepadaku Bahwa Ia (Ayat Al-Qur’an Yang Kali Pertama Turun)Adalah QS.AL-alaq 1 Sampai Seterusnya,Jabir Ra Berkata : Aku Tidak Mengabarkan Kepadamu Melainkan Dengan Perkara Yang Disampaikan Oleh Rasulullah,Rasulullah Bersabda :”Aku Berlindung Dalam Gua Hiro Tatkala Aku Telah Pergi Dari Persembunyianku,Aku Turun (Dari Gua Tersebut ),Dan Seterusnya.Dalam Hadits Itu Disebutkan :Aku Mendatangi Khadijah RA,Seraya Berkata : “Selimutilah Aku Dan Tuangkanlah Air Dingin Kepadaku,Lalu Diturunkan Kepadaku Ayat 1-5 QS.Al-mudatsir.(HR.Bukhari 4.4924 Dan Muslim (161) Ayat-Ayat Pertama Yang Disebutkan Oleh Jabir RA Itu Ditinjau Dari Sisi Kali Pertama Turun Setelah Terhentinya Wahyu Atau Kali Pertama Turun Dalam Permasalahan Kerasulan.Karena,Ayat Yang Kali Pertama Turun Adalah Surat Iqra Yang Menetapkan Kenabian Nabi Muhammad.Adapun Ayat Yang Turun Dalam Surat Al-Mudatsir Menetapkan Kerasulan Beliau.Dengan Alasan Ini,Para Ulama Berpendapat :Sesungguhnya Nabi Muhammad Diangkat Menjadi Seorang Nabi Dengan Surat Iqra,Dan Diangkat Menjadi Seorang Rasul Dengan Surat Al-mudatsir. - Turunnya Al-Qur’an :Ibtidaiy Dan Sababiy Turunnya Al-Qur’an Terbagi Menjadi Dua Macam,Yaitu : 1.Ibtidaiy Yaitu Ayat Al-Qur’an Yang Turun Tidak Diawali Oleh Suatu Sebab Yang Mengharuskan Turunnya Ayat.Mayoritas Ayat-Ayat Dalam Al-Qur’an Tergolong Jenis Ini.Contoh Firmannya: (QS.At-Taubah:75), Ayat Diatas Turun Secara Ibtidaiy,Dalam Menjelaskan Sebagian Perilaku Orang-Orang Munafik.Adapun Yang Terkenal Adalah Bahwa Ayat Tersebut Menjelaskan Tentang Tsalabah Bin Hathob Dalam Kisah Yang Panjang Yang Telah Disebutkan Oleh Para Ahli Tafsir Dan Oleh Para Penyampai Nasihat.Namun,Kisah Tersebut Lemah Dan Tidak Shahih.(HR.Bukhari 4.4924 Dan Muslim 161) 2.Sababiy Yaitu Ketika Ayat Turun,Di Dahului Oleh Sebab Yang Menuntut Untuk Diturunkannya Ayat.Sebab Turunnya Ayat Ada 3,Yaitu : 1.Berupa Pertanyaan Lalu ALLAH Menjawabnya,Contoh :(QS.Al-Baqarah :189) 2.Suatu Peristiwa Yang Terjadi Yang Butuh Penjelasan Dan Peringatan : Contoh :QS.At-Taubah :65) 2 Ayat Diatas Turun Untuk Menjelaskan Tentang Seorang Munafik,Dimana Ia Berkata Ketika Perang Tabuk Dalam Sebuah Majlis : Tidak Pernah Kita Jumpai Orang Seperti Para Qori’ Kita Ini, Orang Yang Paling Rakus,Dan Orang Yang Paling Dusta Ucapannya,Serta Orang Yang Paling Penakut Ketika Bertemu Musuh Di Medan Perang – Yang Dimaksud Adalah Rasulullah Dan Para Sahabat Beliau.Lalu Berita Tersebut Sampai Kepada Rasulullah,Kemudian Turun Ayat (Yang Menjelaskan Tentang Ucapan Mereka ).Seseorang Mendatangi Nabi Muhammad Untuk Meminta Maaf Dan Udzur (Atas Ucapannya).(Beliau Diam Tidak Menjawab Sepatah Kata pun,Lalu Turun Wahyu Kepada Beliau )Beliau Menjawab Dengan Firman ALLAH :QS.At-Taubah :65) (Mereka Divonis Kafir,Karena Ucapan Mereka ) 3.Perbuatan Yang Terjadi Dan Membutuhkan Penjelasan Untuk Mengetahui Hukum Nya. (QS.Al-Mujadillah:1) 3.Faedah—Faedah Dari Mengetahui Asbabu An Nuzul (Sebab-Sebab Turunnya Al-Qur’an ): Mengetahui Asbabu An Nuzul Merupakan Perkara Yang Sangat Penting,Karena Ia Memberikan Faedah Yang Banyak,Diantarannya : 1.Penjelasan Bahwa Al-Qur’an Turun Dari Sisi ALLAH.Hal Ini Terbukti,Ketika Nabi Muhammad Ditanya Tentang Suatu Perkara,Kadang Beliau Diam Tidak Menjawab Hingga Turun Wahyu Kepada Beliau Atau Tersamarkan Pada Beliau Suatu Perkara Yang Terjadi Kemudian Turun Wahyu Menjelaskan Tentang Perkara Yang Samar Itu. Contoh :(QS.Al-Isra :85) Halaman 3

9 Disebutkan Dalam Kitab Bukhari Dari Abdullah Bin Mas’ud :Bahwasanya Ada Seorang Yahudi Bertanya Kepada Rasulullah :Wahai Abu Al-Qosim,Apa Itu Ruh? Nabi Muhammad Diam Dalam Lafal Hadits Yang Lain :Beliau Menahan Diri Dan Tidak Menjawab Sedikitpun.Aku Tahu,Beliau Diam Karena Sedang Turun Wahyu Kepada Beliau,Lalu Aku Beranjak Dari Tempatku,Tatkala Wahyu Sedang Turun.Beliau Bersabda :QS.Al-Isra :85)HR.Bukhari 125,4721 dan Muslim 2794, Contoh :(QS.Al-Munafiqun:8), Disebutkan Dalam Bukhari Disebutkan Bahwa Zaid Bin Arqom Mendengar Abdullah Bin Ubaibin Salul Seorang Tokoh Munafik Berkata Yang Demikian.Ia Ingin Menjadi Orang Mulia Sedang kan Rasulullah Dan Para Sahabat Beliau Adalah Kaum Yang Hina.Zaid Menceritakan Hal Itu Kepada Pamannya Lalu Pamannya Mengambarkan Kepada Nabi Muhammad.Nabi Memanggil Zaid Untuk Mengklarifikasi Berita Tersebut.Lalu Ia Menceritakan Kepada Beliau Apa Yang Ia Dengar Dari Ucapan Abdullah Bin Ubai.Lalu Diatus Seorang Utusan Kepada Abdullah Bin Ubai Dan Kawan –Kawan nya,Lalu Mereka Menghadap Beliau Dan Bersumpah Bahwa Mereka Tidak Berkata Demikian. Lalu Nabi Membenarkannya Kemudian ALLAH Menurunkan Wahyu Yang Membenarkan Berita Yang Disampaikan Oleh Zaid Dalam Ayat Tersebut.Sehingga Perkara Tersebut Menjadi Jelas Bagi Rasulullah.(HR.Bukhari 4900,4901 Dan Muslim 2772 2.Menjelaskan Tentang Penjagaan ALLAH Kepada Rasul –Nya Dengan Memberi Pembelaan Dan Pertolongan Kepada Beliau. Contoh :(QS.Al-Furqan:32) Demikian Juga Dengan Ayat-Ayat ‘Ifk,Ayat Tersebut Berisi Tentang Pembelaan Terhadap Istri Nabi Muhammad (Aisyah RA) Dan Membersihkannya Dari Tuduhan Yang Keji Yang Dilontarkan Kepadanya Oleh Para Penyebar Fitnah Dusta (Dari Kalangan Munafik) 3.Menjelaskan Tentang Perhatian ALLAH Kepada Hamba-Hambanya Dalam Mengeluarkan Mereka Dari Kesuliatan-Kesulitan Yang Dijumpai Dan Menghilangkan Kesedihan Yang Ada Pada Mereka. Contoh : Ayat Membahas Tayamum.(QS.Al-Maidah:6) (Peyebutan Ayat Diatas Adalah Tambahan Dari Penerjemah) Dalam Kitab Bukhari Disebutkan Bahwa Aisyah Ra Kehilangan Kalung Sedangkan Ia Bersama Nabi Dalam Sebagian Safar Beliau.Nabi Muhammad Menetap Ditempat Tersebut Dalam Kondisi Tidak Ada Air,Mereka Mengeluhkan Hal Itu Kepada Abu Bakar ….Dst.Pada Peristiwa Tersebut,ALLAH Menurunkan Ayat Tentang Tayamum.Lalu Mereka Bertayamum,Lalu,Usaid Bin Hudair Berkata : “Ini Bukanlah Awal Berkah Yang Turun Kepada Keluarga Kalian,Wahai Keluarga Abu Bakar “.Hadits Ini Disebutkan Dalam Kitab Shahih Bukhari Secara Panjang Lebar. (HR.Bukhari 334,336Dan Muslim 367 Dari Aisyah RA. 4.Memahami Ayat Dengan Cara Yang Benar Contoh :(QS.Albaqarah:158) Yakni,Melakukan Sa’i Pada Keduanya,Karena Dhahir Firman-Nya :”Tidak Mengapa Baginya.”Inti Permasalannya Adalah Sa’I Pada Keduanya Merupakan Perkara Yang Mubah (Diperbolehkan). Disebutkan Dalam Kitab Shahih Bukhari Dari Ashim Bin Sulaiman,Ia Berkata :”Aku Bertanya Kepada Anas Bin Malik Tentang Shofa Dan Marwa.”Beliau Berkata :Dahulu Kami Meyakini Bahwa Keduanya Termasuk Dalam Perkara Jahiliyah.Maka Tatkala Islam Datang,Kami Menahan Diri Dari Keduanya (Shofa Dan Marwa ).Maka ALLAH Menurunkan Ayat Tersebut. Dengan Ini Diketahui Bahwa Peniadaan Sifat Dosa Pada Ayat Tersebut Bukanlah Yang Diinginkan Dengannya Menjelaskan Asal Hukum Sa’i.Hanya Saja Yang Diinginkan Dengannya Adalah Menghilangkan Rasa Berat Mereka Dalam Melakukan Sa’i Dengan Menahan Diri Darinya,Dimana Sebelumnya Mereka Menyakini Bahwa Shafa Dan Marwa Adalah Perkara Jahiliyah. 4.Lafal Yang Umum Dan Sebab Yang Khusus Apabila Ayat Turun Disebabkan Suatu Perkara Yang Khusus Namun Lafalnya Umum,Maka Hukum Yang Ada Mencangkup Sebabnya Dan Setiap Perkara Yang Masuk Dalam Lafal Tersebut.Karena Al-Qur’an Turun Untuk Menetapkan Hukum Syariat Secara Umum Untuk Seluruh Umat Manusia.Oleh Karena Itu,Pelajaran Yang Bisa Dipetik Adalah Dari Keumuman Lafal Dan Bukan Dari Kekhususan Sebab Contoh :(An-Nur :6-9) Disebutkan Dalam Kitab Bukhari Dari Abdullah Bin Abbas RA:Bahwasanya Hilal Bin Umayyah Disisi Nabi Menuduh Istrinya Selingkuh Dengan Syarik Bin Sahma,Beliau Bersabda :Bukti Dan Hukuman Ada Pada Punggungmu (Yakni,Engkau Harus Bertanggung jawab Atas Ucapanmu Itu )Ia Bersumpah :Demi Dzat Yang Telah Mengutus Anda Dengan Haq,Sesungguhnya Aku Seseorang Yang Jujur.ALLAH Menurunkan Ayat Yang Membebaskan Hukuman Dari Punggungku.Jibril Turun Dan Menurunkan Ayat Kepada Beliau : “Dan Orang-Orang Yang Menuduh Kepada Istrinya (Berzina),Beliau Membacanya Hingga : “Jika Ia Termasuk Orang-Orang Yang Jujur”….. Dst. (HR.Bukhari 2671,4747,5307 Beberapa Ayat Diatas Turun Disebabkan Hilal Bin Umayyah Menuduh Istrinya Selingkuh.Ayat Tersebut Berlaku Untuknya Dan Yang Selainnya (Sebab Ayat Itu Turun Khusus Tentang Hilal Bin Umayyah,Ayat Itu Berlaku Secara Umum Untuk Yang Lainnya )Hal Ini Ditunjukkan Oleh Kisah Yang Disebutkan Dalam Kitab Shahih Bukhari Dari Sahibin Saad :Bahwasannya Uwaimiral Ajlany Datang Menemui Nabi,Lalu Bercerita :Wahai Rasulullah,Seorang Suami Menjumpai Pria Lain Bersama Istrinya.Apakah Ia Boleh Membunuhnya Atau Anda Saja Yang Membunuhnya Atau Apa Yang Harus Ia Lakukan ?Nabi Bersabda :”Sungguh ALLAH Telah Menurunkan Al-Qur’an Yang Menjelaskan Tentang Kasusmu Dan Istrimu,Rasulullah Memerintahkan Kepada Keduanya Untuk Saling Melaknat Sebagaimana Yang ALLAH Sebutkan Dalam Kitab-Nya,Iapun Melaknat Istrinya,Dst.Hr.Bukhari 423,4745Dan Muslim 1492 Disini,Nabi Menjadikan Hukum Pada Ayat Tersebut Mencangkup Hilal Bin Umayyah Dan Yang Selainnya. -Almakkiy Dan Al-Madaniy Al-Qur’an Turun Kepada Nabi Secara Terpisah-pisah Selama Kurun Waktu 23 Tahun.Rasulullah Menghabiskan Mayoritas Waktu Tersebut DiMekkah.ALLAH Berfirman:(QS.Al-Isra :106) 4 Halaman 4

10 Oleh Karena Itu,Para Ulama Membagi Al-Qur’an Menjadi 2 Bagian,Yaitu :Makkiy Dan Madaniy,Al Makkiy Adalah Ayat-Ayat Yang Diturunkan Kepada Nabi Muhammad Sebelum Beliau Hijrah Ke Madinah. Sedangkan AlMadaniy Adalah Ayat-Ayat Yang Diturunkan Kepada Nabi Setelah Beliau Hijrah Ke Madinah (Surat Al Makkiy Atau Al Madaniy Tidak Mesti Turun Dikota Mekkah Atau Kota Madinah.Bisa Jadi Turun Di Keduanya.Yang Menjadi Acuan Adalah Hijrahnya Beliau Rasulullah Dan Bukan Kota Mekkah Atau Madinah. Dengan Dasar Diatas,Maka Firman ALLAH :(QS.Al-Maidah :3) Ayat Ini Termasuk Dari Ayat-Ayat AlMadany,Sekalipun Diturunkan Kepada Nabi Muhammad,Ketika Beliau Sedang Menunaikan Ibadah Haji Wada ‘(Perpisahan ) Di Arafah (Dan Arafah Terletak Dikota Mekkah ).Disebutkan Dalam Kitab Bukhari Dari Umar,Ia Berkata : “Kami Telah Mengetahui Hari Dan Tempat Tersebut.Ayat Itu Diturunkan Kepada Nabi Muhammad Ketika Beliau Sedang Berdiri Di Arafah Pada Hari Jum’at.HR.Bukhari,45,4407,4606,7268 DanMuslim 3017 1.Bagian Al Makkiy Dan Al Madaniy Terbedakan Dengan Susunan Bahasanya Dan Temanya : 1.Ditinjau Dari Sisi Metode a.Mayoritas Ayat-Ayat Al Makkiy,Susunan Bahasanya Kuat,Dan Keras Dalam Penyampaian,Karena,Mayoritas Pihak Yang Diajak Bicara Adalah Orang-Orang Yang Menentang Lagi Sombong,Penyampaian Yang Sesuai Dengan Keadaan Mereka Adalah Penyampaian Dengan Metode Seperti Itu.(Baca Surat AlMudatsir Dan Surat Al Qomar ) Sedangkan Ayat-Ayat ALMadaniy,Mayoritas Susunan Bahasanya Lembut Dan Mudah Dalam Penyampaian,Karena,Mayoritas Pihak Yang Diajak Bicara Adalah Orang-Orang Yang Menerima Kebenaran Dan Taat. (Baca Surat Al Maidah) b.Mayoritas Ayat-Ayat Al Makkiy,Bentuknya Pendek-Pendek Dan Kuat Dalam Menyampaikan Hujjah,Karena,Mayoritas Orang Yang Diajak Bicara Adalah Para Penentang Lagi Pembangkang.Oleh Karena Itu,Mereka Diajak Bicara Sesuai Dengan Keadaan Mereka.(Baca Surat Ath Thur) Sedangkan Ayat-Ayat Al Madaniy,Bentuknya Panjang-Panjang Dan Menyebutkan Hukum-Hukum Secara Perlahan Dan Bukan Dengan Pemberian Hujjah Yang Kuat,Karena,Keadaan Mereka Menuntut Untut Diperlakukan Demikian.(Baca Ayat Tetang Hutang Dalam Surat Al-Baqarah ) 2.Di Tinjau Dari Sisi Tema a.Mayoritas Ayat-Ayat Al Makkiy,Berisi Tentang Penetapan Tauhid Dan Akidah Yang Selamat.Khususnya Dalam Tauhid Al Uluhiyah Dan Iman Dengan Hari Berbangkit (Hari Kiamat) :Karena,Mayoritas Mereka Mengingkari Hal Itu. Sedangkan Ayat-Ayat AlMadaniy,Berisi Tentang Rincian –Rincian Ibadah Dan Muamalah,Karena Pihak Yang Diajak Bicara Sudah Kokoh Tauhid Dan Akidah Yang Selamat Dalam Diri Mereka.Oleh Karena Itu,Mereka Membutuhkan Rincian-Rincian Ibadah Dan Muamalah. b.Banyak Menyebutkan Jihad Dan Hukum-Hukumnya,Orang-Orang Munafik Dan Keadaan Mereka Dalam Ayat-Ayat AlMadaniy Untuk Menerangkan Keadaan Mereka Dengan Cara Tersebut,Dimana Ketika Ada Perintah Berjihad,Bermunculan Orang-Orang Munafik,Berbeda Dengan Ayat-Ayat AlMakkiy. 2.Manfaat Mengetahui Ayat-Ayat AlMakkiy Dan Al Madaniy: Mengetahui Tentang Ayat-Ayat AlMakkiy Dan AlMadaniy Merupakan Salah Satu Jenis Ilmu Tafsir Yang Sangat Penting.Karena,Banyak Faedah Yang Terkandung Di Dalamnya.Diantaranya: 1.Tampak Begitu Indah Bahasa Al-Qur’an Pada Tingkat Yang Paling Tinggi.Dimana Ia Mengajak Bicara Setiap Kaum Yang Sesuai Dengan Keadaan Mereka Masing – Masing.Baik Dengan Cara Kuat Dan Keras,Atau Lembut Dan Mudah. 2.Tampak Hikmah Pensyariatan Pada Derajat Yang Paling Tinggi.Dimana Ia Menyebutkan Secara Bertahap,Sesuai Dengan Perkara Yang Paling Penting Pada Tuntutan Keadaan Orang-Orang Yang Diajak Bicara Dan Kesiapan Mereka Untuk Menerima Dan Melaksanakannya. 3.Bimbingan Kepada Para Da’i Di Jalan ALLAH Dan Nasihat Kepada Mereka Untuk Mengikuti Langkah Yang Ditempuh Oleh Al-Qur’an,Baik Dalam Susunan Bahasa Dan Halaman 5

11 Tema Dari Sisi Pihak-Pihak Yang Diajak Bicara,Dengan Memulai Dari Perkara Yang Terpenting Setelah Perkara –Perkara Penting Lainnya.Menggunakan Cara Penyampaian Yang Keras Pada Tempatnya Dan Dengan Cara Yang Lembut Pada Tempatnya. 4.Bisa Membedakan Antara Ayat-Ayat Nasikh (Yang Menghapus )Maupun Ayat-Ayat Mansukh (Yang Dihapus) Jika Ada 2 Ayat,Yaitu :AlMakkiy Dan AlMadaniy,Pada Keduanya Terpenuhi Syarat-Syarat Nasikh Dan Mansukh,Maka Ayat Al Madaniy Sebagai Nasikh Untuk Ayat Al Makkiy,Karena Ayat AlMadaniy Turun Lebih Akhir Dari Pada Ayat ALMakkiy. 3.Hikmah Ayat Al-Qur’an Turun Secara Terpisah –Pisah : Dari Pembagian Al-Qur’an Menjadi AlMakkiy Dan AlMadaniy,Hal Ini Menjelaskan Bahwa Ayat-Ayat Turun Kepada Nabi Muhammad Secara Terpisah-Pisah.Turunnya Ayat Al-Qur’an Dengan Cara Seperti Ini Memiliki Hikmah Yang Banyak,Diantaranya : 1.Menguatkan Qalbu Nabi Muhammad,Berdasarkan Firman-Nya :(QS.Al-Furqon:32-33) 2.Memberi Kemudahan Kepada Kaum Muslimin Untuk Menghafal,Memahami,Dan Mengamalkannya,Dengan Beliau Membacakan Kepada Mereka Sedikit Demi Sedikit.Berdasarkan Firman ALLAH :(QS.Al-Isra:106) 3.Memberi Semangat Untuk Memiliki Tekat Yang Kuat Dalam Menerima Segala Perkara Yang Turun Dalam Al-Qur’an Dan Mengamalkannya.Dimana Kaum Muslimin Mengharapkan Turunnya Ayat Dengan Kecemasan Dan Kerinduan Yang Sangat. Lebih-Lebih Lagi,Ketika Mereka Sangat Butuh Kepadanya.Sebagaimana Yang Terjadi Pada Ayat Tentang Tuduhan Berbuat Keji Dan Saling Melaknat (Antara Yang Menuduh Dan Yang Tertuduh) 4.Bertahap Dalam Menetapkan Syariat Sampai Kederajat Yang Sempurna.Sebagaimana Yang Terdapat Dalam Ayat-Ayat Yang Menyebutkan Tentang Hukum Khamar,Dimana Manusia Ketika Itu Tumbuh Dengan Kebiasaan Minum Khamar Dan Mereka Sangat Menggandrunginya.Sulit Bagi Mereka Untuk Berhenti Dari Kebiasaan Tersebut Dengan Dilarang Secara Total Dari Minum Khamar.Kemudian Turun Firman ALLAH Yang Pertama Tentang Khamar:(QS.AlBaqarah:219) Pada Ayat Ini,Terdapat Bentuk Persiapan Untuk Diri Mereka Menerima Pengharaman Khamar,Dimana,Akal Seseorang Tidak Akan Memilih Sesuatu Yang Dosanya Lebih Besar Dari Pada Manfaatnya.Kemudian Turun Firman ALLAH Yang Kedua:(QS.AnNisa:43) Didalam Ayat Ini,Ada Bentuk Latihan Untuk Meninggalkannya Pada Sebagian Waktu,Yaitu Ketika Shalat.Kemudian Turun Firman ALLAH Yang Kali Ketiga ; (QS.AlMaidah :90-92) Dalam Ayat Ini Terdapat Larangan Berupa Meninggalkan Khamar Secara Total Pada Setiap Waktu,Dimana Sebelumnya Jiwa Mereka Sudah Siap Meninggalkannya Dan Terlatih Dengan Dilarang Pada Sebagian Waktu. 4.Urutan Dalam AL-Qur’an : Urutan Dalam Al-Qur’an Adalah Membacanya Secara Berurutan Sebagian Ayat Kemudian Sebagian Lagi.Sebagaimana Yang Tertulis Dalam Mushaf-MUshaf Al-Qur’an Dan Terjaga (Dihafal)Dalam Dada-Dada Kaum Muslimin,Urutan Tersebut Ada 3 Jenis : 1.Urutan Kata,Dimana Setiap Kata Tetap Berada Pada Posisinya Dalam Ayat.Urutan Ini Tsabit (Ada) Dalam Al-Qur’an Dan As Sunnah Serta Kesepakatan Para Ulama.Kami TIdak Mengetahui Ada Yang Menyelisihi Wajibnya Mengurutkan Kata-Kata Dalam Al-Qur’an Dan Keharaman Menyelisihinya.Tidak Boleh Seseorang Membaca Lillahilhamdurabalalamiyn Sebagai Ganti (Al-Fatihah :Ayat 2) 2.Urutan Ayat,Dimana Setiap Ayat Berada Pada Posisinya Dalam Surat.Urutan Ini Tsabit Dalam Al-Qur’an Dan AsSunnah Serta Kesepakatan Para Ulama.Urutan Ini Hukumnya Wajib Berdasarkan Pendapat Yang Rajih (Kuat) Dan Tidak Boleh Menyelisihinya.Tidak Boleh Seseorang Membaca : Maliki Yaumidiyn,Kemudian Arrahmanirrahiym Sebagai Ganti Dari : Arrahmanirrahiym,Malikiyaumidiyn (Al-Fatihah :3-4) Disebutkan Dalam Kitab Bukhari Dari Abdullah Bin Azzubair,Beliau Berkata Kepada Utsman Bin Affan Tentang Firman -Nya : Halaman 6

12 (QS.Al Baqarah :240) Telah Dihapuskan Oleh Ayat Yang Lain,Yaitu Firman-Nya :(Al-Baqarah:234) Ayat 234 Terletak Sebelum Ayat 240 Dari Sisi Tilawah (Bacaan),Ia Berkata :Mengapa Engkau Menulisnya (Dengan Urutan Seperti Itu ?)Lalu Utsman Menjawab :Wahai Anak Saudaraku,Sesungguhnya Aku Tidak Merubah Sedikitpun Dari Posisinya.(HR.Bukhari 4530,4536) Imam Ahmad,Abu Daud,An-Nasa’I Dan At Tirmidzi Meriwayatkan Dari Hadits Utsman Bin Affan : Bahwasannya Sering Turun Kepada Nabi Surat-Surat Yang Terdiri Dari Beberapa Ayat.Ketika Turun Sebagian Ayat Kepadanya,Beliau Memanggil Sebagian Para Pencatat Al-Qur’an,Lalu Bersabda :”Letakkan Ayat-Ayat Ini Dalam SuratYang Disebutkan Di Dalamnya Demikian Dan Demikian,(HR.Ahmad 1/57.69,Abu Daud 786,An-Nasai Dalam Kitab Al-Kubro 8007,Dan At-Tirmidzi 3086) 3.Urutan Surat,Dimana Setiap Surat Berada Pada Posisinya Dalam Mushaf,Urutan Ini Tsabit Berdasarkan Ijtihad Para Ulama Dan Hukum nya Tidak Wajib. Disebutkan Dalam Kitab Muslim,Dari Hudzaifahbinalyaman :Bahwasanya Ia Pernah Shalat Bersama Nabi Pada Satu Malam,Nabi Membaca Surat AlBaqarah Kemudian An- Nisa,Kemudian Ali-Imran,(HR.Muslim).Diriwayatkan Oleh Imam Bukhari Secara Mu’allaq(Matan Hadits Disebutkan Dengan Menghapus Satu Perawi Atau Lebih Dari Sanadnya Secara Berurutan,Sebagai Contoh Bukhari Berkata :Abu Musa Berkata :…..,Disini Bukhari Menghapus Seluruh Perawi Dari Sanad Dan Menyisakan Sahabat Abu Musa Saja.Dari Al Ahnaf :Bahwasanya Ia Membaca Surat Alkahfi Pada Rakaat Pertama,Surat Yusuf Atau Surat Yunus Pada Rakaat Kedua.Disebutkan,Bahwasannya Ia Pernah Shalat Bersama Umar Bin Al-Khathab Dalam Shalat Subuh Dengan Membaca Kedua Surat Tersebut.(HR.Bukhari Menyebutkan Dalam Kitab Al Adzan,Bab :{Al Jam’u Bayina As Suratain Fii Ar Raka’ah….}) Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah Berkata : “Boleh Membaca Surat Ini Sebelum Surat Itu,Demikian Juga Dalam Hal Penulisan (Tidak Berurutan Dalam Membaca Dan Menulis Surat) Oleh Karena Itu,Mushaf-Mushaf Para Sahabat Radhiyallahu ‘anhum Yang Tertuang Dalam Catatan Mereka Bermacam-Macam.Namun,Mereka Bersepakat Pada Satu Mushaf Dimasa Khalifah Utsman Bin Affan.Sehingga,Hal Tersebut Menjadi Satu Sunnah (Ketetapan)Khalifah Ar-Rasyidin.Ada Hadits Nabi Yang Menunjukkan Bahwa Mereka Memiliki Suatu Ketetapan Yang Wajib Untuk Diikuti.”(Selesai Ucapan Beliau) -Penulisan Dan Pengumpulan Al-Qur’an Penulisan Dan Pengumpulan Al-Qur’an Terbagi Dalam 3 Tahap,Yaitu : 1.Dimasa Nabi Muhammad SAW Penyandaran Yang Terjadi Pada Masa Tersebut Adalah Pada Sisi Hafalan Lebih Banyak Dari Pada Penulisan,Hal Ini Terjadi Dilatarbelakangi Oleh Kuatnya Daya Ingat (Para Sahabat Nabi Muhammad) Dan Cepatnya Dalam Menghafal,Dan Juga Sedikitnya Orang Yang Bisa Mencatat Dan Sedikit Pula Sarana Prasarana Untuk Mencatat.Oleh Karena Itu,Pada Masa Itu Al-Qur’an Belum Terkumpul Dalam Satu Mushaf.Bahkan,Ada Sahabat Yang Mendengar Satu Ayat,Maka Ia Menghafalnya Atau Mencatatnya Pada Wahana (Sarana) Yang Mudah Ia Dapatkan,Seperti :Pelepah Daun Kurma,Kulit-Kulit Hewan Yang Ditambal,Dan Batu Putih Yang Tipis.Pada Masa Itu,Jumlah Para Qurro’ (Penghafal Al-Qur’an) Banyak.Disebutkan Dalam Kitab Bukhari Dari Anas Bin Malik :Bahwa Nabi Pernah Mengutus 70 Orang,Mereka Dikenal Dengan Al-Qurro’.Dua Kelompok Kabilah Bani Sulaim Yaitu Ri’l Dan Dzakwan Menghadang Mereka Disekitar Sumur Ma’uunah,Lalu Mereka Membantai Para Qurro’ Nabi Muhammad Tersebut.(HR.Bukhari 1001,3064) Al’usyubu Bentuk Jama Dari Kata Asyiibu,Artinya Pelepah Kulit Kurma,Dan Al Likhaafu Bentuk Jamak Dari Kata Lakhfah Artinya Batu Berwarna Putih Yang Lebar Lagi Tipis. Selain Mereka 70 Orang Dari Para Qurro ‘Nabi Muhammad.Dari Kalangan Sahabat Masih Banyak,Seperti : Al-Khulafa /Khalifah Yang Empat (Yakni :Abu bakar As- Sidiq,Umar Bin Khaththab,Ustman Bin Affan,Ali Bin Abu Thalib ),Abdullah Bin Mas’ud,Salim Maula Abu Hudzaifah (Maula Adalah Penamaan Untuk Budak Telah Dibebaskan Dan Perwaliannya Diserahkan Kepada Pihak Yang Membebaskannya.Sehingga Disebut Salim Maula Abu Hudzaifah.Salim Adalah Nama Budak Yang Dibebaskan.Abu Hudzaifah Adalah Nama Orang Yang Membebaskan Salim Dari Perbudakan,Sehingga Ia Menjadi Orang Yang Merdeka).,Ubay Bin Ka’ab,Mu’adz Bin Jabal,Zaid Bin Tsabit,Abu Ad Darda RA. 2.Di Masa Khalifah Abu Bakar As-Sidiq Hal Ini Terjadi Pada Tahun 12 Hijriyah,Sebab Adanya Pengumpulan Mushaf Adalah Terbunuhnya Para Qurro ‘ Dalam Jumlah Yang Banyak Dalam Perang Al- Yamamah,Diantaranya Adalah Salim Maula Abu Hudzaifah,Ia Adalah Salah Seorang Yang Diperintah Nabi Untuk Mengambil Al-Qur’an Dari Mereka.Lalu Abu Bakar Memerintahkan Untuk Mengumpulkannya,Agar Tidak Hilang., Halaman 7

13 Disebutkan Dalam Kitab Bukhari:Umar Bin Al Khaththab Memberi Syarat Kepada Abu Bakar Untuk Mengumpulkan Al-Qur’an Setelah Perang Yamamah Namun Beliau Diam.Umar Terus Datang Kepada Beliau (Agar Beliau Memerintahkan Untuk Mengumpulkan Al-Qur’an ).Hingga ALLAH Lapangkan Qalbu Abu Bakar Untuk Melakukan Hal Itu.Kemudian Beliau Mengutus Orang Kepada Zaid Bin Tsabit,Lalu Ia Datang Kepada Abu Bakar Bersama Zaid Dan Disisinya Ada Umar.Lalu Abu Bakar Berkata Kepada Zaid,Sesungguhnya Engkau Adalah Seorang Pemuda Cerdas Yang Kami Tidak Meragukan Kejujuranmu.Sungguh Engkau Telah Menulis Wahyu Untuk Rasulullah,Maka Carilah Al-Qur’an Kemudian Kumpulkanlah.Zaid Berkata :Akupun Mencari Al-Qur’an Serta Mengumpulkannya Dari Pelepah Kurma,Batu Putih Yang Tipis,Dan Dari Dada-Dada (Hafalan) Orang-Orang (Para Penghafal Al-Qur’an ),Al-Qur’a n Berupa Lembaran-Lembaran Pada Masa Khalifah Abu Bakar Sampai ALLAH Wafatkan Beliau,Kemudian Tetap Terjaga Dimasa Hidupnya Khalifah Umar,Kemudian (Sepeninggal Beliau Mushaf Tersebut Diserahkan Kepada Putri Beliau )Hafshah Bintu Umar RA.Imam Al-Bukhari Meriwayatkannya Secara Panjang.(HR.Bukhari 2807,7191,Dari Hadits Zaid Bin Tsabit RA.)Kaum Muslimin (Dari Sahabat Ketika Itu) Setuju Atas Tindakan Abu Bakar (Dalam Pengumpulan Al-Qur’an ) Dan Mereka Menilai Hal Itu Diantara Bentuk Kebaikan – Kebaikan Beliau,Sampai –Sampai Ali Berkata : Manusia Yang Paling Besar Pahalanya Dalam Hal Pengumpulan Mushaf –Mushaf Adalah Abu Bakar,Semoga ALLAH Merahmati Abu Bakar,Beliau Adalah Orang Pertama Yang Mengumpulkan Kitabullah.(HR.Ibnu Abu Daud Dalam Kitab Al-Mashohif Hal.5) 3.Dimasa Amir Al-Mukminin Utsman Bin Affan Hal Ini Terjadi Pada Tahun 25 Hijriyah.Sebab Kejadian Ini Adalah Adanya Perselisihan Yang Terjadi Pada Kaum Muslimin Dalam Hal Cara Baca Seiring Dengan Berbeda-Bedanya Lembaran Yang Ada Ditangan-Tangan Para Sahabat RA.Karena Dikhawatirkan Bisa Timbul Fitnah (Berupa Perselisihan Dan Perpecahan Di Tengah –Tengah Umat),Lalu Utsman Mengumpulkan Lembaran-Lembaran Ini Menjadi 1 Mushaf,Dengan Maksud Agar Kaum Muslimin Tidak Bebeda-Beda Dalam Cara Baca,Sehingga Mereka Bertikai Dan Berpecah Belah Tentang Kitabullah.Disebutkan Dalam Kitab Bukhari :Hudzaifah Bin Yaman Mendatangi Utsman Bin Affan Semenjak Dibukannya Kota Armenia Dan Adzarbaijaan.Sungguh Beliau Sangat Prihatin Dengan Perselisihan Yang Terjadi Ditengah-Tengah Mereka Tentang Al- Qur’an,Ia Berkata :Wahai Amir Al-Mukminin,Selamatkanlah Umat Ini Sebelum Mereka Berselisih Tentang Al-Qur’an Seperti Kaum Yahudi Dan Nashrani Berselisih. Utsman Langsung Mengutus Orang Kepada Hafshah RA:Kirimkanlah Lembaran-Lembaran Al-Qur’an Kepada Kami Agar Kami Mencatatnya Kedalam Mushaf- Mushaf Kemudian Ketika Telah Selesai Disalin,Kami Kembalikan Lagi Kepadamu,Ia Memenuhi Perintahnya.Utsman Memerintah Zaid Bin Tsabit,Abdullah Bin AzZubair,Said Bin Al Ash,Dan Abdurrahman Bin Al-Harits Bin Hisyam Untuk Menyalinnya.Merekapun Menyalinnya Kedalam Beberapa Mushaf.Zaid Bin Tsabit Adalah Orang Anshar,Sedangkan 3 Sahabat Lainnya Adalah Dari Orang-Orang Quraisy.Utsman Berkata Kepada 3Orang Dari Quraisy:Apabila Kalian Dan Zaid Bin Tsabit Berselisih Dalam Suatu Perkara Dari Al-Qur’an,Maka Tulislah Berdasarkan Lisan (Bacaan ) Orang Quraisy,Sesungguhnya Al-Qur’an Turun Hanya Dengan Lisan (Bahasa Dan Cara Baca )Mereka.Lalu Merekapun Melakukannya Hingga Mereka Selesai Menyalin Dari Lembaran-Lembaran Tersebut Kedalam Beberapa Mushaf.Kemudian Utsman Mengembalikan Lembaran-Lembaran Tersebut Kepada Hafshah.Beliau Kirimkan Mushaf-Mushaf Tersebut Kepada Kaum Muslimin Diberbagai Penjuru Berdasarkan Mushaf Yang Telah Mereka Salin.Kemudian Memerintahkan (Daerah-Dearah Lainnya) Agar Membakar Seluruh Lembaran Atau Mushaf –Mushaf Selain Al-Qur’an Tersebut.Hal Itu Dilakukan Oleh Khalifah Utsman Setelah Bermusyawarah Dengan Para Sahabat Lainnya.Berdasarkan Riwayat Dari Ibnu Abu Daud Dari Ali RA,Ia Berkata :Sungguh Demi ALLAH,Tidaklah Suatu Tindakan Yang Telah Dilakukan Terhadap Mushaf-Mushaf Itu Melainkan Dari Seseorang Pemimpin (Tokoh) Diantara Kita.Beliau Berkata ;Aku Berpandangan,Kita Satukan Kaum Muslimin Dalam Satu Mushaf Hingga Tidak Ada Perpecahan Dan Perselisihan Diantara Mereka.Kami Berkata :Pendapatmu Adalah Pendapat Yang Baik (HR.Ibnu Abu Dawud Dalam Kitab Al-Mashahif,Hal 22).Mas’ab Bin Sa’ad Berkata: Aku Menjumpai Kaum Muslimin Banyak Berkumpul Ketika Utsman Membakar Mushaf-Mushaf Yang Lainnya Dan Hal Ini Membuat Mereka Merasa Kagum Atau Ia Berkata:Tidak Ada Seorangpun Dari Mereka Yang Mengingkari Tindakan Utsman.(HR.Ibnu Abu Dawud Dalam Kitab Al-Mashanif.Hal 12)Tindakan Itu Diantara Bentuk Kebaikan –Kebaikan Amir Al-Mukminin Utsman Yang Menyatukan Kaum Muslimin Dalam 1 Mushaf Dan Menyempurnakan Usaha Penyatuan Yang Dilakukan Oleh Khalifah Rasulullah Yaitu Abu Bakar As-Sidiq. Namun,Perbedaan Antara Upaya Penyatuan Beliau Dengan Penyatuan Abu Bakar RA,Yaitu Tujuan Penyatuan Di Masa Khalifah Abu Bakar Mengikat Al-Qur’an Seluruhnya Yang Telah Dikumpulkan Kedalam 1Mushaf Sehingga Tidak Hilang Sedikitpun.Bukan Untuk Membawa Kaum Muslimin Bersatu Diatas 1Mushaf.Hal Itu Terjadi,Karena Ketika Itu Belum Tampak Adanya Dampak Buruk Yang Ditimbulkan Dari Cara Baca Yang Berbeda-Beda Yang Menuntut Adanya Penyatuan Diatas 1 Mushaf. Halaman 8

14 Adapun Tujuan Penyatuan Mushaf Yang Terjadi Dimasa Khalifah Utsman Bin Affan Adalah Untuk Mengikat Seluruh Al-Qur’an Yang Telah Dikumpulkan Dalam 1 Mushaf,Dan Membawa Kaum Muslimin Untuk Bersatu Diatas 1Mushaf.Karena Sudah Mulai Muncul Dampak Buruk Yang Sangat Memprihatinkan Yang Ditimbulkan Dari Cara Baca Mereka Yang Berbeda-Beda. Sungguh Telah Tampak Keberhasilan –Keberhasilan Dari Penyatuan Ini Dan Telah Tercapai Maslahat Yang Besar Untuk Kaum Muslimin,Berupa Terwujudnya Persatuan Umat.Tercegahnya Kerusakan Yang Besar Berupa Perpecahan Umat,Perselisihan,Tersebarnya Kebencian Dan Permusuhan.Keberhasilan Dan Maslahat Tersebut Tetap Terasa Hingga Saat Ini,Kaum Muslimin Secara Umum Sepakat Dengan Penyatuan Mushaf Menjadi 1 Mushaf.Yang Kecil Menimba Langsung Dari Yang Besar.Tangan-Tangan Para Perusak Tidak Akan Pernah Sanggup Untuk Mempermaikan Al-Qur’an.Hawa Nafsu Orang –Orang Yang Menyimpang Tidak Akan Pernah MampuhMemudarkan Cahaya Al-Qur’an.Segala Puji Hanya Untuk ALLAH Rabnya Langit-Langit,Dan Rabnya Bumi,Serta Rabnya Semesta Alam. B.Rumusan Masalah Dari latar belakang yang di paparkan diatas, maka saya merumuskan masalah yang akan dibahas dalam Makalah ini yaitu: 1.Apakah Yang Dimaksud Al-Qur’an Alkariim ? 2.Kapan Turunnya Al-Qur’an? 3.Ayat Apa Yang Pertama Turun? 4.Turunnya Al-Qur’an Dibagi Berapa ? 5.Apa Yang Dimaksud Dengan Al-Makkiy Dan AlMadaniy ? 6.Bagaimana Penulisan Dan Pengumpulan Al-Qur’an? 7.Apa Yang Dimaksud Dengan Tafsir? 8.Kewajiban Apa Yang Seseorang Muslim Terhadap Ilmu Tafsir Al-Qur’an ? 9.Referensi Apa Dalam Ilmu Tafsir Al-Qur’an? 10.Perbedaan Apa Saja Yang Ada Dalam Tafsir Yang Dinukilkan ? 11.Apa Yang Dimaksud Dengan Penerjemahan Al-Qur’an? 12.Siapa Saja Ulama Tafsir Al-Qur’an Yang Terkenal Dari Kalangan Sahabat? 13.Siapa Saja Ulama Tafsir Al-Qur’an Yang Terkenal Dari Kalangan Tabi’in? C.Tujuan Dari pemaparan rumusan masalah diatas maka saya menentukan tujuan Untuk makalah ini sebagai berikut : 1.Mengetahui apa itu pengertian Al-Qur’an Al-Kariim 2.Mengetahui Kapan Turunnya Al-Qur’an ? 3.Mengetahui Ayat Al-Qur’an Yang Pertama Turun 4.Mengetahui Turunya Al-Qur’an Dibagi Menjadi Ibtidaiy Dan Sababiy 5.Mengetahui Pengertian Almakkiy Dan AlMadaniy 6.Mengetahui Penulisan Dan Pengumpulan Al-Qur’an 7.Mengetahui Tentang Tafsir 8. Mengetahui Kewajiban Seorang Muslim Terhadap Ilmu Tafsir Al-Qur’an 9.Mengetahui Referensi Dalam Ilmu Tafsir Al-Qur’an 10.Mengetahui Perbedaan Yang Ada Dalam Tafsir Yang Dinukilkan 11.Mengetahui Penerjemahan Al-Qur’an Halaman 9

15 12.Mengetahui Ulama Tafsir Al-Qur’an Yang Terkenal Dari Kalangan Sahabat 13.Mengetahui Ulama Tafsir Al-Qur’an Yang Terkenal Dari Kalangan Tabiin. Bab 2 Isi A.Tafsir Definisi Tafsir Ada 2,Yaitu : 1.Secara Bahasa :Diambil Dari Kata Al-Fasru,Bermakna :Menyingkap Sesuatu Yang Tertutup. 2.Secara Istilah Syar’i: Penjelasan Tentang Makna-Makna Yang Terkandung Dalam Al-Qur’an. Mempelajari Ilmu Tafsir Hukumnya Wajib, Berdasarkan Firman ALLAH :(Shod:29), (Muhammad:24), Sisi Pendalilan Dari Ayat Pertama Adalah Bahwasannya ALLAH Menjelaskan Tentang Hikmah Diturunkannya Al-Qur’an Yang Penuh Berkah Ini,Agar Manusia Bisa Mentadaburi Ayat-Ayatnya Dan Mengambil Nasihat Yang Ada Didalamnya.Tadabur Adalah Memerhatikan Lafal-Lafal Untuk Sampai Kepada Makna –Makna Yang Terkandung Dalam Ayat-Ayat Tersebut.Apabila Tidak Mentadaburi Al-Qur’an,Maka Hilanglah Hikmah Diturunkannya Al-Qur’an Dan Hanya Tersisa Lafal-Lafal Saja,Tidak Ada Pengaruhnya Sedikitpun (Kedalam Jiwa –Jiwa Manusia).Karena Tidak Mungkin Seseorang Bisa Mengambil Manfaat Yang Terdapat Dalam Al-Qur’an Kecuali Dengan Memahami Makna-Maknanya. Sisi Pendalilan Dari Ayat Ke2 Adalah Bahwasanya ALLAH Mencela Orang-Orang Yang Tidak Mentadaburi Al-Qur’an Dan Mengisyaratkan Bahwa Hal Tersebut Menunjukan Qalbu Mereka Telah Terkuci Serta Kebaikan Tidak Bisa Sampai Kepada Mereka. Sikap Kaum Salaf Umat Ini (Para Sahabat,Tabiin,Tabiut Tabiin,Dan Para Ulama)Terhadap Metode Yang Wajib Itu,Yaitu :Mentadaburi Al-Qur’an,Maka Mereka Mempelajari Al-Qur’an Beserta Lafal-Lafal Dan Makna-Maknanya.Dengan Metode Tersebut,Mereka Bisa Mengamalkan Al-Qur’an Sesuai Dengan Yang Dikehendaki Oleh ALLAH,Karena Tidak Mungkin Beramal Dengan Sesuatu Yang Tidak Diketahui Maknanya. Abu Abdirrahman AsSulamy Berkata :Telah Menceritakan Kepada Kami Orang-Orang Yang Membacakan Al-Qur’an Kepada Kami,Seperti :Ustman Bin Affan,Abdullah Bin Mas’ud,Danlainnya.Bahwasannya Mereka,Apabila Telah Selesai Belajar Kepada Nabi 10 Ayat,Mereka Tidak Beralih Ke Ayat Berikutnya,Melainkan Mereka Mempelajari Ilmu Dan Amalan Yang Terkandung Dalam Ayat-Ayat Tersebut.Mereka Berkata :Kami Mempelajari Seluruhnya,Baik Itu Al-Qur’an,Ilmu Dan Amal,(HR.Ath-Thabrani Dalam Kitab Tasfirnya1/6) Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah Berkata :Menurut Kebiasaan,Tidak Mungkin Seseorang Membaca Sebuah Buku Dalam Cabang Ilmu Dunia,Seperti :Kedokteran,Matematika,Sedangkan Mereka Tidak Mencari Penjelasannya.Lantas,Bagaimana Dengan Kalamullah,Dimana Ia Merupakan Pendoman Hidup Untuk Mereka,Bisa MenyelamatkanMenolong,Dan Menegakkan,Urusan Agama,Dan Dunia Mereka.(Majmu’Fatawa13/332) Wajib Bagi Ahli Ilmu Untuk Menjelaskan Al-Qur’an Kepada Manusia Dalam Bentuk Tulisan Dan Lisan,Berdasarkan Firman ALLAH :(QS.Al-Imran:187) Menjelaskan Isi Kitab Kepada Manusia,Mencakup Penjelasan Tentang Lafal-Lafal Dan Makna-Maknanya.Sehingga Menafsirkan Al-Qur’an Termasuk Diantara Perjanjian Yang Telah ALLAH Buat Dengan Orang Yang Berilmu Untuk Menjelaskan Al-Qur’an. Tujuan Mempelajari Ilmu Tafsir Al-Qur’an Adalah Agar Bisa Mencapai Puncak Yang Terpuji Dan Hasil-Hasil Yang Mulia,Yaitu Membenarkan Seluruh Berita Yang Ada Dalam Al-Qur’an,Mengambil Manfaat Darinya,Mengimplementasikan Hukum-Hukumnya Sesuai Dengan Yang Diinginkan Oleh ALLAH,Agar ALLAH Diibadahi Dengan Hukum –Hukum Tersebut Diatas Bashiroh. b.Kewajiban Seorang Muslim Terhadap Ilmu Tafsir Al-Qur’an Wajib Bagi Setiap Muslim Terhadap Ilmu Tafsir Al-Qur’an,Ketika Menafsirkan Al-Qur’an,Ia Menumbuhkan Perasaan Pada Dirinya,Bahwa Ia Adalah Seorang Penerjemah Dari ALLAH,Saksi-Nya Terhadap Segala Hal Yang Diinginkan Dari Firman –Nya.Ia Menjadi Seorang Yang mengangungkan Persaksian Tersebut,Takut Berkata Tentang ALLAH Tanpa Didasari Dengan Ilmu Syar’I,Yang Dengan Hal Itu,Bisa Menjerumuskannya Ke Dalam Keharaman ALLAH,Sehingga Ia Menjadi Terhina Pada Hari Kiamat.ALLAH Berfirman :(AL-A’raf:33) Halaman 10

16 (QS.Az-Zumar:60) (Sombong Adalah Menolak Kebenaran Dan Merendahkan Orang Lain ) c.Referensi Dalam Ilmu Tafsir Al-Qur’an Beberapa Referensi Dalam Menafsirkan Al-Qur’an,Sebagai Berikut : 1.Kalamullah (Firman ALLAH) Al-Qur’an Ditafsirkan Dengan Al-Qur’an.ALLAH Sendiri Yang Menurunkan Al-Qur’an Dan Dia Yang Mengetahui Maksud Dari Firman-Nya Yang Tertuang Dalam Al- Qur’an :(QS.Yunus:62) ALLAH Menafsirkan “Wali-Wali ALLAH,”Dalam Firman-Nya Yang Setelahnya,Yaitu :(QS.Yunus:63) (Ath-Thariq:2) ALLAH Menafsirkan Kalimat “Yang Datang Pada Malam Hari Itu “ Dengan Firman-Nya Pada Ayat Yang Setelah nya,Yaitu :(Ath-Thariq:3),(QS.An-Nazi’at:30) ALLAH Menafsirkan Kata “Dihamparkan-Nya”Dengan Firman-Nya Pada 2 Ayat Yang Setelahnya,Yaitu:(QS.An-Nazi’at:31-32) 2.Sabda Nabi Muhammad SAW Al-Qur’an Ditafsirkan Dengan Hadits –Hadits Nabi Muhammad Saw Yang Shahih Dan Hasan Contoh :(QS.Yunus :26) Nabi Muhammad Menafsirkan Kata “Tambahan “,Dengan “Melihat Wajah ALLAH.Sebagaimana Yang Diriwayatkan Ibnu Jarir Dan Ibnu Abu Hatim Secara Jelas Dari Abu Musa Dan Ubay Bin Ka’ab RA.Ibnu Jarir Meriwayatkan Dari Hadits Ka’ab Bin Ujrah,(Ath Thabary Meriwayatkan Hadits-Hadits Mereka Dalam Kitab Tafsirnya Untuk Ayat Yang Mulia Dari Surat Yunus 6/549-552.Lihatlah Kitab Tafsir Ibnu Katsir Dalam Tafsir Beliau Terhadap Ayat Ini.)Dan Dalam Kitab Shahih Muslim Dari Shuhaib Bin Sinan Dari Nabi Muhammad Dalam Hadits,Beliau Bersabda :”Lalu Dia Menyingkap Tabir-Nya.Tidak Ada Karunia Yang Lebih Dicintai Oleh Penduduk Jannah Daripada Karunia ALLAH Berupa Melihat Wajah Rab Mereka,Kemudian Beliau Membaca Ayat Ini: “Lilladziynaahsanuwlhusna wajiyadatu”(HR.Muslim181) (QS.Al-Anfaal:60) Nabi Muhammad Menafsirkan Kata “Kekuatan “Dengan “Lemparan”,Berdasarkan Hadits Riwayat Muslim Dari Hadits Uqbah Bin Amir.(HR.Muslim1917,Abu Daud 2514,AT Tirmidzi 3083,Dan Ibnu Hibban2813) 3.Perkataan Para Sahabat Al-Qur’an Ditafsirkan Dengan Atsar Dari Para Sahabat.Lebih-Lebih Lagi Tafsiran Dari Sahabat Yang Berilmu Dan Mencurahkan Perhatian Khusus Terhadap Tafsir Al- Qur’an,Karena Al-Qur’an Diturunkan Dengan Bahasa Mereka Dan Dimasa Hidup Mereka.Sepeninggal Nabi Muhammad,Mereka Adalah Orang Yang Paling Jujur Dalam Mencari Al-Haq Dan Paling Selamat Dari Muatan Hawa Nafsu Serta Paling Bersih Dari Perselisihan –Perselisihan Yang Bisa Menghalangi Antara Seseorang Dengan Hidayah Taufik Kepada Kebenaran. Terdapat Contoh Yang Banyak Untuk Hal Tersebut,Diantaranya Sebagai Berikut :(An-Nisaa:43) Shahih Dari Abdullah Bin Abbas RA,Beliau Menafsirkan Kata “Menyentuh”Dengan “Berjima”(HR.Abu Abdurrazaq Dalam Kitab Mushonafnya 1/134,Dan Ibnu Abu Syaibah Dalam Kitab Mushonafnya Juga 1/192) 4.Perkataan Para Tabi’in Rahimahumullah Al-Qur’an Ditafsirkan Dengan Atsar Dari Para Tabi’in Rahimahumullah,Yaitu,Mereka Yang Mencurahkan Perhatian Khusus Untuk Mengambil Ilmu Tafsir Dari Para Sahabat.Para Tabi’in Adalah Manusia Terbaik Setelah Para Sahabat Dan Yang Paling Selamat Dari Tarikan Hawa Nafsu Dibanding Dengan Orang-Orang Yang Setelah Mereka.Dimasa Mereka,Belum Banyak Terjadi Perubahan Bahasa Arab.Oleh Karena Itu,Mereka Adalah Orang-Orang Yang Paling Dekat Dengan Kebenaran Dalam Memahami Al-Qur’an Dibanding Dengan Orang-Orang Yang Setelah Mereka. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah Berkata :Apabila Para Tabi’in Bersepakat Pada Suatu Perkara, Maka Tidak Diragukan Lagi,Bahwa Hal Itu Adalah Hujjah.Jika Mereka Beda Pendapat Pada Suatu Perkara,Maka Perkataan Sebagian Mereka Bukan Hujjah Bagi Perkataan Sebagian Yang Lain,Dan Tidak Pula Untuk Orang-Orang Setelah Mereka,Tafsir Al-Qur’an Dikembalikan Kepada Bahasa Al-Qur’an Dan As-Sunnah Atau Keumuman Bahasa Arab Atau Pendapat –Pendapat Para Sahabat Dalam Perkara Tersebut.(Majmu’Fatawa13/370) Halaman 11

17 Beliau Juga Berkata :Barang Siapa Yang Berpaling Dari Pendapat Para Sahabat,Tabi’in Dan Tafsiran –Tafsiran Mereka Kepada Tafsiran Yang Menyelisihi Tafsiran Mereka,Maka Ia Telah Salah Dalam Menafsirkan.Bahkan,Ia Adalah Seorang Pelaku Bid’ah.Sekalipun Ia Adalah Seorang Mujtahid Yang Dimaafkan Kesalahannya (Ia Tetap Harus Kembali Kepada Tafsiran Mereka).Kemudian Beliau Berkata :Barang Siapa Yang Menyelisihi Pendapat Mereka Dan Menafsirkan Al-Qur’an Berbeda Dengan Tafsiran Mereka,Sungguh Ia Telah Salah Dalam Berdalil Dan Perkara Yang Diberikan Dalil Padanyapun Salah Secara Keseluruhan.(Majmu’Fatawa13/361) 5.Kandungan Kata-Kata,Baik Berupa Makna Secara Syar’I Maupun Secara Bahasa,Sesuai Dengan Konteks Ayat. Hal Ini Berdasarkan Firman ALLAH :(An-Nisaa:105), (QS.AZ-Zuhruf:3), ( QS.Ibrahim:4) Apabila Berselisih,Antara Makna Secara Syar’i Dengan Makna Secara Bahasa,Maka Yang Dipilih Adalah Makna Secara Syar’I,Karena Al-Qur’an Diturunkan Untuk Menjelaskan Syariat,Bukan Untuk Menjelaskan Bahasa,Kecuali Ada Dalil Yang Lebih Kuat Menunjukkan Ayat Tersebut Kepada Makna Secara Bahasa,Maka Makna Tersebut Diambil. Contoh 1: Berselisih Antara Makna Secara Bahasa Dan Makna Secara Syar’I,Kemudian Dikedepankan Makna Secara Syar’i.Firman ALLAH Tentang Orang-Orang Munafik: (QS.At-Taubah:84) -Makna Shalat Secara Bahasa Adalah Doa -Makna Shalat Secara Syar’I Adalah Berdiri Dihadapan Si Mayit Untuk Mendoakannya Dengan Cara Tertentu Maka Yang Dikedepankan Adalah Makna Secara Syar’I,Karena Maksud Perkataan Dari Pihak Pertama (Selaku Pembicara) Telah Difahami Oleh Pihak KeDua (Orang Yang Diajak Bicara).Adapun Larangan Mendoakan Mereka Secara Mutlak,Diambil Dari Dalil Yang Lain. Contoh 2 Berselisih Antara Makna Secara Bahasa Dan Makna Secara Syar’I,Kemudian Dikedepankan Makna Secara Bahasa Dengan Dalil : Firman ALLAH : (QS.At-Taubah:103) Maksud Dari Shalat Disini Adalah Doa,Berdasarkan Hadits Yang Diriwayatkan Oleh Muslim Dari Abdullah Bin Abu Aufa,Ia Berkata : Adalah Nabi,Apabila Didatangi Suatu Kaum Yang Membawa Zakat,Maka Beliau Bershalawat Untuk Mereka.Ayahku Datang Kepada Beliau Dengan Membawa Zakat,Lalu Beliau Berkata : “Allahuma Solaa’la aaaaali abiy aufa”(Ya ALLAH,Limpahkan Sholawat Kepada Keluarga Abu Aufa.(Dalam Pengamalannya,Kata “Abu Aufa” Diganti Dengan Nama Orang Dan Keluarga Yang Menyerahkan Zakat)HR.Muslim 1078,Bukhari 1497,4166,6332,6359) Contoh Ke3 : Permisalan Yang Sepakat Antara Makna Secara Bahasa Dan Makna Secara Syar’i Banyak Contohnya,Seperti (Makna Dari Kata ): Langit Dan Bumi,Sifat Jujur Dan Dusta,Batu,Dan Manusia. d.Perbedaan Yang Ada Dalam Tafsir Yang Dinukilkan Perbedaan Yang Ada Dalam Tafsir Yang Dinukilkan Terbagi Menjadi 3 Macam : 1.Perbedaan Pada Lafal,Bukan Pada Makna.Perbedaan Ini Tidak Berpengaruh Pada Makna Ayat.Contoh :Firman ALLAH: Halaman 12

18 (Qs.Al-Israa:23) -Ibnu Abbas (Beliau Adalah Murid Rasulullah Dan Beliau Berdoa Untuknya : “Allahuma Fakkohum fiy diyni wa alamhuttawiyli” [Ya ALLAH,Faqihkan Dia Terhadap Ilmu Agama Dan Jadikanlah Ia Alim Terhadap Tafsir Al-Qur’an ]) Berkata : Makna “Menetapkan” Adalah Memerintahkan. -Al Mujahid (Beliau Adalah Murid Abdullah Bin Abbas RA)Berkata : Makna “Menetapkan”Adalah Mewasiatkan. -Rabi’ Bin Anas ?Berkata : makna “Menetapkan” Adalah Mewajibkan. Seluruh Makna Diatas Maknanya Sama Atau Saling Berdekatan.Oleh Karena Itu,Perbedaan Tafsir-tafsir Tersebut Tidak Berpengaruh Pada Makna Ayat (Tidak Merubah Makna ). 2.Perbedaan Dalam Lafal Dan Makna.Ayat Yang Dimaksud Memiliki Kemungkinan 2 Makna Karena Tidak Ada Pertentangan Antara Ke2 Makna Tersebut.Maka Ayat Dibawa Kepada 2 Makna Dan Di Tafsirkan Dengan Ke2nya.Penyatuan Antara Perbedaan Ini Adalah Bahwa Masing-Masing Dari 2 Pendapat.Disebutkan Dalam Rangka Memberi Contoh Yang Dimaksud Oleh Ayat Atau Menyebutkan Macam-Macamnya. Contoh :Firman ALLAH :(QS.Al-Araaf:175-176) -Ibnu Mas’ud Berkata :Ia Adalah Seseorang Dari Bani Israil -Ibnu Abbas RA Berkata :Ia Adalah Seseorang Dari Penduduk Yaman -Ada Yang Mengatakan :Ia Adalah Seseorang Dari Balqa. Menyatukan Dari Beberapa Pendapat Diatas :Bahwa Ayat Diatas Bisa Dibawa Kepada 3 Makna Itu,Karena Ayat Itu Bisa Dibawa Kepada Makna-Makna Tersebut Tanpa Ada Pertentangan.Masing-Masing Pendapat Disebutkan Dalam Rangka Memberi Contoh. Contoh Lain :Firman ALLAH :(An-Naba :34) -Ibnu Abbas RA Berkata: Makna Dihaako Adalah Dipenuhi. -Mujahid Berkata ;Makna Dihaako Adalah Berturut-turut -‘Ikrimah Berkata :Makna Dihaako Adalah Bersih Tidak Ada Pertentangan Pada 3 Pendapat Diatas,Dan Ayat Tersebut Bisa Dibawa Kepada 3 Pendapat Itu,Jadi,Tiap Pendapat Diperuntukan Untuk 1 Jenis Makna Dari Ayat Itu. 3.Perbedaan Lafal Dan Makna Sedangkan Ayat Tidak Bisa Dibawa Untuk 2 Makna Secara Bersama-sama,Karena Keduanya Saling Bertolak-Belakang.Oleh Karena Itu,Ayat Dibawa Kepada Yang Lebih Kuat Diantara Keduanya Yang Ditunjukan Oleh Konsteks Ayat Atau Faktor Yang Lainnya. Contoh :Firman ALLAH :(QS.An-Nahl:115) -Ibnu Abbas RA Berkata ; “Namun Barang Siapa Yang Terpaksa Memakannya Tanpa Ada Keinginan (Pada Dirinya),(Yaitu) Terhadap Bangkai.Adapun “Tidak Mengulangi Lagi “.(Yaitu )Dari Memakannya. -Ada Yang Menafsirkan : (Yaitu) Tidak Keluar Dari Ketaatan Kepada Pemimpin Dan Harus Taat Kepada Pemimpin Safar. Tafsir Yang Kuat Adalah Tafsir Yang Pertama (Yaitu :Tafsir Abdullah Bin Abbas RA)Karena Tidak Ada Dalil Yang Mendukung Tafsiran Yang Kedua,Karena Yang Dimaksud Dengan Penghalalan Terhadap Perkara Yang Disebutkan Adalah Mencegah Madharat,Sedangkan Madharat Terjadi Ketika Keluar Dari Ketaatan Kepada Pemimpin,Ketika Safar Yang Diharamkan,Dan Lain Sebagainya. Halaman 13

19 ContohLain : Firman ALLAH :(Al-Baqarah :237) -Ali Bin Abu Thalib Berkata Tentang Makna Kalimat “Oleh Orang Yang Memegang Ikatan Nikah “,:Ia Adalah Suami. -Ibnu Abbas RA Berkata :Ia Adalah Wali. Tafsir Yang Kuat Adalah Tafsir Yang Pertama (Yaitu Tafsir Ali Bin Abu Thalib ),Karena Didukung Oleh Makna Ayat Dan Hadits Yang Diriwayatkan Dari Nabi Muhammad Saw.(HR.Ath Thabrani Dalam Kitab Al Ausath 6359,Dan Ad Daruquthniy Dalam Kitab Sunan 279/3 Dari Hadits Amr Bin Syu’aib,Dari Ayahnya,Dari Kakeknya. e.Penerjemahan Al-Qur’an Definisinya Ada 2,Yaitu: 1.Secara Bahasa :Dimutlakkan Kepada Dua Makna Yang Kembali Kepada Penjelasan Secara Global Dan Penjelasan Secara Terperinci. 2.Secara Istilah :Pengungkapan Terhadap Kalamullah Dengan Bahasa Yang Lain. Al-Qur’an Terjemah Adalah Pengungkapan Dari Makna Al-Qur’an Dengan Bahasa Yang Lain. Terjemah Ada 2 Jenis,Yaitu :1.Terjemah Perkata,Yaitu Dengan Meletakkan Terjemah Setiap Kata Dengan Kata Yang Berdekatan Maknanya. 2.Terjemah Secara Makna Atau Tafsirnya,Yaitu Bisa Dilakukan Dengan Mengungkapkan Makna Kalamullah Dengan Bahasa Yang Lain Dengan Tidak Memerhatikan Arti Dari Kosa Kata Dan Susunanannya. Contoh :Firman ALLAH:(Az-Zuhruf:3) -Terjemah Perkata :Kata –Kata Yang Terdapat Dalam Ayat Ini Diterjemahkan 1 per 1,Kata Ina Diterjemahkan,Kemudian Kata Jaalnahu,Kemudian Kata Kur’ana,Kemudian Kata Arabiya, Dan Seterusnya Hingga Akhir Ayat. -Terjemah Secara Makna :Menerjemahkan Makna Ayat Dengan Tidak Memperhatikan Makna Tiap Kata Dan Susunannya.Hal Ini Hampir Sama Dengan Makna Tafsir Secara Global. Hukum Menerjemahkan Al-Qur’an : Terjemah Perkata,Jika Itu Diterapkan Untuk Al-Qur’an,Maka Itu Adalah Suatu Hal Yang Mustahil Menurut Mayoritas Ahli Ilmu.Yang Demikian Ini Terjadi,Karena Dipersyaratkan Dalam Penerjemahan Jenis Ini Beberapa Syarat Yang Tidak Mungkin Untuk Diterapkan Kedalam Penerjemahan Jenis Ini. Syarat-Syarat Tersebut: a, Adanya Kosa Kata –Kosa Kata Dalam Bahasa Yang Dijadikan Alih Bahasa Sesuai Dengan Gabungan Huruf-Huruf Dari Bahasa Yang Dialih Bahasakan. b. Adanya Perangkat –Perangkat Untuk Makna –Makna Dalam Bahasa Yang Dijadikan Alih Bahasa,Baik Dari Sisi Kesamaan Maupun Keserupaan Pada Perangkat-Perangkat Dalam Bahasa Yang Dialih Bahasakan. c. Permisalan –Permisalan Dari 2 Bahasa Yang Dialih Bahasakan Dan Yang Dijadikan Alih Bahasa Dalam Hal Susunan Kata-Katanya Ketika Menyusunnya Dalam Kalimat-Kalimat,Sifat-Sifat,Dan Penyandaran-Penyandaran. Sebagian Ulama Berpendapat :Bahwa Penerjemahan Perkata Bisa Diterapkan Pada Sebagian Ayat Atau Yang Sejenisnya.Namun,Jenis Penerjemahan Ini Sekalipun Bisa Diterapkan Pada Yang Semisal –Hukumnya Haram,Karena Tidak Mungkin Untuk Menghasilkan Makna Secara Sempurna Dan Pengaruh Al-Qur’an Berbahasa Arab Yang Jelas Tidak Mungkin Bisa Mempengaruhi Jiwa-Jiwa (Orang –Orang Yang Membaca Dan Menghafalnya )Serta Kebutuhan Terhadap Jenis Penerjemahan Perkata Sifatnya Belum Mendesak,Masih Cukup Dengan Penerjemahan Secara Makna. Berdasarkan Penjelasan Diatas,Maka Penerjemahan Perkata,Sekalipun Bisa Diterapkan Secara Nyata Dalam Sebagian Kata,Tetap Ia Dilarang Secara Syar’i.Kecuali,Ia Menerjemahkan Kata Yang Khusus Sesuai Dengan Bahasa Orang Yang Diajak Bicara,Dengan Tujuan,Agar Bisa Difahami,Tanpa Menerjemahkan Seluruh Susunannya,Maka Cara Seperti Ini Tidak Mengapa. Adapun Penerjemahan Secara Makna Terhadap Al-Qur’an,Diperbolehkan.Karena,Tidak Ada Permasalahan Padanya.Terkadang Cara Ini Diwajibkan,Ketika Ia Merupakan Wasilah Untuk Menyampaikan Al-Qur’an Dan Islam Kepada Orang-Orang Yang Tidak Berbicara Dengan Bahasa Arab Karena Menyampaikannya Adalah Wajib. Ada Sebuah Kaidah :Suatu Perkara Yang Tidaklah Sempurna Suatu Kewajiban Kecuali Dengan Perkara Itu,Maka Perkara Tersebut Hukumnya Wajib,Hal Itu Diperbolehkan,Dengan Beberapa Syarat : 1.Tidak Boleh Sebagai Pengganti Dari Al-Qur’an Dengan Hanya Mencukupkan Dengan Terjemahannya,Jika Demikian,Maka Harus Menulis Al-Qur’an Dengan Bahasa Arab Kemudian Disampingnya Dituliskan Terjemahannya,Seperti Penulisan Kitab Tafsir Al-Qur’an. 2.Orang Yang Menerjemahkan Harus Seorang Yang Mengilmui Tentang Indikasi-Indikasi Lafal-Lafal Dalam 2 Bahasa,Baik Yang Dialih Bahasakan (Bahasa Arab) Maupun Yang Dijadikan Alih Bahasa (Bahasa Terjemahan) Dan Faktor-Faktor Yang Dibutuhkan Sesuai Dengan Konteks Ayat. 3.Ia Adalah Seorang Yang Alim Terhadap Makna –Makna Lafal-Lafal Yang Syar’I Dalam Al-Qur’an. Penerjemahan Al-Qur’an Tidak Bisa Diterima,Kecuali Dari Seorang Yang Amanah Dalam Menerjemahkan,Yaitu :Ia Seorang Muslim Dan Istiqomah Dalam Agamanya. Halaman 14

20 f. Ulama Tafsir Al-Qur’an Yang Terkenal Dari Kalangan Sahabat Yang Terkenal Dalam Tafsir Al-Qur’an Adalah Seluruh Para Sahabat.As-Suyuthy Menyebutkan Diantaranya Adalah Khulafa’Yang 4,Yaitu Abu Bakar,Umar,Ustman,Dan Ali RA.Namun,Periwayatan Dari 3 Khulafa ‘Yang Pertama Itu (Yaitu :Abu Bakar,Umar,Utsman )Tidak Banyak,Karena Kesibukan Mereka Dalam Urusan Kekhalifahan Dan Sedikitnya Kebutuhan Terhadap Penukilan Dalam Hal Tafsir Al- Qur’an.Karena Ketika itu Masih Banyak Sahabat Yang Alim Terhadap Tafsir Al-Qur’an. Sahabat Yang Juga Masyhur Dalam Tafsir Al-Qur’an Adalah Abdullah Bin Mas’ud Dan Abdullah Bin Abbas RA.Sepantasnya Untuk Kita Menyebutkan Perjalanan Hidup Ali Bin Abu Thalib Bersama 2 Sahabat Lainnya RA. 1.Ali Bin Abu Thalib Beliau Adalah Anak Paman Rasulullah (Saudara Sepupu Beliau,Nama Paman Beliau Adalah Abu Thalib Dan Ia Seorang Musyrik) Sekaligus Suami Putri Beliau (Yaitu )Fathimah (Yaitu :Anak Mantu Beliau)RA.Beliau Adalah Orang Pertama Yang Beriman Kepada Nabi Muhammad Dari Kalangan Kerabat Beliau.Beliau Terkenal Dengan Namanya Dan Kunyah Beliau (yaitu Abu Al-Hasan Atau Abu Turob, Beliau lahir 10 Tahun Sebelum Nabi Muhammad Diutus.Beliau Dididik Dipangkuan Nabi Muhammad Dan Ikut Serta Dalam Seluruh Perang (Kecuali Perang Tabuk).Beliau Adalah Pembawa Bendera Perang Dalam Mayoritas Peperangan (Terkhusus Dalam Perang Khaibar,Allah Beri Kemenangan Untuk Pasukan Kaum Muslimin Dibawah Kepemimpinannya).Beliau Tidak Pernah Tertinggal Dari Peperangan Melainkan Pada Perang Tabuk.Nabi Muhammad Memerintahkan Beliau Untuk Tidak Ikut Perang Tabuk,Namun Diperintah Untuk Bersama Keluarganya (Untuk Menjaga Dan Mengurusi Kaum Muslimah Dan Anak-Anak Yang Ada Dikota Madinah.Ali Sedih Ketika Ditinggal,)Lalu Beliau Besabda Kepadanya : “Apakah Engkau Tidak Ridha,Kedudukanmu Di Sisiku Seperti Kedudukan Harun Disisi Musa.Hanya Saja Tidak Ada Lagi Nabi Sepeninggalku.(HR.Bukhari 3706,4416,dan Muslim 2404) Dinukilkan Tentang Kedudukan –Kedudukan Dan Keutamaan –Keutamaan Beliau Yang Tidak Ada Pada Selain Beliau.(Diantaranya : Beliau Adalah Saudara Sepupu Nabi Muhammad Sekaligus Suami Dari Putri Nabi Muhammad ).Sungguh Binasa 2 Kelompok Yang Menyingkapi Beliau Dengan Cara Batil,Yaitu : 1.Kelompok Sesat An-Nawashib Mereka Adalah Orang-Orang Yang Menancapkan Permusuhan Terhadap Beliau Dan Berupaya Menyamarkan Kedudukan Beliau Yang Mulia. 2.Kelompok Sesat Syi’ah Rofidhah Mereka Adalah Orang-Orang Yang Melampaui Batas Pada Persangkaan Mereka,Seperti : Mencintai Beliau,Dan Mengada-adakan Perkara Yang Baru Terhadap Kedudukan Beliau Yang Mereka Tetapkan,Sedangkan Beliau Tidak Membutuhkannya,Bahkan,Ketika Diperhatikan Pada Hakekatnya Itu Adalah Aib-Aib Beliau.(Mereka Telah Mengkafirkan Abu Bakar,Umar,Utsman,Ummu Al Mukminin Aisyah,Dan Sebagian Besar Para Sahabat Radhiyallahu ‘Anhum Ajma’in.Mereka Telah Menuduh Malaikat Jibril AS Telah Berkhianat Dalam Menyampaikan Wahyu.Mereka Telah Mengkultuskan Ali Sebagai tuhan Mereka.Mereka Telah Keluar Dari Islam Alias Telah Kafir.Al-Qur’an Mereka Berbeda Dengan Al-Qur’an Yang Ada Pada Kaum Muslimin.Mereka Adalah Musuh Kaum Muslimin Yang Sangat Jahat Dan Berbahaya. Ali Bin Abu Thalib Terkenal Sebagai Seorang Yang Pemberani Lagi Cerdas,Terkumpul Padanya Ilmu Dan Kecerdasan.Sampai-Sampai,Amr Al-Mukminin Umar Bin Al-Khaththab RA Berlindung Dari Permasalahan Yang Abu Al-Hasan (Kunyah Beliau)Tidak Ada Padanya Dan Dalam Permisalan Yang Dibuat Oleh Para Ahli Nahwu (Tata Bahasa Arab): “Kodiyatuwwa La Aba Hasanalaha” (Peristiwa Yang Abu Al-Hasan Tidak Ada Padanya) Diriwayatkan Dari Ali Bahwa Beliau Berkata :Bertanyalah Kalian Kepadaku,Bertanyalah Kalian Kepadaku,Bertanyalah Kalian Kepadaku Tentang Kitabullah.Sungguh Demi ALLAH,Tidaklah Turun Satu Ayat Pun,Melainkan Aku Mengetahuinya,Baik Yang Diturunkan Di Malam Hari Maupun Di Siang Hari. Ibnu Abbas RA Berkata :Apabila Datang Berita Kepada Kami Dari Ali,Maka Kami Tidak Berpaling Darinya.Diriwayatkan Darinya,Beliau Berkata :Apa Yang Aku Ambil Dari Tafsir Al-Qur’an Maka Itu Dari Tafsiran Ali Bin Abu Thalib. Beliau Adalah Salah 1 Anggota Dewan Musyawarah Yang Biasa Umar Mengajak Mereka Untuk Bermusyawarah Dalam Menentukan Khalifah Setelah Beliau.Lalu Abdurrahman Bin Auf Mengajukan Nama Beliau,Namun Beliau Enggan Kecuali Dengan Beberapa Syarat Yang Ia Tetapkan Yang Tidak Disetejui Oleh Sebagian Anggota Dewan Musyawarah Yang Lainnya.Kemudian Mereka Membai’at Utsman,Kemudian Ali Dan Kaum Muslimin Ikut Memba’iat Utsman.Kemudian Beliau Dibai’at Setelah Utsman, Hingga Beliau (Ali) Terbunuh Sebagai Seorang Syahid Di Kuffah Pada Malam Ke 17 Dibulan Ramadhan Pada Tahun 40 Hijriyah (Oleh Seseorang Yang Bernama Abdurrahman Bin Muljim,Ia Seorang Yang Berfaham Sesat Khawarij) 2.Abdullah Bin Mas’ud Nama Beliau Adalah Abdullah Bin Mas’ud Bin Ghafil Al –Hudzaliy.Nama Ibu Beliau Adalah Ummu ‘Abdin.Terkadang Beliau Dinasabkan Ke Ibunya (Yaitu :Ibnu Ummi ‘Abdin ).Beliau Termasuk Diantara Jajaran Sahabat Yang Awal-Awal Masuk Islam,Beliau Ikut Hijrah 2 Kali Dan Ikut Dalam Perang Badar Dan Perang- Perang Yang Lain Setelahnya. Beliau Belajar Langsung Dengan Nabi Muhammad Sebanyak 70 Lebih Surat Dalam Al-Qur’an.Diawal –Awal Islam,Nabi Muhammad Berkata Padanya : ”Sesungguhnya Engkau Adalah Pemuda Yang Terdidik.’’(HR.Ahmad 1/379,462) Dari Hadits Abdullah Bin Mas’ud RA) Halaman 15

21 Beliau Juga Bersabda :”Barang Siapa Yang Senang Membaca Al-Qur’an Sebagaimana Diturunkannya.Hendaklah Ia Membaca Al-Qur’an Sesuai Dengan Bacaan Ibnu Ummi ‘Abdin.(HR.Ibnu Majah 138 Dari Abu Bakar Dan Umar RA).Disebutkan Dalam Kitab Bukhari Bahwa Abdullah Bin Mas’ud Berkata :”Sungguh,Para Sahabat Nabi Mengetahui Bahwa Aku Adalah Orang Yang Paling Alim Dari Mereka Terhadap Kitabullah.”(HR.,Bukhari 5000,Muslim 2462)Beliau Juga Berkata :”Demi ALLAH.Dzat Yang Tidak Ada Sesembahan Yang Berhak Disembah Kecuali Dia. Tidaklah Turun 1 Surat Dari Kitabullah Melainkan Aku Mengetahui Dimana Ia Diturunkan,Tidaklah Turun 1 Ayat Dari Kitabullah Melainkan Aku Mengetahui Kepada Siapa Ia Diturunkan. Seandainya Aku Mengetahui Seseorang Yang Lebih Alim Dariku Tentang Kitabullah, Yang Bisa Dicapai Dengan Kendaraan Unta,Maka Aku Akan Mendatangi Orang Tersebut (Dalam Rangka Untuk Menimba Ilmu Tentang Kitabullah Kepadanya )HR.Bukhari 5002,Muslim 2463. Beliau Termasuk Sahabat Yang Khitmat Dalam Melayani Nabi,Beliau Adalah Pemilik Hadits 2 Sandal,Hadits Bersuci,Dan Hadits Tentang Bantal (sandaran )nya.Sampai-Sampai Abu Musa Al-Asy’ariy Berkata : Aku Dan Saudaraku Tiba Dari Yaman Kemudian Singgah Sejenak,Kami Tidak Melihat Melainkan Abdullah Bin Mas’ud Seorang Laki-Laki Dari Keluarga Nabi,Tatkala Kami Melihatnya Dan Ibunya Masuk Kepada Nabi.(HR.Bukhari 3763,4384,Muslim2460).Karena Seringnya Beliau Bersama Nabi,Maka Beliaupun Terpengaruh Dengan Nabi Dan Petunjuknya.Hingga Hudzaifah Berkata Tentang Beliau : “Aku Tidak Mengetahui Seorang pun Yang Lebih Dekat,Baik Bimbingan,Perilaku,Maupun Petunjuknya Dengan Nabi Dari Pada Ibnu Ummi ‘Abdin (HR.Bukhari 3762,6097) Umar Bin Al-Khaththab Mengutus Beliau Ke Kuffah Untuk Mengajari Penduduknya Tentang Urusan-Urusan Agama Mereka Dan Mengutus ‘Ammar Sebagai Pemimpin Dinegeri Tersebut.Beliau Berkata :Sesungguhnya Keduanya Termasuk Orang Yang Mulia Dikalangan Sahabat Nabi Muhammad,Hendaklah Kalian Bersuritauladan Kepada Keduanya.Utsman Menjadikan Beliau Sebagai Gubernur Kuffah,Mengasingkan Beliau Lalu Memerintahkannya Untuk Kembali Ke Madinah.Beliau Meninggal Di Madinah Pada Tahun 32 H Dan Dimakamkan Di Pekuburan Baqi,Pada Saat Usia Beliau 70 Tahunan Lebih. 3.Abdullah Bin Abbas RA Beliau Adalah Anak Paman Nabi Muhammad (Saudara Sepupu Beliau,Paman Beliau Bernama Al-Abbas Dan Masuk Islam ).Beliau Lahir 30 Tahun Sebelum Hijrah.Beliau Senantiasa Bersama Nabi,Ia Adalah Saudara Sepupu Beliau.Bibi Beliau Bernama Maimunah,Ia Adalah Istri Nabi Muhammad.Nabi Muhammad Meletakkan Telapak Tangan Pada Dada Beliau,Sembari Berdoa : “Ya ALLAH,Jadikanlah Ia Seorang Yang Alim Terhadap Al-Hikmah.”Dalam Riwayat Lain “Al-Kitab”(HR.Bukhari 75,3756,7270 Dari Hadits Ibnu Abbas RA) Dan Bersabda Kepada Beliau Ketika Ia Membawakan Air Untuk Nabi Muhammad Dalam Berwudhu : “Ya ALLAH,Fakihkanlah Ia Tentang Agama “(HR.Bukhari 143,Muslim 2477 Dari Hadits Ibnu Abbas RA)Dengan Sebab Doa Nabi Yang Berkah,Beliau Menjadi Tintanya Umat Islam Dalam Penyebaran Ilmu Tafsir Dan Fikih.ALLAH Melimpahkan Taufiq Kepada Beliau Untuk Semangat Terhadap Ilmu Dan Serius Dalam Menimba Ilmu Serta Sabar Ketika Menimba Ilmu Dan Mencurahkannya. Dengan Usahanya Tersebut,Beliau Meraih Kedudukan Yang Tinggi (Dalam Islam) Hingga Amir Al-Mukminin Umar Bin Al-Khaththab Mengundang Beliau Untuk Ikut Kedalam Majlis-Majlis Beliau Dan Mengambil Pendapatnya. Sahabat Senior Dari Kaum Muhajirin Berkata :Tidakkah Anda Juga Mengundang Putra-Putra Kami Sebagaimana Anda Mengundang Ibnu Abbas ?! Beliau Berkata Kepada Mereka : Ini Adalah Pemuda Seorang Pemuka Kaumnya,Ia Memiliki Lisan Yang Banyak Bertanya (Bertanya Tentang Ilmu Kepada Para Sahabat Yang Senior ),Dan Qalbu Yang Cerdas (HR.Abdur Rozzaq Dalam Kitab Al- Mushannaf 4/376,11/241,Al-Hakim 3/539-540,Dan Ath Thabrany Dalam Kitab Mu’jam Beliau Al-Kubro 10/265) Kemudian Suatu Saat,Umar Mengundang Mereka Dan Mengajak Beliau Untuk Ikut Serta Bersama Mereka,(Dengan Tujuan) Agar Mereka Melihat Keilmuan Beliau Seperti Yang Dilihatnya,Lalu Umar Berkata :Apa Pendapat Kalian Terhadap Firman ALLAH : “Apabila Telah Datang Pertolongan ALLAH Dan Kemenangan ‘’(Surat Al-Fath:1)Hingga Akhir Surat.Sebagian Mereka Berpendapat :Kita Diperintahkan Untuk Memuji ALLAH Dan Meminta Ampun Kepada-Nya,Apabila Telah Dibukanya Kota Makkah Kepada Kita,Sebagian Yang Lainnya Diam.Lalu Umar Berkata Kepada Ibnu Abbas : Apakah Engkau Juga Berpendapat Yang Sama Dengan Mereka ? Ia Menjawab :Tidak,Lalu Umar Bertanya : Lantas Apa Pendapatmu ? Ia Menjawab :Ia Adalah Tanda Ajal Rasulullah (Sudah Dekat) Yang ALLAH Beritahukan Kepada Beliau.Apabila Telah Datang Pertolonngan ALLAH Dan Kemenangan (Fathul Al-Makkah ) Maka Itu Pertanda Ajalmu Telah Dekat,Oleh Karena Itu Beliau Diperintah Untuk Banyak Bertasbih Dengan Memuji Rabnya Dan Memohon Ampun Kepada –Nya.Sesungguhnya Dia Maha Penerima Taubat,Umar pun Berkata : Aku Tidak Mengetahui Tafsiran Yang Benar Terhadap Surat Tersebut Melainkan Sebagaimana Yang Engkau Ketahui (Tafsirkan) HR.Bukhari 3627,4294,Dari Hadits Ibnu Abbas Ra. Ibnu Mas’ud Berkata :”Sungguh Sebaik-Baik Penerjemah Al-Qur’an Adalah Ibnu Abbas,Jika Ia Seusia Dengan Kami,Niscaya Tidak Ada Seorangpun Dari Kami Yang Menemaninya,” Maksudnya,Tidak Ada Seorangpun Yang Bisa Menandingi Beliau.Padahal Ibnu Abbas Hidup 36 Tahun Sebelumnya.Maka Bagaimanakah Penilainmu Tentang Ilmu Yang Beliau Peroleh Setelahnya? Ibnu Umar RA Memerintahkan Orang Yang Bertanya Kepadanya Tentang Tafsiran Suatu Ayat : “Pergilah Engkau Kepada Ibnu Abbas,Bertanyalah Kepadanya.Sesungguhnya Ia Adalah Orang Yang Paling Alim Diantara Sahabat Yang Masih Hidup Terhadap Apa Yang Diturunkan Kepada Nabi Muhammad,Atharahimahullah Berkata : ‘’Aku Tidak Melihat Satu Majlispun Yang Lebih Mulia Dari Pada Majlisnya Ibnu Abbas Dalam Ilmu Fikih,Dan Ia Adalah Orang Yang Paling Takut Kepada ALLAH,Sesungguhnya Para Penuntut Ilmu Bidang Fikih,Al-Qur’an,Dan Syar’I Menimba Ilmu Kepadanya,Beliau Memunculkan Mereka Semua Dari Lembah Yang Luas. Abu Wa’il Berkata : Ibnu Abbas Menyampaikan Khutbah Dihadapan Kita. Beliau Berada Pada Satu Musim (Yaitu :Sebagai Wali Dari Utsman RA Pada Musim Haji).Beliau Membuka Khutbahnya Dengan Membaca Surat An-Nuur,Lalu Mulai Membaca Dan Menafsirkannya Dengan Tafsiran Yang Belum Pernah Aku Lihat Dan Dengar Dari Tafsiran Orang Yang Semisal Beliau.Jikalau Orang –Orang Persia, Romawi,Dan Turki Mendengarnya,Niscaya Mereka Semua Akan Masuk Islam.HR.Al-Hakim Dalam Kitabnya Al-Mustadrak3/573.. Halaman 16

22 Khalifah Utsman Mengangkatnya Sebagai Wakil Pemerintah Pada Musim Haji Pada Tahun 35 Hijriyah,Kemudian Khalifah Ali Mengangkat Beliau Sebagai Gubernur Di Basroh.Ketika Ali Terbunuh,Beliau Pergi Ke Hijaz Lalu Tinggal Di Makkah Kemudian Keluar Menuju Ke Thaif.Beliau Meninggal Di Thaif Pada Tahun 68 Hijriyah,Pada Usia 71 Tahun. g.Ulama Tafsir Al-Qur’an Yang Terkenal Dari Kalangan Tabi’in Ulama Tafsir Yang Terkenal Dari Kalangan Tabi’in Banyak Jumlahnya,Diantaranya Adalah : 1.Dikalangan Penduduk Mekkah Mereka Adalah Murid-Murid Ibnu Abbas RA,Seperti ; Mujahid,Ikrimah,Atha’Bin Abu Robah. 2.Dikalangan Penduduk Madinah Mereka Adalah Murid-Murid Ubai Bin Kaab,Seperti :Zaid Bin Aslam,Abu Al-Aliyah,Dan Muhammad Bin Ka’ab Al-Qurdhy. 3.Dikalangan Penduduk Kuffah Mereka Adalah Murid-Murid Ibnu Mas’ud,Seperti :Qotadah,AlQomah,Dan Asy Sya’by. Mari Kita Sebutkan Kisah Hidup 2 Orang Dari Tabi’in,Yaitu :Mujahid Dan Qatadah. 1.Mujahid Nama Beliau Adalah Mujahid Bin Jabr Al –Makky Maula As Saib Bin Abu As Saib Al Makhzumy.Beliau Dilahirkan Pada Tahun 21 Hijriyah,Menimba Ilmu Tafsir Al-Qur’an Dari Ibnu Abbas RA,Ibnu Ishaq Meriwayatkan Darinya,Beliau Berkata ;Aku Membacakan Mushaf Al-Qur’an Kepada Ibnu Abbas 3 Kali Mulai Dari Surat Al-Fatihah Sampai Akhir Surat Dalam Al-Qur’an.Aku Berhenti Tiap Ayat Kemudian Bertanya Kepadanya Tentang Tafsir Ayat Tersebut.Sufyan Ats Tsaury Berkata :”Apabila Datang Kepadamu Tafsiran Dari Mujahid,Maka Hal Itu Sudah Mencukupkanmu.” Imam Syafii Dan Bukhari Menyandarkan Kepada Tafsiran Beliau,Imam Bukhari Sering Menukilkan Dari Beliau Didalam Kitab Shahihnya.Adz Dzahabi Dalam Menyebutkan Akhir Biografi Mujahid,Ia Berkata : Umat (Para Ulama ) Bersepakat Terhadap Keimaman Mujahid Dan Boleh nya Berhujjah Dengan Tafsirnya.Beliau Meninggal Di Mekkah Dalam Kondisi Sedang Sujud, Pada Tahun 104Hijriyah Pada Usia 83 Tahun. 2.Qotadah Nama Beliau Adalah Qotadah Bin Di’aamah As-Saduusy AlBashry.Beliau Dilahirkan Dalam Kondisi Buta Pada Tahun 61Hijriyah,Beliau Sangat Semangat Dalam Menimba Ilmu.Ia Memiliki Hafalan Yang Sangat Kuat,Hingga Ia Berkata Tentang Dirinya :Aku Sama Sekali Tidak Pernah Berbicara Kepada Seorang Ahli Hadits,Tolong Ulangi Lagi Penjelasannya Untukku.Telingaku Tidak Pernah Mendengar Sesuatupun,Melainkan Qalbuku Dapat Menyimpannya.Imam Ahmad Sering Menyebutkan Tentang Biografi Beliau.Imam Ahmad Pun Menyebarkan Ilmu,Fikih nya Dan Pengetahuan Beliau Tentang Perbedaan Pendapat Dan Tafsir Al-Qur’an.Imam Ahmad Menyifati Beliau Dengan Kuatnya Hafalan Dan Fikih,Serta Berkata ;Sedikit Sekali Engkau Jumpai Ada Orang Yang Lebih Unggul Dari Beliau,Adapun Orang Yang Semisal Dengan Beliau,Maka Mungkin Saja Kau Dapati.Beliau Berkata :Ia Adalah Orang Yang Paling Kuat Hafalan Dari Penduduk Basroh,Tidaklah Beliau Mendengar Suatu Faedah Melainkan Ia Menghafalnya..Beliau Meninggal Dipertengahan Tahun 117,Pada Usia 56 Tahun. Bab 3 Penutup A.Kesimpulan Al-Qur’an Adalah Sebuah Kitab Suci Utama Dalam Agama Islam,Yang Umat Muslim Percaya Bahwa Kitab Ini Diturunkan Oleh Tuhan Kepada Nabi Muhammad.Kitab Ini Terbagi Ke Dalam Beberapa Surah (Bab) Dan Setiap Surahnya Terbagi Kedalam Beberapa Ayat. Umat Muslim Percaya Bahwa Al-Qur’an Difirmankan Langsung Oleh ALLAH Kepada Nabi Muhammad Melalui Malaikat Jibril AS.Berangsur-Angsur Selama 22 Tahun,2 Bulan Dan 22 Hari Atau Rata-Rata Selama 23 Tahun,Dimulai Sejak Tanggal 17 Ramadhan,Saat Nabi Muhammad Berumur 40 Tahun Hingga Wafat Pada Tahun 632. Umat Muslim Menghormati Al-Qur’an Sebagai Sebuah Mukjizat Terbesar Nabi Muhammad,Sebagai Salah Satu Tanda Dari Kenabian,Dan Merupakan Puncak Dari Seluruh Pesan Suci (Wahyu) Yang Diturunkan Oleh ALLAH Sejak Nabi Adam Dan Diakhiri Dengan Nabi Muhammad,Kata “Qur’an “Disebutkan Sebanyak 70 Kali Didalam Al-Qur’an Itu Sendiri. Kiri:Al-Qur’an Abad Ke 11 Afrika Utara Di British Museum.Kanan:Al-Qur’an Di Mashhad,Iran Ditulis Oleh Ali Bin Abi Thalib. Halaman 17

23 Menurut Ahli Sejarah Beberapa Sahabat Nabi Muhammad Memiliki Tanggung Jawab Menuliskan Kembali Wahyu ALLAH Berdasarkan Apa Yang Telah Para Sahabat Hafalkan.Setelah Nabi Muhammad Wafat,Para Sahabat Segera Menyusun Dan Menuliskan Kembali Hafalan Wahyu Mereka.Penyusunan Kembali Al-Qur’an Ini Diprakarsai Oleh Khalifah Abu Bakar ASH- Sidiq Atas Usulan Dari Umar Bin Khattab Dengan Persetujuan Para Sahabat Senior. Al-Qur’an Menjelaskan Sebuah Petunjuk,Cerita Bersejarah,Moral,Al-Qur’an Digunakan Bersama Dengan Hadis Untuk Menentukan Hukum Syar’iah.Saat Melaksanakan Shalat,Al-Qur’an Dibaca Hanya Dalam Bahasa Arab.Beberapa Pakar Barat Mengafresiasi Al-Qur’an Sebagai Sebuah Karya Sastra Bahasa Arab Terbaik Di Dunia. Seseorang Yang Menghafal Isi Al-Qur’an Disebut Al-Hafidz.Beberapa Umat Muslim Membacakan Al-Qur’an Dengan Bernada Dan Peraturan Yang Disebut Tajwid.Saat Bulan Ramadhan,Biasanya Umat Muslim Melengkapi Hafalan Dan Membaca Al-Qur’an Mereka Setelah Melaksanakan Shalat Tarawih,Untuk Memahami Makna Dari Al-Qur’an,Umat Muslim Menggunakan Rujukan Yang Disebut Tafsir. Tafsir Menurut Bahasa Adalah Penjelasan Atau Keterangan,Seperti Yang Bisa Dipahami Dari Surah Al-Furqan :33.Ucapan Yang Telah Ditafsurkan Berarti Ucapan Yang Tegas Dan Jelas. B.Saran Dengan Mempelajari Ilmu Tafsir Al-Qur’an Yang Termasuk Ilmu Yang Mulia,Hal Ini Bertujuan Untuk Supaya Bisa Mengerti Tentang Tafsir Al-Qur’an.Dan Sebagai Muslim Wajib Hukumnya Untuk Mempelajari Tafsir Al-Qur’an. Daftar Pustaka WWW.MUSLIM.OR.ID.COM WWW.WIKIPEDIA.COM AL UTSAIMIN SHALIH BIN MUHAMMAD ASY SYAIKH,DASAR-DASAR ILMU TAFSIR AL-QUR’AN,WAROSATUL ANBIYA’PRESS.YOGYAKARTA,MEI 2015 Halaman 18


Download ppt "ILMU TAFSIR AL-QUR’AN Disusun Oleh : IILMU T Nama : 1.______Bpk.Dede _______________________________ 2.AJI SUKMA NURFAZRI Alamat : _Kp.Karya bakti__________________________________."

Similar presentations


Ads by Google