Presentation is loading. Please wait.

Presentation is loading. Please wait.

AKUNTANSI KEUANGAN 2 JURNAL KOREKSI, METODE PERPETUAL, METODE PERIODIK By: Melita M Zai.

Similar presentations


Presentation on theme: "AKUNTANSI KEUANGAN 2 JURNAL KOREKSI, METODE PERPETUAL, METODE PERIODIK By: Melita M Zai."— Presentation transcript:

1 AKUNTANSI KEUANGAN 2 JURNAL KOREKSI, METODE PERPETUAL, METODE PERIODIK By: Melita M Zai

2 –2–2 Pembukuan yang dapat dihapus dan diubah itu berbahaya karena dapat dimanipulasi. Itulah sebabnya, perusahaan-perusahaan besar menggunakan sistem pembukuan dimana sekali input jurnal, maka jurnal tersebut tidak dapat dihapus dan diubah. Jadi salah satu ciri khas sistem/software akuntansi yang bagus adalah pembukuan/jurnalnya tidak dapat dihapus atau diubah, supaya sulit untuk direkayasa/dimanipulasi. Kita bisa memperbaiki kesalahan tersebut dengan cara membuat jurnal koreksi.

3 –3–3 Untuk membuat jurnal koreksi, kita bisa melakukannya dengan mengerjakan 3 langkah :  Langkah pertama, menuliskan kembali jurnal yang salah. Jurnal yang salah adalah jurnal yang dahulu pernah kita buat, namun di kemudian hari baru kita sadari bahwa jurnal tersebut keliru.  Langkah kedua, menuliskan jurnal yang benar. Jurnal yang benar adalah jurnal yang seharusnya dahulu kita buat.  Langkah ketiga, adalah membuat jurnal koreksi. Jurnal koreksi adalah jurnal yang bertujuan untuk menjadikan jurnal yang salah (yang dahulu terlanjur dibuat) menjadi jurnal yang benar (jurnal yang seharusnya).

4 –4–4 Kasus 1 : Tanggal 10 Mei, perusahaan mencatat ada transaksi penagihan piutang dari pelanggan dan dicatat sebagai Debit pada Kas $500 dan Kredit pada Pendapatan Jasa $500. Pada tanggal 20 kesalahan tersebut baru ditemukan.

5 –5–5  Langkah pertama, menulis jurnal yang salah. Artinya, melihat apa yang dulu sudah terlanjur dicatat oleh perusahaan. Jurnal yang salah/keliru : Kas (D) 500 Pendapatan Jasa (K) 500  Langkah kedua adalah menulis jurnal yang benar. Jurnal yang benar adalah jurnal yang seharusnya dulu dicatat oleh perushaan. Jurnal yang benar : Kas (D) 500 Piutang Dagang (K) 500  Langkah ketiga, membuat jurnal koreksi. Jurnal koreksi ini bertujuan untuk memperbaiki kesalahan supaya jurnal yang salah menjadi jurnal yang benar. Dahulu dalam jurnal yang salah kas didebit oleh perusahaan sebesar 500. Namun dalam jurnal yang benar kas juga seharusnya didebit 500. Jadi untuk akun kas tidak ada masalah/tidak ada kesalahan. Berikutnya, dalam jurnal yang salah, pendapatan jasa dikredit 500, padahal dalam jurnal yang seharusnya tidak ada akun pendapatan jasa yang ditulis. Karena dahulu pendapatan jasa sudah terlanjur dikredit 500, maka untuk membatalkan jurnal yang salah tersebut, kita harus membaliknya dengan cara mendebitnya. Lalu dalam jurnal yang salah belum ada akun piutang dagang. Maka dalam jurnal yang benar, piutang dagang harus kita munculkan dengan cara mengkredit piutang dagang sebesar 500. Jadi jurnal koreksinya adalah : Pendapatan Jasa (D) 500 Piutang dagang (K) 500

6 –6–6 Contoh :

7 –7–7 BD: Barang Dagangan PBD: Persediaan Barang Dagangan No. Faktor PerbedaanMetode PerpetualMetode Periodik 01Dasar pencatatanSetiap transaksi BD di catat di akun PBD Pencatatan akun PBD hanya di akhir periode 02Transaksi pembelianAkun PBD di debetAkun Pembelian di debet 03Transaksi pembayaran biaya angkut pemb. Akun PBD di debetAkun Biaya angkut pembelian di debet 04Transaksi retur & pengurangan pemb. Akun PBD di kredit Akun Retur & pengurangan pembelian di kredit 05Transaksi penerimaan potongan pembelian Akun PBD di kreditAkun Potongan pembelian di kredit 06Transaksi penjualanAkun PBD di kredit, & Pencatatan HPP Tidak ada pencatatan ke akun PBD dan HPP 07Jurnal penyesuaianTidak ada jurnal penyesuaian Terdapat jurnal penyesuaian akun PBD dan HPP(atau ILR)

8 –8–8  Apa?: Pencatatan di akun Persediaan BD dilakukan setiap terjadi transaksi BD.  Bagaimana?: Setiap terjadi transaksi BD, akun Persediaan BD di Debet atau di Kredit. Pada saat penjualan BD, HPP dihitung dan dicatat di akun HPP

9 –9–9 Kesimpulan: Disebut metode perpetual karena pencatatan di akun PBD dilakukan kontinyu setiap terjadi transaksi BD.

10 – 10 Dicatat di akun PERSEDIAAN BD Contoh: 20 Mei ‘07 dibeli secara tunai BD tipe X seharga Rp2.000.000 JURNAL (MPt*): 20/5Persediaan BDRp2.000.000 KasRp2.000.000 (Pembelian tunai BD) * MPt : Metode Perpetual

11 – 11 Dicatat di akun PERSEDIAAN BD Contoh: 20 Mei ‘07 dibayar tunai biaya angkut BD tipe X sebesar Rp200.000 JURNAL (MPt): 20/5Persediaan BDRp200.000 KasRp200.000 (Pembayaran biaya angkut pembelian BD)

12 – 12 Dicatat di akun PERSEDIAAN BD Contoh: 21 Mei ‘07 diperoleh potongan tunai pembelian BD tipe X sebesar Rp100.000 JURNAL (MPt): 21/5KasRp100.000 Persediaan BDRp100.000 (Pemerolehan Potongan Tunai Pembelian BD)

13 – 13 Dicatat di akun PERSEDIAAN BD Contoh: 22 Mei ‘07 dikembalikan BD tipe X ke penjual senilai Rp250.000 JURNAL (MPt): 22/5KasRp250.000 Persediaan BD Rp250.000 (Pengembalian BD ke penjual)

14 – 14 Dicatat di akun PERSEDIAAN BD, PENJUALAN, DAN HPP Contoh: 25 Mei ‘07 dijual tunai BD tipe Y seharga Rp3.000.000. Harga pokok BD tipe Y adalah Rp2.500.000 JURNAL (MPt): 25/5KasRp3.000.000 PenjualanRp3.000.000 HPPRp2.500.000 Persediaan BDRp2.500.000 (Penjualan Tunai BD)

15 – 15 Dicatat di akun POTONGAN PENJUALAN Contoh: 25 Mei ‘07 diberikan potongan tunai penjualan BD tipe Y ke pembeli sebesar Rp200.000 JURNAL (MPt): 25/5Potongan PenjualanRp200.000 KasRp200.000 (Pemberian potongan penjualan)

16 – 16 Dicatat di akun RETUR & PENGURANGAN PENJUALAN, PERSEDIAAN BD, dan HPP Contoh: 28 Mei ‘07 diterima retur penjualan BD tipe Y senilai Rp300.000 dan dibayarkan tunai ke pembeli. Harga pokok BD yang dikembalikan Rp250.000. JURNAL (MPd*): 28/5Retur&Pengurangan PenjualanRp300.000 KasRp300.000 Persediaan BDRp250.000 HPPRp250.000 (Pencatatan retur penjualan BD) * MPd : Metode Periodik

17 – 17  Di neraca saldo, akun Persediaan BD tercantum nilai persediaan BD sebesar saldo pada akhir periode.  Di neraca saldo terdapat akun HPP yang menunjukkan nilai HPP untuk satu periode  TIDAK PERLU dibuat jurnal penyesuaian untuk akun Persediaan BD * * Kecuali nilai perhitungan fisik berbeda dengan saldo di akun Persediaan BD).

18 – 18 Jurnal penutup terdiri dari: a. Penutupan akun HPP ke akun ILR b. Penutupan akun-akun biaya ke akun ILR c. Penutupan akun Penjualan dan akun-akun kontranya, ke akun ILR d. Penutupan akun Pendapatan non-penjualan ke akun ILR e. Penutupan akun ILR ke akun Modal f. Penutupan akun Pribadi ke akun Modal.

19 – 19  Baik menggunakan metode Perpetual maupun metode Periodik, informasi yang tersaji di Laporan Laba/Rugi, Laporan Perubahan Modal, Neraca, dan Laporan Arus kas adalah sama.

20 God Bless Us & Thank You !!


Download ppt "AKUNTANSI KEUANGAN 2 JURNAL KOREKSI, METODE PERPETUAL, METODE PERIODIK By: Melita M Zai."

Similar presentations


Ads by Google