Presentation is loading. Please wait.

Presentation is loading. Please wait.

Gravity Model, Labor Productivity and Comparative Advantage : The Richardian Model.

Similar presentations


Presentation on theme: "Gravity Model, Labor Productivity and Comparative Advantage : The Richardian Model."— Presentation transcript:

1 Gravity Model, Labor Productivity and Comparative Advantage : The Richardian Model

2 MODEL GRAVITASI Model Gravitasi perdagangan menyajikan sebuah analisis yang lebih empiris dari pola perdagangan dibanding model yang lebih teoritis. Model gravitasi pada dasarnya, menerka perdagangan berdasarkan pada jarak antar Negara dalam ukuran ekonominya.

3 Model gravitasi Model gravitasi meniru hukum gravitasi Newton yang juga memperhitungkan jarak dan ukuran fisik diantara 2 benda. Faktor lain yang dapat mendukung analisis model gravitasi seperti, tingkat pendapatan, hubungan diplomatik dan kebijakan perdagangan.

4 Model Gravitasi Ada 2 jenis : -Berdasarkan wilayah - berdasarkan lahan

5 Model Gravititasi Pendekatan teori Newton “dua massa yang berdekatan akan saling Tarik menarik dan daya Tarik masing-masing massa adalah sebanding dengan bobotnya”

6 Summary Model gravitasi dalam ekonomi menganalisis perdaganagan antar Negara melalui jarak dan ruang ukuran ekonominya. Model gravitasi untuk mengukur seberapa baiknya Negara dalam melakukan perdagangan dengan ukuran yang ada.

7 Pengertian perdagangan Internasional Perdagangan Internasional merupakan keuntungan yang didapatkan oleh sebuah negara karena telah berhasil membuat biaya produksi barang dengan harga yang lebih murah dari pada negara lain melalui kegiatan jual beli. Selain itu, di dalam teori ini juga dinyatakan bahwa jika biaya produksi antar negara tidak berbeda, maka tidak ada alasan untuk perdagangan Internasional melakukan perdagangan tersebut. Adam Smith

8 Keunggulan mutlak/ absolute advantage Suatu Negara dapat dikatakan memiliki keunggulan mutlak apabila Negara tersebut dapat memproduksi barang atau jasa yang tidak di produksi oleh Negara lainnya. Adam Smith, 1776 Contoh : Indonesia bisa memproduksi anggur tetapi Negara jepang tidak bisa memproduksi anggur. Jepang bisa memproduksi motor tetapi Indonesia tidak bisa memproduksi motor

9 Keunggulan komparatif Teori keunggulan komparatif (theory of comparative advantage) merupakan teori yang dikemukakan oleh David Ricardo. Dalam teori ini, Ricardo menyatakan bahwa perdagangan internasional terjadi bila ada perbedaan keunggulan komparatif antarnegara. Keunggulan komparatif akan tercapai jika suatu negara mampu memproduksi barang dan jasa lebih banyak dengan biaya yang lebih murah daripada negara lainnya.

10 Hukum Keunggulan Komparatif (law of comparative advantage) “menyatakan bahwa perdagangan dapat dilakukan oleh negara yang tidak memiliki keunggulan absolut pada kedua komoditi yang diperdagangkan dengan melakukan spesialisasi produk yang kerugian absolutnya lebih kecil atau memiliki keunggulan komparatif”. David Ricardo

11 2 jenis law of comparative advantage cost comparative advantage (labor efficiency) production comparative advantage (labor productivity)

12 cost comparative advantage (labor efficiency) suatu negara akan memperoleh manfaat dari perdagangan internasional jika melakukan spesialisasi produksi dan mengekspor barang di mana negara tersebut dapat berproduksi lebih efisien serta mengimpor barang di mana negara tersebut berproduksi relatif kurang atau tidak efisien. NB : Efisien adalah Hemat biaya tenaga dan waktu, mendapatkan hasil maksimal tanpa mengeluarkan banyak

13 production comparative advantage (labor productivity) suatu negara akan memperoleh manfaat dari perdagangan internasional jika melakukan spesialisasi produksi dan mengekspor barang di mana negara tersebut berproduksi lebih produktif serta mengimpor barang di mana negara tersebut berproduksi relatif kurang atau tidak produktif. NB : Produktif adalah sesuatu hal yang bisa menghasilkan atau mendatangkan keuntungan secara besar atau banyak

14 Konsep Keunggulan Komparatif Faktor Ekonomi :  Kemungkinan Produksi  Harga Relatif dan supply

15 Kemungkinan Produksi SDM dan SDA yang terbatas Pengorbanan produksi barang lainnya (untuk salah satu barang) Kebutuhan akan barang tertentu

16 Contoh : Keju dan anggur : 1 orang produksi anggur = 1 botol 1 orang produksi keju = 3 pcs keju Dilihat pada permintaan !

17 Harga Relatif dan Supply Menggambarkan berbagai jenis barang yang dapat diproduksi Harga suatu barang Berspesialisasi terhadap salah satu barang yang produktif

18 Contoh : Keju dan anggur : 1 orang produksi anggur = 1 botol 1 orang produksi keju = 3 pcs keju Penjualan keju lebih tinggi daripada anggur dan harga keju lebih tinggi dari biaya peluangnya, dan sebaliknya maka akan terjadi spesifikasi.

19 Perdagangan Dunia Perdagangan dunia menggambarkan pola dan efek perdagangan antara dua negara ketika masing-masing negara hanya memiliki satu faktor produksi sederhana. Negara melakukan perdagangan dunia guna memenuhi kebutuhan masyarakatnya.

20 Simulasi : Indonesia : Produksi cengkeh besar tetapi produksi motor rendah Dapat dirumuskan Lc*Lm Jepang Produksi cengkeh rendah tetapi produksi motor besar Dapat dirumuskan LcLm* Maka terjadi perdagangan untuk menyimbangkan kebutuhan dan mengefisienkan pemenuhan kebutuhan Negara.

21 The Losses from Nontrade

22 Negara yang tidak berdagang sama sekali dengan Negara lain Negara yang berdagang dengan Negara lain

23 Kesalahpahaman tentang Keunggulan Kompetitif  Produktifitas dan Daya Saing Contoh : Perdagangan bebas hanya bermanfaat jika Negara anda cukup kuat untuk menghadapi orang asing yang kompetitif  Argumen Buruh Orang Miskin Contoh : Persaingan asing tidak adil dan merugikan Negara lain jika didasari pada tingkat upah yang rendah  Eksploitasi Contoh : perdagangan mengeksploitasi suatu Negara dan memperburuk jika pekerjaannya menerima jauh lebih rendah upah dan hasil SDA dibanding Negara lain.

24 SUMMARY Terdapat Perbedaan dan keuntungan dari adanya perdagangan internasional, tenaga kerja adalah satu-satunya faktor produksi dan negara hanya berbeda dalam produktivitas tenaga kerja di industri yang berbeda. Pola produksi suatu negara ditentukan oleh keunggulan komparatif, dimana ada ekspor dan impor dalam perdagangan internasional. Perdagangan ada 2 maksud, sebagai produksi secara tidak langsung dan produksi secara langsung dalam meningkatkan konsumsi. Distribusi keuntungan dari perdagangan tergantung pada harga relatif dari barang yang diproduksi negara. Proposisi bahwa perdagangan bermanfaat tidak memenuhi syarat, (persyaratan dan keadilan) prediksi model Ricardian jelas tidak realistis, prediksi dasarnya - bahwa negara-negara akan cenderung mengekspor barang-barang di mana mereka memiliki produktivitas yang relatif tinggi.

25 An Analysis in Comperative Adventage in Mnufacture Sector as a Determinan of Trade Expantions (The Indonesian and Mexican Case 1989-2011) LATAR BELAKANG Dari tahun 1990 hingga 2009 pertumbuhan perdagangan rata-rata 10% per-tahun, hamper tiga kali lipat lebih cepat dari pertumbuhan output dunia. Dunia perdagangan sebagai dari presentase dari PDB telah meningkat dari 25% pada tahun 1961 hingga 56% pada tahun 2010, hal tersebut dapat diartikan bahwa peran ekonomi asing lebih relevan dalam kegiatan pertumbuhan ekonomi. Peningkatan perdagangan internasional telah mencapai hamper 40% dari total global perdagangan dengan manufaktur terhitung hamper 80%. Perkembangan industry ini telah mengarahkan kembali kedalam ekonomi industry baru, mitra dagang baru atau mengubah pola faktor yang tersedia agar mempunyai nilai tambah yang lebih tinggi. Kontribusi penting bagi pertumbuhan ekspor untuk Mexiko dan Indonesia adalah keterkaitan dengan ekonomi maju. Mexiko dan Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi dan ekspor lebih cepat dari pada negara ekonomi maju, serta mengalami peningkatan yang signifikan di industrialisasi.

26 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perubahan dalam keunggulan komperatif pada sektor industry manufaktur di Indonesia dan Mexiko.

27 Metodologi Penelitian Menggunakan medode penghitungan dasar RCA (revealed comperative adventage) E IJ = Nilai Ekspor komoditas i dari negara j E c = Total nilai ekspor dari negara j E i,word = Nilai ekspor dunia komoditi i E tot,word = Total nilai ekspor dunia

28 Hasil Penelitian Indonesia Pada sektor industri di Indonesia mengungkapkan bahwa barang-barang manufaktur adalah satu- satunya sektor yang mempunyai keunggulan komparatif, namun tekstil muncul sebagai sektor dengan jumlah terbesar produk menikmati RCA 38%, serta mesin dan transportasi 20%. Ada 3 industri dengan sebagian besar produk menikmati keunggulan komparatif didunia. Pakaian dan aksesoris pakaian 70%, alas kaki 57%, dan produksi kertas 48%. Pada tingkat sektor korelasi ditemukan adanya perubahan tertentu terutama pada mesin dan transportasi, namun juga ada industri yang kuat dari industri tadisional. Indonesia lebih mengkhususkan diri pada industri kompetisi biaya rendah seperti tekstil, pakaian, alas kaki, serta produk-produk terkait sumber daya alam dan lain- lain. Mexiko Annalisis pada sektor manufaktur mengungkapkan bahwa peralatan mesin transportasi, bahan kimia, adalah sektor dengan keunggulan komparatif yang lebih tinggi dalam indeks RCA atau jumlah produk. Sebanyak 125 produk mengungkapkan keunggulam komparatif untuk meksiko dengan RCA lebih dari 1, pola industi meksiko mengalami perubahan signifikan sejak beralih ke industri-industri baru. Disisi jumlah komoditas kehilangan keunggulan komparatif dalam periode waktu yang singkat sebagai konsekuensi dari kebijakan liberalisasi pasar dimana produk-produk dari luar negeri sulit memasuki industri meksiko.

29 PERBANDINGAN Meksiko dan Indonesia mengungkapkan keuntunga dalam industri dan produk yang berbeda yang berarti pola beragam spesialisasi ekspor yang dapat saling melengkapi. Meksiko Analisis menunjukkan bahwa periode 2000 sampai 2005 adalah yang tertinggi di indeks RCA dan jumlah komoditas dengan RCA di atas 1. Sektor mesin dan transportasi bersamaan dengan sektor kimia meningkat secara signifikan, tetapi jumlah komoditas dari tekstil dan aneka sektor sehilangan keunggulan komparatif setelah tahun 2005. Sementara sektor kimia adalah salah satu sektor yang mengalami penurunan dalam jumlah komoditas, mesin dan transportasi juga mengalami perubahan yang kuat. Hal ini diasumsikan bahwa keseluruhan sektor mesin dan transportasi menikmati keuntungan karena dampak situasi, lingkungan bisnis, transfer teknologi, peningkatan sumber daya manusia, dan modal. Indonesia Untuk Indonesia, barang manufaktur adalah sektor yang menikmati kinerja terbaik dalam produk baru. Dengan produk tekstil sebagai kelompok terbesar sejak tahun 1989 (45% dari total). 2 industri Indonesia yang palin kompetitif adalah produksi pakaian (70% dari total produk) dan alas kaki (57%).

30 Terima Kasih


Download ppt "Gravity Model, Labor Productivity and Comparative Advantage : The Richardian Model."

Similar presentations


Ads by Google