Presentation is loading. Please wait.

Presentation is loading. Please wait.

MKLBB Analisis Dan Rekomendasi Upaya Kesehatan Reproduksi Bencana Tanah Longsor Di Dusun Tangkil Desa Banaran Kecamatan Pulung Kabupaten Ponorogo.

Similar presentations


Presentation on theme: "MKLBB Analisis Dan Rekomendasi Upaya Kesehatan Reproduksi Bencana Tanah Longsor Di Dusun Tangkil Desa Banaran Kecamatan Pulung Kabupaten Ponorogo."— Presentation transcript:

1 MKLBB Analisis Dan Rekomendasi Upaya Kesehatan Reproduksi Bencana Tanah Longsor Di Dusun Tangkil Desa Banaran Kecamatan Pulung Kabupaten Ponorogo

2 Kelompok 4 Apik Mila Sari101511535016 Intan Putri Rahayu101511535018 Halimah Firdaus101511535020 Hanien Firmansyah101511535025 Siti Nur Alfatihana101511535045

3 Definisi Kesehatan Reproduksi Menurut UU No 36 tahun 2009 tentang kesehatan pasal 71 ayat 1, kesehatan reproduksi adalah suatu keadaan fisik, mental dan sosial yang utuh, bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan dalam segala aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi serta prosesnya baik pada laki-laki maupun perempuan

4 Definisi Paket Awal Pelayanan Minimum (PPAM) Pelayanan kesehatan reproduksi pada penanggulangan krisis kesehatan dilaksanakan melalui Paket Awal Pelayanan Minimum (PPAM) Kesehatan Reproduksi yang diselenggarakan sesegera mungkin pada awal bencana yaitu pada tanggap darurat krisis kesehatan untuk mencegah dampak lanjut krisis kesehatan (Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan, 2011). Dalam penerapanya PPAM tidak perlu dilakukan penilaian untuk mengumpulkan data sasaran seperti jumlah ibu hamil, jumlah wanita usia subur, jumlah pria dewasa, dan lanin-lain, karena dalam fase awal situasi darurat bencana data-data tersebut sangat sulit diperoleh sehingga dapat memakai estimasi statistik

5 Analisis Upaya Kesehatan Reproduksi Total korban dan pengungsi bencana tanah longsor di Dusun Tangkil, Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo berdasarkan pengembangan data yang terkumpul yaitu : Total korban meninggal: 5 jiwa Total korban menghilang: 25 jiwa Total korban luka berat/rawat inap: 6 jiwa Total korban luka ringan/rawat jalan: 916 jiwa Pengungsi: 330 jiwa Jadi, total korban dan pengungsi bencana tanah longsor di Dusun Tangkil, Desa Banaran yaitu 6 + 916+330 = 1252 penduduk

6 Logistik Kesehatan Reproduksi Untuk mendukung pelaksanaan dan pencapaian tujuan PPAM pada fase awal darurat bencana dibutuhkan dukungan obat-obatan dan peralatan berupa kit kesehatan reproduksi yaitu seperangkat alat dan obat yang telah dikemas secara khusus sesuai jenis tindakan yang dilakukan.

7 Logistik kesehatan reproduksi pada tanggap darurat krisis kesehatan terdiri dari: 1. Kit Individu Kit individu merupakan paket berisi pakaian, perlengkapan kebersihan diri, perlengkapan bayi, dll, yang diberikan kepada perempuan usia reproduksi, ibu hamil, ibu bersalin dan bayi baru lahir. Kit ini dapat langsung diberikan dalam waktu 1-2 hari saat bencana kepada pengungsi setelah melakukan estimasi jumlah sasaran.

8 Empat Jenis Kit Individu (Buku Pedoman PPAM Kesehatan Reproduksi saat Krisis Kesehatan

9 Perhitungan Kit Individu Jika data riil tidak tersedia, maka perhitungan kebutuhan logistik untuk pelayanan kesehatan reproduksi dapat menggunakan estimasi statistik : Jumlah wanita usia subur = 25% dari jumlah pengungsi. = 25 % x 330 = 82,5 = 83 wanita usia subur

10 Estimasi jumlah ibu hamil adalah 4% dari jumlah pengungsi. Estimasi jumlahibu hamil selama 1 tahun: 4% x 330 = 13,2 = 14 ibu hamil Estimasi jumlahibu hamil per bulan= 14 : 12 bulan = 1,16 = 2 ibu hamil

11 Perhitungan Jumlah laki-laki yang aktif secara seksual: 20% dari pengungsi dll 20% x 330 = 66 orang Koordinator kesehatan reproduksi harus dapat menghitung kebutuhan logistik kesehatan reproduksi pada tanggap darurat krisis kesehatan berdasarkan perkiraan lamanya waktu mengungsi.

12 2. Kit Bidan/Partus Set Kit Bidan dapat diberikan kepada bidan untuk mengganti peralatan yang hilang saat bencana sehingga masih bisa melakukan pelayanan seperti sediakala. Kit untuk bidan dapat diadakan sebelum bencana sebagai persediaan dan di simpan/diadakan di gudang sesuai dengan peraturan yang berlaku. Kit ini dapat didistribusikan sesegera mungkin pada saat bencana apabila dibutuhkan. Pada pertolongan persalinan mungkin diperlukan juga beberapa alat tambahan seperti: baskom dan tempat air mengalir untuk mencuci tangan yang perlu dipikirkan penyediaannya.

13 3. Kit Kesehatan Reproduksi (RH Kit) RH Kit adalah obat dan alat kesehatan yang digunakan untuk melaksanakan PPAM dalam memberikan pelayanan klinis bagi penyintas perkosaan, mengurangi penularan HIV serta mencegah meningkatnya kesakitan dan kematian ibu dan neonatal. Kit kesehatan reproduksi dirancang untuk digunakan dalam jangka waktu tiga bulan untuk jumlah penduduk tertentu.

14 Kit kesehatan reproduksi terdiri dari tiga blok, masing-masing blok ditujukan bagi tingkat pelayanan kesehatan yang berbeda: a. Blok 1 b. Blok 2 c. Blok 3

15 Komponen Blok pada Kit Kesehatan Reproduksi (RH Kit)

16

17 Cara Menghitung Kebutuhan Kit Reproduksi (RH Kit) Dalam menghitung kebutuhan kit reproduksi tidak perlu menghitung masing- masing alat dan obat tetapi hanya diperlukan data jumlah pengungsi dan perkiraan lama waktu mengungsi. Contohnya : Blok 1 untuk 10.000 penduduk selama 3 bulan. Jika pengungsi sebanyak 50.000 orang, maka kit yang akan dipesan sebanyak 50.000 : 10.000 = 5 kit

18 Blok 2 untuk 30.000 3 bulan. Jika Jumlah pengungsi sebanya 50.000 orang maka kit yang akan dipesan adalah 50.000 : 30.000 = 1,6 kit, kit tidak bisa dipesan sebanyak 1,6 melainkan harus dibulatkan menjadi 2 kit jadi sisa obat dan bahan habis pakai bisa digunakan untuk waktu lebih dari 3 bulan. Apabila masa tanggap darurat krisis kesehatan telah lewat dan masih terdapat sisa alat, obat dan bahan habis pakai dari kit kesehatan reproduksi maka harus diserahkan kepada Dinas Kesehatan setempat untuk diatur pemanfaatannya sesuai dengan peraturan yang berlaku.

19 Blok 1 : Total korban dan pengungsi 1252 penduduk, maka kit yang dibutuhkan sebanyak 1252 : 10.000 = 0.1252. Dapat di simpulkan bahwa kit reproduksi yang di butuhkan untuk pada daerah bencana tanah longsor di ponorogo adalah 1 kit selama 3 bulan Blok 2 : Total korban dan pengungsi 1252 penduduk, maka kit yang dibutuhkan sebanyak 1252 : 30.000 = 0.041733 jadi dibuthkan 1 kit untuk pada daerah bencana tanah longsor di ponorogo adalah 1 kit selama 3 bulan Implementasi dalam Kejadian Tanah Longsor di Ponorogo

20 Upaya pelayanan kesehatan reproduksi pada penanggulangan krisis bencana tanah longsor di Dusun Tangkil, Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo yang dapat dilakukan adalah Paket Awal Pelayanan Minimum (PPAM). Lima komponen Paket Pelayanan Awal Minimum (PPAM) yang dapat dilakukan diantaranya : a. Memastikan cluster/sektor kesehatan mengidentifikasi lembaga untuk memimimpin pelaksanaan PPAM di Ponorogo b. Mencegah terjadinya kekerasan seksual dan memberikan pertolongan bagi korbanya. c. Mencegah penularan IMS/HIV d. Mencegah meningkatnya kesakitan dan kematian maternal dan neonatal

21 Call center untuk tanggap darurat yang dapat digunakan pada saat terjadi bencana yaitu 112 dengan layanan 24 jam. Call center ini bukan hanya mengenai laporan banjir saja melainkan bisa kejadian kebakaran bangunan, pohon tumbang dan reklame roboh, kejahatan, kecelakaan, maupun hal-hal seperti adanya Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) yang terjadi kepada seseorang. Tenaga yang terlibat yaitu dari pihak kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah yang nantinya akan bekerja sama dengan lembaga terkait bencana misalakan seperti pemadam kebakaran, Tim SAR dll.Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT)

22 Rekomendasi Upaya Kesehatan Reproduksi 1. Indentifikasi jumlah pengungsi dan korban untuk menentukan kebutuhan kit RH 2. Menjalin koordinasi di tiap bagian untuk pembetukan tim dengan tupoksi yang berbeda sesuai dengan keadaan saat bencana untuk memaksimalkan analisis bencana 3. Melakukan pelatihan kepada tenaga medis dan non medis untuk persiapan tanggap bencana terutama terkait dengan kesehatan reproduksi 4. Menyiapkan kit dan mengordinasikan jumlah yang sudah ada dan belum ada sebagai bentuk persiapan pra bencana

23 5. Memberikan penyuluhan kesehatan reproduksi saat bencana 6. Mencatat setiap kebutuhan kesehatan reproduksi dan menyerahkannya pada dinas untuk kemudian ditindaklanjuti. 7. lebih memperhatikan pada kesehatan reproduksi karena pentingnya kesehatan reproduksi baik secara harian maupun saat bencana. 8. Menghubungi setiap pelayanan kesehatan yang ada untuk berkoordinasi tentang kesehatan reproduksi saat bencana. 9. Berkoodinasi dengan tim RHA untuk menganalisis setiap bagian bencana dan merencanakan serta merekomendasikan kebutuhan kesehatan reproduksi saat bencana.

24 TERIMAKASIH


Download ppt "MKLBB Analisis Dan Rekomendasi Upaya Kesehatan Reproduksi Bencana Tanah Longsor Di Dusun Tangkil Desa Banaran Kecamatan Pulung Kabupaten Ponorogo."

Similar presentations


Ads by Google