Presentation is loading. Please wait.

Presentation is loading. Please wait.

BBM 5402 Kuliah 2 Pendekatan Analisis kontrastif mikro dan makro

Similar presentations


Presentation on theme: "BBM 5402 Kuliah 2 Pendekatan Analisis kontrastif mikro dan makro"— Presentation transcript:

1 BBM 5402 Kuliah 2 Pendekatan Analisis kontrastif mikro dan makro
Prof.Madya Dr. Zaitul Azma bt Zainon Hamzah Jabatan Bahasa Melayu, FBMK, UPM

2 Pendekatan Analisis Kontrastif/Bezaan
Menurut Harimurthi Kridalaksana (1993: 13), analisis kontrastif adalah metod sinkronis dalam analisis bahasa untuk menunjukkan persamaan dan perbezaan antara bahasa-bahasa atau dialek- dialek bagi mencari prinsip yang dapat diterapkan dalam masalah praktis, seperti pengajaran bahasa, penyelidikan linguistik dan terjemahan. Richards, Platt, dan Platt (1993: 83), mengatakan bahawa analisis kontrastif adalah pembandingan sistem kebahasaan daripada dua bahasa, seperti sistem bunyi atau sistem gramatikaI.

3 Carl James (1980:3) mendefinisikan analisis kontrastif sebagai berikut: "CA is a linguistic enterprise aimed at producing inverted (i.e. contrastive not comparative) two-valued typologies (a CA is always concerned with a pair of languages) and founded on the assumption that languages can be compared.”

4 Pendapat tentang Analisis kontrastif
Pertama, analisis kontrastif berkaitan dengan pembandingan unsur-unsur yang terdapat dalam dua bahasa atau lebih untuk mengetahui persamaan atau perbedaan unsur-unsur tersebut. Unsur-unsur yang dimaksud ialah variasi daripada unsur bahasa yang terkecil, iaitu sistem bunyi hinggalah ke unsur bahasa yang paling besar,iaitu wacana. Bahkan, Lado (1966: ) juga membandingkan aspek budaya.

5 Kedua, pembandingan unsur-unsur bahasa tersebut dilakukan secara sinkronis atau deskriptif, iaitu perbandingan dalam suatu masa tertentu yang terbatas tanpa melibatkan perkembangan historis daripada bahasa-bahasa yang sedang dibandingkan. Ketiga, hasil pembandingan tersebut digunakan untuk pelbagai keperluan, iaitu dari pemahaman umum hingga untuk keperluan praktis,seperti untuk pengajaran, penterjemahan, dan penelitian (Lado, 1966: 2-8). j

6 Ruang Lingkup Analisis Kontrastif
Carl James (1980: ) mengklasifikasikan analisis kontrastif ke dalam dua kategori, iaitu analisis kontrastif linguistik mikro (microlinguistic contrastive analysis) dan analisis kontrastif linguistik makro (macrolinguistic contrastive analysis).

7 Definisi Mikrolinguistik – bidang linguistik yang mempelajari bahasa dari dalam. Dengan perkataan lain, bidang ini mempelajari struktur bahasa itu sendiri atau mempelajari bahan bahasa secara langsung (Kridalaksana, 1984)

8 Linguistik mikro ialah bidang linguistik yang mempelajari bahasa dari dalam, iaitu kaedah atau struktur bahasa itu sendiri. Unsur- unsur yang dicakup ialah fonologi, morfologi, sintaksis, leksikologi dan semantik.

9 Linguistik mikro mengarahkan kajiannya pada struktur internal/dalaman suatu bahasa tertentu atau struktur internal suatu bahasa pada umumnya. Morfologi dan sintaksis dalam peristilahan tatabahasa tradisional biasanya berada dalam satu bidang iaitu gramatika atau tatabahasa. Semantik menyelidiki makna bahasa baik yang bersifat leksikal, gramatikal, mahupun kontekstual. Dengan demikian, kajian linguistik mikro - merupakan kajian dasar linguistik sebab yang dipelajari adalah struktur dalaman bahasa itu.

10 Linguistik sinkronik mengkaji bahasa pada masa yang terbatas
Linguistik sinkronik mengkaji bahasa pada masa yang terbatas. Misalnya, mengkaji bahasa Indonesia pada tahun dua puluhan, bahasa Jawa dewasa ini, atau juga bahasa Inggeris pada zamanWilliam Shakespare. Linguistik deskriptif, ertinya mendeskripsikan bahasa seadanya pada suatu masa tertentu. Linguistik diakronik berupaya mengkaji bahasa (atau bahasa- bahasa) pada masa yang tidak terbatas. Kajian linguistik diakronik ini biasanya bersifat historis dan komparatif. Tujuan linguistik diakronik ini terutama adalah untuk mengetahui sejarah struktural bahasa itu beserta dengan segala bentuk perubahan dan perkembangannya. Pernyataan seperti kata ‘batu’ berasal dari kata Watu . Watu adalah pernyataan yang bersifat diakronik.

11 Analisis kontrastif linguistik mikro
Lado (1966) membahas cara-cara membandingkan dua bunyi, dua struktur gramatikal (tatabahasa), dua sistem kosa kata, dan sistem menulis. Dua sistem yang dimaksud ialah dua sistem bahasa yang dibandingkan, lazimnya meliputi bahasa pertama dan bahasa sasaran.

12 Dalam membandingkan dua sistem bunyi, misalnya, Lado (1966: 13) mengemukakan tiga langkah analisis untuk setiap fonem, iaitu (i) Apakah bahasa pertama memiliki fonem yang sama dengan bahasa sasaran (2) Apakah varian daripada fonem tersebut sama pada kedua bahasa yang dibandingkan? dan (3) Apakah fonem dan variannya memiliki distribusi yang sama pada kedua bahasa yang dibandingkan?

13 Perbandingan Morfologi
(i) Apakah bahasa pertama memiliki morfem yang sama dengan bahasa sasaran (2) Apakah bentuk proposisi, pronomina, affiks pada kedua bahasa yang dibandingkan? dan (3) Apakah morfem memiliki distribusi yang sama pada kedua bahasa yang dibandingkan?

14 Perbandingan sintaksis
(i) Apakah bahasa pertama memiliki struktur kalimat yang sama dengan bahasa sasaran (2) Apakah terdapat persamaan pola-pola kalimat pada kedua bahasa yang dibandingkan?

15 Contoh perbandingan Aspek fonologi
Analisis Bezaan dari Aspek Fonologi.doc Aspek morfologi Analisis Bezaan dari Aspek Morfologi.doc Aspek sintaksis Analisis Bezaan dari Aspek Sintaksis.doc Aspek semantik Analisis Bezaan dari Aspek Semantik.doc

16 Membandingkan unsur-unsur sistem bahasa
Sistem yang berbeza membayangkan: berbeza segmen berbeza unit berbeza kelas berbeza struktur

17 Hubungan Segment Hubungan mutlak Hubungan sebahagian Hubungan sifar
Long, Ring, Sing, Thing ( Eng) Pantas, cerdas, lekas, cergas Hubungan sebahagian [d], [t], [b], [p], [l], etc. Hubungan sifar e.g. [w] []

18 Hubungan Unit Hubungan mutlak
[m], [n], etc. : fonem ini wujud dalam kedua-dua bahasa

19 Hubungan kelas kata Hubungan mutlak dalam kelas perkataan Pada peringkat leksikal: tatabahasa: gramatical                                    : komputer: computer Hubungan sebahagian Convergent and divergent relations in the noun classes (uncle: teča, stric, ujak) Faux amis : actually: aktuelno sympathetic: simpatičan Hubungan menumpu dan mencapah dalam kelas kata nama bapa, bapa saudara: father, uncle bersimpati: sympathise

20 Hubungan Struktur Hubungan yang jelas :
E: Children Play Dangerous Games BM: Kanak-kanak bermain permainan bahaya

21 Makrolinguistik Analisis kontrastif makro ialah bidang linguistik yang mempelajari bahasa dalam hubungannya dengan faktor-faktor di luar bahasa itu, melibatkan penelitian terhadap kalimat- kalimat bahasa/ayat yang digunakan dan kaitannya dengan faktor-faktor di luar bahasa itu yang mencakup analisis teks, pragmatik, dan wacana. Sejenis linguistik yang bertugas menelaah tuturan berdasarkan situasi. Enam variabel komunikatif: latar, peserta, maksud, nada, isi, saluran

22 Dengan kata lain linguistik makro, yang menyelidiki bahasa dalam kaitannya dengan faktor-faktor di luar bahasa. Semua subdisiplin itu biasa bersifat teoretis mahupun bersifat terapan. Sosiolinguistik merupakan ilmu interdisipliner antara sosiologi dan linguistik - adalah subdisiplin linguistik yang mempelajari bahasa dalam hubungan pemakaiannya dalam masyarakat. Psikolinguistik adalah subdisiplin linguistik yang mempelajari hubungan bahasa dengan perilaku dan akal budi manusia. Antropolinguistik adalah subdisiplin linguistik yang mempelajari hubungan bahasa dengan budaya dan manusia.

23 3 ciri utama Perhatian kepada kompetensi komunikatif
Pemerian berdasarkan ekstra-linguistik Unit yang lebih besar daripada kalimat tunggal

24 7 standard tekstual Kohesi Koherens Intensionaliti Akseptabiliti
Informatif Situasionaliti intertekstualiti

25 Contoh Analisis kontrastif linguistik makro
Dalam kaitannya dengan analisis kontrastif linguistik makro, Subyakto (1990) pernah melakukan penelitian dengan topik “Pragmalinguistik Kontrastif: Suatu Penjajakan Gaya Komunikasi antara Bahasa Inggeris dan Bahasa Indonesia”.

26 Penelitian yang melibatkan 16 penutur asli bahasa Inggeris dan 19 penutur asli bahasa Indonesia menghasilkan suatu daftar persamaan dan perbedaan pengungkapan fungsi-fungsi bahasa (language functions) antara bahasa Indonesia dan bahasa Inggeris pada tiga tingkat tutur, iaitu formal, informal, dan akrab. Fungsi bahasa yang dimaksud meliputi 30 kategori. Antaranya ialah pengungkapan persetujuan, penyangkalan, tingkat kemungkinan, perasaan senang, dan rencana tindakan.

27 Aspek-aspek yang dijadikan indikator meliputi struktur, kosa kata, dan kesepadanan pengungkapan.
meskipun terdapat banyak gaya pengungkapan fungsi bahasa antara bahasa Indonesia dan bahasa Inggeris, namun dapatan menunjukkan terdapat lebih banyak kesamaannya.

28 Dapatan kajian- Komunikasi formal
Terdapat unsur persamaan dan perbezaan dalam budaya komunikasi antara bahasa Melayu dengan bahasa Indonesia, formal ( Data 1,2 dan 5) 1. Anda bekerja berapa lama di bisnis ini? Saya bekerja selama dua bulan di bisnis ini 2. F: Waktu belajar, saya perlu pakaian untuk pesta. Kapan Anda tamat belajar? G: Kalau saya mau tamat harus saya belajar dengan baik. Habis belajar harus bekerja supaya bisa makan. Adik saya terlalu banyak belajar sehingga bisa mendapat biaya pemerintah

29 Komunikasi tidak formal dan akrab
(Data 3, 4 dan 6) . Unsur persamaan lebih ketara memandangkan kedua-dua bahasa ini dalam rumpun yang sama. 3. J : Siapa nama Anda? K: John. Kata bapak yang bekerja di situ, buku yang saya cari ini, di tingkat satu. Tapi di mana, ya? J: Ini bukan bagiannya. Kalau tidak salah, bagian buku ini di sebelah sana. Kamu seharusnya mencari buku itu di sana.

30 1. Tingkat kemungkinan D: Pada umumnya, pengangkutan awam sangat dapat dipercaya dan mudah untuk naik. Banyak persoalan bisa terjadi kalau punya kenderaan, misalnya ban kempis, jendela rusak, persoalan dengan motor dll. L. Tapi lebih gampang kalau naik pengangkutan awam dan lebih banyak orang cocok di dalam stasiun radio atau mungkin mendengarkan CD dengan keras.

31 Analisis tingkat kemungkinan ditandai oleh kata-kata seperti “ Pada umumnya..” “Banyak persoalan bisa terjadi”, “Tapi lebih gampang” dan “…mungkin mendengarkan CD dengan keras” Dalam bahasa Melayu, tingkat kemungkinan ditandai oleh perkataan ‘mungkin’ ‘mudah-mudahan’, ‘ tengok keadaan’, ‘besar kemungkinan’ dan ‘Insya Allah’ (dalam kalangan penutur yang beragama Islam) . Bentuk bahasa - mewakili latar budaya perbezaan dari segi penggunaan kosa kata dan struktur ayat, tetapi bahasa komunikasinya masih menunjukkan persamaan dari segi kesepadanan ungkapan.

32 2. Tingkat perasaan senang/ hormat
Ditentukan oleh penggunaan kata sapaan dan penggilan serta gelaran hormat. Contoh kata “Bapak” dan “Ibu” “Encik” , “Tuan”, dan “Puan” Penggunaan kata sapaan dan panggilan yang berbeza masih menunjukkan tingkat hormat dalam budaya masing-masing. kata “gampang” dalam ujaran L, iaitu “Tapi lebih gampang kalau naik pengangkutan awam dan lebih banyak orang cocok di dalam stasiun radio atau mungkin mendengarkan CD dengan keras” menunjukkan penggunaan bahasa dalam komunikasi yang tidak formal dan akrab dalam BM tetapi tidak dalam BI Makna kata “gampang” dalam bahasa Melayu Malaysia mempunyai makna yang sama dengan kata ‘kan bang’ dalam bahasa Jepun yang menunjukkan makna ‘menjemukan’ atau ‘membosankan’.

33 3. Tingkat rencana tindakan
Rencana tindakan dalam bahasa Indonesia ditandai oleh penggunaan kata yang menunjukkan penegasan seperti “ saya ada lebih banyak sebab”, “ saya akan melanjutkan naik tren” dalam pertuturan E dan “ saya akan berkata bahwa saya naik pengangkutan awam kerana …..” dalam pertuturan J. Perbezaan cuma dari aspek penggunaan kata dan struktur ayat.

34 4. Pengungkapan persetujuan (TS)
Pengungkapan persetujuan dalam bahasa Indonesia lebih memberikan alasan sebagai tanda persetujuan. Contohnya; M memberikan alasan “tinju saya biasanya menjadi terluka. Tetapi saya sudah menang, karena saya punya bakat untuk tinju, tapi saya masih tidak suka tinju karena saya tidak suka melukakan orang lain”. Dalam komunikasi bahasa Melayu, sering menggunakan kata, “ Ya” terlebih dahulu dan dikuti oleh alasan sebab. lebih menggunakan alasan berbentuk implikatur

35 5. Tingkat penafian (TN) “Kata bapak yang bekerja di situ, buku yang saya cari ini, di tingkat satu. Tapi di mana, ya?” Kata “Tapi di mana, ya” merupakan penafian ditandai oleh ayat yang memberikan cadangan. “ Kalau tidak salah, bagian buku ini di sebelah sana. Kamu seharusnya mencari buku itu di sana” bentuk penafian ini hampir sama, yang berbeza ialah penggunaan kata nafï, iaitu ‘tidak’ dan ‘bukan’ yang kelihatan lebih jelas.

36 Rumusan Analisis pragmalinguistik kontrastif membolehkan seseorang itu memahami aspek persamaan dan perbezaan yang timbul dalam kedua-dua bahasa yang dipelajari atau dikaji. memahami bentuk bahasa yang sesuai untuk berkomunikasi dan memahami aspek kedua-dua bahasa dengan lebih jelas. berkesempatan mengetahui penggunaan bahasa yang sebenar dalam latar budaya penuturnya, peranan bahasa, kosa kata yang sepadan mengikut konteks bahasa pertama dan bahasa sasaran/kedua, memanfaatkan hasil analisis pragmalinguistik kontrastif untuk mengurangi kemungkinan kesalahan atau salah persepsi ketika berkomunikasi dalam bahasa sasaran/kedua, atau ketika berkomunikasi dengan penutur-penutur asal dari bahasa sasaran itu. dapat memberikan ruang toleransi atas perbezaan-perbezaan yang ada dan seterusnya dapat mengelakkan konflik dan kejutan budaya (culture shock).

37 Kesimpulan Kajian bahasa yang menerapkan teori linguistik kontrastif dapat dijalan dalam bahasa-bahasa lain kerana hasil daripada kajian seumpama ini dapat membantu guru merancang kaedah dan teknik pembelajaran yang pantas untuk digunakan dalam pengajaran dan pembelajaran bahasa asing. Selain untuk meningkatkan penguasaan sistem sesuatu bahasa, kajian seumpama ini juga dapat meningkatkan kemahiran linguistik (linguistic competence) dan kemahiran komunikatif (comunicative competence).

38 Sekian, terima kasih


Download ppt "BBM 5402 Kuliah 2 Pendekatan Analisis kontrastif mikro dan makro"

Similar presentations


Ads by Google