Matrilineal dan Jiwa Kewirausahaan, Minang Entrepreneur dan Intrapreneur Kel 2 : Alesandro Nesta Ridwan Budi Khalis Riska Ulfiatun Naimah Start Now.

Slides:



Advertisements
Similar presentations
Dr. Sudhir Shah M.D., D.M. (Neurology)
Advertisements

The Intelligent Choice
The Low-cost Idea The low-cost idea has to start in people´s mind!
Forward looking statement
Manfred Mudelsee Department of Earth Sciences Boston University, USA
Swyx Technology Conference 2011
PowerPoint Historical Review
Presentation transcript:

Matrilineal dan Jiwa Kewirausahaan, Minang Entrepreneur dan Intrapreneur Kel 2 : Alesandro Nesta Ridwan Budi Khalis Riska Ulfiatun Naimah Start Now

MATRILINEAR DAN JIWA KEWIRAUSAHAAN Dalam sistem 'Matrilineal', garis keturunan mengikuti garis keturunan ibu, ini kebalikan dari sistem 'Patrilineal' yang mengikuti garis keturunan bapak. Anak akan mewarisi suku ibu dalam sistem keturunan di Minang. Sistem 'Matrilineal' dalam budaya Nusantara tidak dianut oleh etnis lain di Nusantara sehingga sistem ini menjadi sangat unik

dalam sistem 'Matrilineal', laki-laki tidak memiliki hak terhadap harta pusaka. Ini sangat besar pelajaran yang diambil dalam kewirausahaan terutama bagi laki-laki Minang. Dengan tidak adanya pembagian harta warisan kepada laki-laki Minang maka mereka telah mempersiapkan diri secara matang untung mencari kehidupan pada masa dewasa nanti. Dengan tidak adanya warisan berarti, mereka tidak memiliki modal untuk berusaha. BackNext

BackNext tidak adanya peranan laki-laki dalam harta warisan mendorong mereka untuk merantau. Ini salah satu faktor utama pendorong laki-laki Minang untuk pergi merantau. Merantau mereka lakukan agar eksistensi mereka dapat diakui di Minang. Tanpa banyak modal uang mereka harus dapat eksis diperantauan sehingga mendorong mereka untuk menjadi pengusaha karena jalan terbaik untuk mereka eksis adalah dengan berdagang. sistem Matrilineal', laki-laki tidak berhak terhadap rumah peninggalan orang tua atau kaum. Sehingga dari kecil mereka telah di didik untuk mandiri. Masa kecil laki-laki Minang banyak dihabiskan di surau/mushalla. Mereka mengaji, menuntut ilmu dan berlatih ilmu bela diri di surau/mushalla tersebut. Selain itu laki-laki Minang harus menginap di surau/ mushalla. Ini menciptakan daya tahan dalam kehidupan dan secara tidak langsung melatih sosialisasi

BackNext hak waris berada pada wanita maka muncul keingginan dari kaum wanita Minang untuk menjaga dan mengembangkan harta tersebut. Dengan kondisi ini maka wanita Minang juga banyak yang muncul sebagai pengusaha-pengusaha tangguh.

KESIMPULAN ●Kewirusahaan sosial menjadi alternatif yang kreatif karena tidak hanya berorientasi pada keuntungan belaka akan tetapi juga kesejahteraan masyarakat yang dilibatkan. Melalui kewirausahaan sosial, masalah ekonomi Indonesia dapat sedikit teratasi. Karena dengan ini, masyarakat akan terlibat langsung dalam menjadi pelaku bisnis dan keuntungannya akan dikembalikan lagi ke masyarakat untuk dikembangkan. Tujuan jangka panjangnya, kewirausahaan sosial dapat membantu masyarakat menjadi lebih mandiri dalam hal perekonomian dan tidak selalu menggantungkan pada kebijakan pemerintah, seperti subsidi dan bantuan langsung tunai. Dalam sistem 'Matrilineal', garis keturunan mengikuti garis keturunan ibu, ini kebalikan dari sistem 'Patrilineal' yang mengikuti garis keturunan bapak. Anak akan mewarisi suku ibu dalam sistem keturunan di Minang. Sistem 'Matrilineal' dalam budaya Nusantara tidak dianut oleh etnis lain di Nusantara sehingga sistem ini menjadi sangat unik. BackNext