Presentation is loading. Please wait.

Presentation is loading. Please wait.

Presented by: Agus Rachmadi

Similar presentations


Presentation on theme: "Presented by: Agus Rachmadi"— Presentation transcript:

1 Building Clients Capability, Management, Entrepreneurship and Innovation: BRI Experience
Presented by: Agus Rachmadi Head of BRI Microfinance International Cooperation & Marketing Strategy Assalammu’alaikum Wr.Wb. Selamat pagi dan salam sejahtera, Pada kesempatan yang baik ini, kami sampaikan terima kasih kepada pihak panitia sebagai Penyelenggara Acara ini yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk menyampaikan beberapa hal berkenaan dengan bagaimana Peran BRI Dalam Mendorong Pembangunan Ekonomi Indonesia , khususnya dalam menghadapai Pasar Terbuka ASEAN. PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk.

2 Map of Indonesia Hadirin sekalian,
Salah satu tantangan UMKM ke depan adalah bagaimana meningkatkan daya saing UMKM. Hal ini terkait dengan perdagangan bebas serta terbentuknya Masyarakat Ekonomi Asia di tahun Dalam periode tersebut maka berbagai produk dari luar diperkirakan akan membanjiri Indonesia mengingat daya beli masyarakat Indonesia yang cukup tinggi. Dengan semakin banyaknya produk dari luar yang masuk maka tingkat persaingan dengan produk lokal akan semakin ketat. Pelaku UMKM harus mampu untuk lebih kompetitif dalam menyediakan produk maupun jasa lokal baik dari segi harga maupun kualitas. Banyak permasalahan yang masih harus diselesaikan untuk menjawab tantangan UMKM ke depan. Permasalahan pengembangan UMKM di Indonesia tidak hanya menyangkur sisi finansial namun juga non finansial seperti akses pemasaran, kualitas SDM, manajemen yang masih sederhana, kemampuan mengaplikasikan teknologi informasi yang relatif rendah serta produk yang belum memenuhi standar. Dari sisi financial, akses ke Perbankan teerutama untuk memperoleh pembiayaan merupakan masalah yang paling sering terjadi terutama di daerah pelosok.

3 Total Population : 237,6 millions Population Growth : 1.49 %
Demography Total Population : 237,6 millions Population Growth : 1.49 % Literacy : % Life expectancy : 70.9 years Age Structure - < 14 years : 26.7 % - 15 –59 years : 65.4 % - > 60 years : 7.9 % Hadirin sekalian, Salah satu tantangan UMKM ke depan adalah bagaimana meningkatkan daya saing UMKM. Hal ini terkait dengan perdagangan bebas serta terbentuknya Masyarakat Ekonomi Asia di tahun Dalam periode tersebut maka berbagai produk dari luar diperkirakan akan membanjiri Indonesia mengingat daya beli masyarakat Indonesia yang cukup tinggi. Dengan semakin banyaknya produk dari luar yang masuk maka tingkat persaingan dengan produk lokal akan semakin ketat. Pelaku UMKM harus mampu untuk lebih kompetitif dalam menyediakan produk maupun jasa lokal baik dari segi harga maupun kualitas. Banyak permasalahan yang masih harus diselesaikan untuk menjawab tantangan UMKM ke depan. Permasalahan pengembangan UMKM di Indonesia tidak hanya menyangkur sisi finansial namun juga non finansial seperti akses pemasaran, kualitas SDM, manajemen yang masih sederhana, kemampuan mengaplikasikan teknologi informasi yang relatif rendah serta produk yang belum memenuhi standar. Dari sisi financial, akses ke Perbankan teerutama untuk memperoleh pembiayaan merupakan masalah yang paling sering terjadi terutama di daerah pelosok.

4 MSME Definition in Indonesia
Business Classification Business Criteria Asset Sales Per Year Micro Less than Rp. 50 Million (exclude business property) Max Rp. 300 Million Small Rp. 50 Million - Rp 500 Million (exclude business property) Rp. 300 Million - Rp. 2,5 Billion Medium Rp. 500 Million.d Rp 10 Billion (exclude business property) Rp. 2,5 Billion -Rp. 50 Billion Hadirin sekalian, Salah satu tantangan UMKM ke depan adalah bagaimana meningkatkan daya saing UMKM. Hal ini terkait dengan perdagangan bebas serta terbentuknya Masyarakat Ekonomi Asia di tahun Dalam periode tersebut maka berbagai produk dari luar diperkirakan akan membanjiri Indonesia mengingat daya beli masyarakat Indonesia yang cukup tinggi. Dengan semakin banyaknya produk dari luar yang masuk maka tingkat persaingan dengan produk lokal akan semakin ketat. Pelaku UMKM harus mampu untuk lebih kompetitif dalam menyediakan produk maupun jasa lokal baik dari segi harga maupun kualitas. Banyak permasalahan yang masih harus diselesaikan untuk menjawab tantangan UMKM ke depan. Permasalahan pengembangan UMKM di Indonesia tidak hanya menyangkur sisi finansial namun juga non finansial seperti akses pemasaran, kualitas SDM, manajemen yang masih sederhana, kemampuan mengaplikasikan teknologi informasi yang relatif rendah serta produk yang belum memenuhi standar. Dari sisi financial, akses ke Perbankan teerutama untuk memperoleh pembiayaan merupakan masalah yang paling sering terjadi terutama di daerah pelosok. Loan Criteria (Bank Indonesia) Micro Rp. 0 - Rp. 50 Million Small Rp. 50 Million - Rp. 500 Million Medium Rp. 500 Million - Rp. 5 Billion Sumber: Bank Indonesia, 2012

5 Indonesia MSME in Number
Estimated Number of MSME Share Pelaku Usaha Nasional 52,77 Million 53,83 Million 55,21 Million 2011 2010 2009 Hadirin sekalian, Salah satu tantangan UMKM ke depan adalah bagaimana meningkatkan daya saing UMKM. Hal ini terkait dengan perdagangan bebas serta terbentuknya Masyarakat Ekonomi Asia di tahun Dalam periode tersebut maka berbagai produk dari luar diperkirakan akan membanjiri Indonesia mengingat daya beli masyarakat Indonesia yang cukup tinggi. Dengan semakin banyaknya produk dari luar yang masuk maka tingkat persaingan dengan produk lokal akan semakin ketat. Pelaku UMKM harus mampu untuk lebih kompetitif dalam menyediakan produk maupun jasa lokal baik dari segi harga maupun kualitas. Banyak permasalahan yang masih harus diselesaikan untuk menjawab tantangan UMKM ke depan. Permasalahan pengembangan UMKM di Indonesia tidak hanya menyangkur sisi finansial namun juga non finansial seperti akses pemasaran, kualitas SDM, manajemen yang masih sederhana, kemampuan mengaplikasikan teknologi informasi yang relatif rendah serta produk yang belum memenuhi standar. Dari sisi financial, akses ke Perbankan teerutama untuk memperoleh pembiayaan merupakan masalah yang paling sering terjadi terutama di daerah pelosok. Sumber : Kementrian Koperasi & UKM In Indonesia more than 90% of entrepreneur categorized as MSME. The MSME become the backbone of the economy.

6 Challenges faced by MSME
Access to Market HR Quality Business Management Access to Capital IT Product Standardization Challenge Hadirin sekalian, Salah satu tantangan UMKM ke depan adalah bagaimana meningkatkan daya saing UMKM. Hal ini terkait dengan perdagangan bebas serta terbentuknya Masyarakat Ekonomi Asia di tahun Dalam periode tersebut maka berbagai produk dari luar diperkirakan akan membanjiri Indonesia mengingat daya beli masyarakat Indonesia yang cukup tinggi. Dengan semakin banyaknya produk dari luar yang masuk maka tingkat persaingan dengan produk lokal akan semakin ketat. Pelaku UMKM harus mampu untuk lebih kompetitif dalam menyediakan produk maupun jasa lokal baik dari segi harga maupun kualitas. Banyak permasalahan yang masih harus diselesaikan untuk menjawab tantangan UMKM ke depan. Permasalahan pengembangan UMKM di Indonesia tidak hanya menyangkur sisi finansial namun juga non finansial seperti akses pemasaran, kualitas SDM, manajemen yang masih sederhana, kemampuan mengaplikasikan teknologi informasi yang relatif rendah serta produk yang belum memenuhi standar. Dari sisi financial, akses ke Perbankan teerutama untuk memperoleh pembiayaan merupakan masalah yang paling sering terjadi terutama di daerah pelosok.

7 DEVELOPING MSME: SYNERGY BETWEEN MULTIPARTIES
…In order to develop MSME, Banking Sector should work together Government, Supporting Institution and Corporation. Banking sector should provide financial access and also act as financial advisor for the MSME…. Technical Assistance Monitoring Guarantor Business Cooperation & Alliance Support Financial Inclusion Flexible Loan Regulation Pro MSME Policy Government Banking Sector Supporting Institution Corporation MSME Dalam pengembangan UMKM, Bank bekerja bersama-sama dengan Pemerintah, Lembaga Penunjang maupun Pengusaha Korporasi sesuai tugas dan fungsinya masing-masing. Bank akan menyediakan akses financial terumasuk akses pembiayaan sekaligus berperan sebagai financial advisory. Lembaga penunjang diharapkan mampu memberikan pendampingan, pembinaan maupun penjaminan kredit. Peran pengusaha korporasi pun tidak kalah penting yaitu sebagai pencetak bisnis turunan ke segmen UMKM melalui kerja sama bisnis maupun pola inti plasma. Sementara Pemerintah diharapkan selalu memberkan dukungan melalui kebijakan yang pro UMKM, memberikan subsidi pembiayaan dan juga pembinaan yang berkelanjutan. Sumber: MARS Indonesia

8 Developing MSME in Indonesia: Bank’s Contribution
Bank Loan Disbursement MSME Loan per Sector (March 2013) Rp Triliun Data dari Bank Indonesia menunjukkan bahwa sampai dengan bulan Juni 2012, Perbankan telah menyalurkan kredit lebih dari Rp Triliun. Dari total kredit tersebut, lebih dari 50% disalurkan ke segmen mikro, kecil dan menengah. Penyaluran kredit untuk segmen UMKM sampai dengan bulan Juni 2012 mencapai Rp 506 triliun dengan porsi terbesar adalah penyaluran ke sektor perdagangan, mencapai 46% dari total kredit. …In Indonesia, 50.14% from total loan from Banking sector is disbursed to MSME sector…

9 Indonesia is the Laboratory of Microfinance Commercial Microcredit,
Hadirin sekalian, Salah satu tantangan UMKM ke depan adalah bagaimana meningkatkan daya saing UMKM. Hal ini terkait dengan perdagangan bebas serta terbentuknya Masyarakat Ekonomi Asia di tahun Dalam periode tersebut maka berbagai produk dari luar diperkirakan akan membanjiri Indonesia mengingat daya beli masyarakat Indonesia yang cukup tinggi. Dengan semakin banyaknya produk dari luar yang masuk maka tingkat persaingan dengan produk lokal akan semakin ketat. Pelaku UMKM harus mampu untuk lebih kompetitif dalam menyediakan produk maupun jasa lokal baik dari segi harga maupun kualitas. Banyak permasalahan yang masih harus diselesaikan untuk menjawab tantangan UMKM ke depan. Permasalahan pengembangan UMKM di Indonesia tidak hanya menyangkur sisi finansial namun juga non finansial seperti akses pemasaran, kualitas SDM, manajemen yang masih sederhana, kemampuan mengaplikasikan teknologi informasi yang relatif rendah serta produk yang belum memenuhi standar. Dari sisi financial, akses ke Perbankan teerutama untuk memperoleh pembiayaan merupakan masalah yang paling sering terjadi terutama di daerah pelosok. The Pioneer of Commercial Microcredit, Microfinance and Micro Banking

10 BRI Key Success Factors Demand Driven Sustain-ability Accessibility
Simplicity Accessibility Transpa-rency Cost Recovery Sustain-ability Hadirin sekalian, Salah satu tantangan UMKM ke depan adalah bagaimana meningkatkan daya saing UMKM. Hal ini terkait dengan perdagangan bebas serta terbentuknya Masyarakat Ekonomi Asia di tahun Dalam periode tersebut maka berbagai produk dari luar diperkirakan akan membanjiri Indonesia mengingat daya beli masyarakat Indonesia yang cukup tinggi. Dengan semakin banyaknya produk dari luar yang masuk maka tingkat persaingan dengan produk lokal akan semakin ketat. Pelaku UMKM harus mampu untuk lebih kompetitif dalam menyediakan produk maupun jasa lokal baik dari segi harga maupun kualitas. Banyak permasalahan yang masih harus diselesaikan untuk menjawab tantangan UMKM ke depan. Permasalahan pengembangan UMKM di Indonesia tidak hanya menyangkur sisi finansial namun juga non finansial seperti akses pemasaran, kualitas SDM, manajemen yang masih sederhana, kemampuan mengaplikasikan teknologi informasi yang relatif rendah serta produk yang belum memenuhi standar. Dari sisi financial, akses ke Perbankan teerutama untuk memperoleh pembiayaan merupakan masalah yang paling sering terjadi terutama di daerah pelosok.

11 BRI Roles on MSME Development in Indonesia: Loan Scheme
….BRI provide many kind of loan scheme to support MSME…. Financing model based on entrepreneurship maturity Commercial line A Fully commercial loan B Subsidized loan Special scheme of commercial loan Financing model Commercial Revolving Fund C Direct Cash Assistance D E Level of entrepreneurship Partnership Loan (PK) Food and Energy Security Loan (KKP-E) Kredit Usaha Rakyat (KUR) Komersial (KUPEDES, Kredit Ritel & Menengah)

12 BRI Roles on MSME Development in Indonesia: KUR
KUR, solution for feasible but not bankable business The President of the Republic of Indonesia officially launched the Loan for Micro, Small and Medium Businesses and Cooperatives using Guarantee Scheme under the name of KREDIT USAHA RAKYAT on November 5, 2007 on the 21st Floor of BRI Head Office. Bank Rakyat telah memainkan peran penting dalam Penyaluran pinjaman kepada Masyarakat Pangsa pasar BRI sampai dengan Desember 2012 tercatat 12,90%. Fokus BRI masih dalam bisnis UMKM. Komitmen ini tercermin dalam alokasi kredit untuk sektor yang mempengaruhi mata pencaharian penduduk. BRI terus meningkatkan porsinya sekitar 74,8% dari portofolio kredit. 12

13 BRI Roles on MSME Development in Indonesia: KUR
KUR, solution for feasible but not bankable business KUR refers to: Working Capital and Investment Loans Credit ceiling up to Rp 500 million Provided for Micro and Small Businesses and Cooperatives which run productive businesses Guaranted by insurance companies (70%/80%) 100% funded by Commercial Bank Bank Rakyat telah memainkan peran penting dalam Penyaluran pinjaman kepada Masyarakat Pangsa pasar BRI sampai dengan Desember 2012 tercatat 12,90%. Fokus BRI masih dalam bisnis UMKM. Komitmen ini tercermin dalam alokasi kredit untuk sektor yang mempengaruhi mata pencaharian penduduk. BRI terus meningkatkan porsinya sekitar 74,8% dari portofolio kredit. 13

14 KUR Scheme: Direct Government BANKS Guarantors MSMEs Policy Committee
Technical Departments: Agriculture, Cooperative and MSMEs, Forestry, Fishery & Oceanary, Industry, Trade. Government 100% bank commercial funds Maximum credit ceiling is Rp 500 million/Debtor Interest rate > Rp 20 m : max 14% < Rp 20 m : max 22% Guarantors MSMEs BANKS Bank Rakyat telah memainkan peran penting dalam Penyaluran pinjaman kepada Masyarakat Pangsa pasar BRI sampai dengan Desember 2012 tercatat 12,90%. Fokus BRI masih dalam bisnis UMKM. Komitmen ini tercermin dalam alokasi kredit untuk sektor yang mempengaruhi mata pencaharian penduduk. BRI terus meningkatkan porsinya sekitar 74,8% dari portofolio kredit. Productive MSMEs, feasible but not bankable. Individual or Guided Groups of Technical Departments or Banking New Debtors Collateral refers to the financed projects Additional collateral is not obligatory. Jamkrindo & Askrindo 70%/80% Coverage Automatic conditional cover Premium is paid by the government. 14

15 KUR Scheme: Linkage Program
Policy Committee/ Task Force Micro businesses monitoring Paid-in Capitals to Guarantee Companies Premium subsidies / Guarantee Profit sharing Policies Monitoring & Evaluation Government Interest rate: - 14% effective - 100% Bank Funds - Max credit Rp 500 million Guarantee Companies Coops, BMT, BKD & other MFIs Saving and lending activities Max.Credit Rp.500 million BANKS Bank Rakyat telah memainkan peran penting dalam Penyaluran pinjaman kepada Masyarakat Pangsa pasar BRI sampai dengan Desember 2012 tercatat 12,90%. Fokus BRI masih dalam bisnis UMKM. Komitmen ini tercermin dalam alokasi kredit untuk sektor yang mempengaruhi mata pencaharian penduduk. BRI terus meningkatkan porsinya sekitar 74,8% dari portofolio kredit. Micro & Small Businesses Jamkrindo & Askrindo 70%/80% Guarantee Coverage Automatic conditional cover 15

16 BRI Roles on MSME Development in Indonesia: KUR
(697,479) As of July 2013, KUR already disbursed to 9,1 Million people with average loan Ro Million/borrower. As of July 2013, 1.18 Million KUR borrower in BRI already migrated to full commercial loan. Bank Rakyat telah memainkan peran penting dalam Penyaluran pinjaman kepada Masyarakat Pangsa pasar BRI sampai dengan Desember 2012 tercatat 12,90%. Fokus BRI masih dalam bisnis UMKM. Komitmen ini tercermin dalam alokasi kredit untuk sektor yang mempengaruhi mata pencaharian penduduk. BRI terus meningkatkan porsinya sekitar 74,8% dari portofolio kredit. (8,442,697) (Sumber: Kemenko Perekonomian) 16

17 BRI Roles on MSME Development in Indonesia: Innovation
E-Banking Low Cost Efficient Fast Generate new Business Survey American Banking Association, on overhead cost banks delivery channels : On line/Internet Banking = USD 0.01 ATM = USD 0.27 Telephone = USD 0.54 Branch = USD 1.07 Bank Rakyat telah memainkan peran penting dalam Penyaluran pinjaman kepada Masyarakat Pangsa pasar BRI sampai dengan Desember 2012 tercatat 12,90%. Fokus BRI masih dalam bisnis UMKM. Komitmen ini tercermin dalam alokasi kredit untuk sektor yang mempengaruhi mata pencaharian penduduk. BRI terus meningkatkan porsinya sekitar 74,8% dari portofolio kredit. BRI’s Customer Base: ± 51 million people 17

18 BRI Roles on MSME Development in Indonesia: E-Banking
Bank Rakyat telah memainkan peran penting dalam Penyaluran pinjaman kepada Masyarakat Pangsa pasar BRI sampai dengan Desember 2012 tercatat 12,90%. Fokus BRI masih dalam bisnis UMKM. Komitmen ini tercermin dalam alokasi kredit untuk sektor yang mempengaruhi mata pencaharian penduduk. BRI terus meningkatkan porsinya sekitar 74,8% dari portofolio kredit. 18

19 BRI Roles on MSME Development in Indonesia: E-Banking
Bank Rakyat telah memainkan peran penting dalam Penyaluran pinjaman kepada Masyarakat Pangsa pasar BRI sampai dengan Desember 2012 tercatat 12,90%. Fokus BRI masih dalam bisnis UMKM. Komitmen ini tercermin dalam alokasi kredit untuk sektor yang mempengaruhi mata pencaharian penduduk. BRI terus meningkatkan porsinya sekitar 74,8% dari portofolio kredit. 19

20 BRI Roles on MSME Development in Indonesia: Capacity Building
For Loan Borrowers and Existing Customer Formal & Informal Formal Training: Duration 3-12 days and cooperate with training providers Informal Training: Mantri BRI as financial advisor Target Output: Increase in sales (minimum 10%), Create Innovation (3 new products), Increase in access to loan, Increase in Savings Bank Rakyat telah memainkan peran penting dalam Penyaluran pinjaman kepada Masyarakat Pangsa pasar BRI sampai dengan Desember 2012 tercatat 12,90%. Fokus BRI masih dalam bisnis UMKM. Komitmen ini tercermin dalam alokasi kredit untuk sektor yang mempengaruhi mata pencaharian penduduk. BRI terus meningkatkan porsinya sekitar 74,8% dari portofolio kredit. 20

21 BRI Roles on MSME Development in Indonesia: Capacity Building
Bank Rakyat telah memainkan peran penting dalam Penyaluran pinjaman kepada Masyarakat Pangsa pasar BRI sampai dengan Desember 2012 tercatat 12,90%. Fokus BRI masih dalam bisnis UMKM. Komitmen ini tercermin dalam alokasi kredit untuk sektor yang mempengaruhi mata pencaharian penduduk. BRI terus meningkatkan porsinya sekitar 74,8% dari portofolio kredit. 21

22 Building Capability and Innovation is matter of dealing with:
Final Remarks Building Capability and Innovation is matter of dealing with: Access to Finance Capacity Building for Institution and MSME Clients IT Implementation and Development Sustainability Bank Rakyat telah memainkan peran penting dalam Penyaluran pinjaman kepada Masyarakat Pangsa pasar BRI sampai dengan Desember 2012 tercatat 12,90%. Fokus BRI masih dalam bisnis UMKM. Komitmen ini tercermin dalam alokasi kredit untuk sektor yang mempengaruhi mata pencaharian penduduk. BRI terus meningkatkan porsinya sekitar 74,8% dari portofolio kredit. 22

23 Terima Kasih Silakan mengunjungi www. bri.co.id
Demikian, paparan kami, atas perhatiannya kami sampaikan terima kasih.


Download ppt "Presented by: Agus Rachmadi"

Similar presentations


Ads by Google