Presentation is loading. Please wait.

Presentation is loading. Please wait.

 Bila dua atau lebih zat yang tidak bereaksi dicampur  kemungkinan campuran yang terjadi:  Campuran kasar Contoh: campuran tanah dan pasir, gula dan.

Similar presentations


Presentation on theme: " Bila dua atau lebih zat yang tidak bereaksi dicampur  kemungkinan campuran yang terjadi:  Campuran kasar Contoh: campuran tanah dan pasir, gula dan."— Presentation transcript:

1

2  Bila dua atau lebih zat yang tidak bereaksi dicampur  kemungkinan campuran yang terjadi:  Campuran kasar Contoh: campuran tanah dan pasir, gula dan garam  Dispersi koloid Contoh: larutan tanah liat dan air, sol Fe(OH) 3  Larutan sejati Contoh: larutan gula dalam air, garam dalam air

3  Campuran kasar dan dispersi koloid  Bersifat heterogen  Dapat dipisahkan secara mekanis  Larutan sejati  Bersifat homogen  Tidak dapat dipisahkan secara mekanis LARUTAN: Campuran homogen antara dua zat atau lebih  Keadaan fisik larutan dapat berupa: gas, cair atau padat

4  Contoh peranan larutan dalam kehidupan sehari-hari:  Di alam kebanyakan reaksi berlangsung dalam larutan air.  Tubuh menyerap vitamin, mineral dan makanan dalam bentuk larutan  Tumbuhan mengangkut nutrisi dalam larutan ke semua bagian jaringannya  Obat-obatan biasanya merupakan larutan air atau alkohol dari senyawa fisiologis aktif.  Banyak reaksi kimia di laboratorium maupun di industri terjadi dalam larutan

5  Komponen larutan:  Solut: o zat yang dilarutkan o Salah satu komponen yang mengandung jumlah zat yang banyak  Solvent o Pelarut o Komponen lainnya yang mengandung jumlah zat sedikit Diskusikan: o Berikan contoh-contoh larutan dan sebutkan apa jenis solut dan solvent-nya o Sirup 60% (  terdiri dari gula dan air)  apa solut dan solvent-nya?

6 Zat terlarutPelarutContoh Gas O 2, N 2 dalam udara CairGasUap air dalam udara PadatGasI 2 dalam udara GasCairO 2, CO 2 Dalam air / darah Cair Alkohol dalam air PadatCairGaram dalam air GasPadatN 2 dalam paladium (Pd) CairPadatHg dalam Au Padat Ag dalam Pb / Au

7  Pembentukan larutan Jika zat padat atau cairan larut dalam cairan, maka dalam campuran terdapat daya tarik menarik antar melekul (intermolekul) zat terlarut dan pelarut; serta gaya tarik di dealam molekul (intramolekul), sehingga molekul atau ionnya masih tetap bersatu.  Gaya tarik menarik antara molekul solut dan pelarut semakin besar  dua senyawa dapat bercampur (miscible) lebih mudah.  Air dan alkohol  saling melarutkan dalam berbagai perbandingan

8 Pelarut Solut Langkah 1 Langkah 2 Pembentukan larutan cairan Larutan Pembentukan larutan secara langsung Langkah 3 Solut terkembang Pelarut terkembang

9  Molekul solut terpisah (terjadi penguraian)  prosesnya membutuhkan energi (endotermik)  Molekul solut bergabung dengan molekul pelarut dengan melepaskan energi (eksotermik)  Pada proses terbentuknya larutan selalu terjadi dua hal secara bersamaan:  Solvasi: penggabungan molekul pelarut dengan molekul solut membentuk gugusan (agregat)  Jika pelarutnya air  proses tsb disebut hidrasi

10  Untuk melarutkan suatu kristal zat berion membutuhkan energi kisi  Energi kisi: energi yang dibutuhkan untuk memutuskan ikatan antara ion positif dan negatif  Penguraian kristal  proses endoterm  Proses hidrasi atau solvasi  eksoterm  Suatu zat akan larut dengan baik jika energi yang terjadi pada proses hidrasi lebih besar daripada energi kisi

11  Like dissolves like Jika molekul solut dan pelarut mirip, maka keduanya mudah untuk saling menggantikan  mudah untuk bercampur  Senyawa non polar cenderung larut dalam pelarut yang bersifat non polar

12  Zat dikatakan tidak terlarut (insoluble) Jika zat tersebu larut sangat sedikit (< 0,1 g dalam 1000 g pelarut)  Contoh: air dan minyak  Dua cairan tidak dapat larut satu sama lain (= immicible)

13  Kelarutan Jumlah zat terlarut yang dapat larut dalam sejumlah pelarut pada suhu tertentu sampai membentuk larutan jenuh KelarutanJumlah kira-kira bagian volume pelarut untuk 1 bagian berat solut Sangat mudah larut< 1 bagian Mudah larut1 bagian sampai 10 bagian Larut>10 bagian sampai30 bagian Kurang larut>30 bagian sampai 100 bagian Sangat sukar larut>100 bagian sampai 10000 bagian Praktis tidak larut> 10000 bagian

14  Larutan jenuh  Larutan yang telah mengandung zat terlarut dalam jumlah maksimal  Terjadi keseimbangan antara solut yang larut dan solut yang tidak larut  Kecepatan pelarutan sama dengan kecepatan pengendapan  Istilah jenuh dan tidak jenuh tidak berhubungan secara langsung dengan larutan pekat dan encer

15  Larutan tak jenuh (unsaturated)  Larutan yang mengandung jumlah solut lebih sedikit (encer) dibandingkan larutan jenuhnya Larutan lewat jenuh tidak berada dalam kesetimbangan, melainkan dalam sistem metastabilkpekat dan encer  Larutan lewat jenuh (supersaturated)  Larutan yang mengandung jumlah solut lebih banyak (pekat) dibandingkan larutan jenuhnya pada suhu yang sama

16  Sifat larutan mempunyai hubungan erat dg konsentrasi dari tiap komponennya.  Sifat-sifat larutan (rasa, warna, pH dan kekentalan ) tergantung jenis dan konsentrasi zat terlarut.  Ada Sifat fisika yang penting lainnya dari larutan yang hanya bergantung pada konsentrasi zat terlarut yang disebut sifat KOLIGATIF

17  Sifat koligatif larutan: sifat larutan yang tidak tergantung pada jenis zat terlarut, tetapi semata-mata hanya ditentukan oleh banyaknya zat terlarut (konsentrasi zat terlarut).  Sifat larutan berbeda dari sifat pelarut murninya. Contoh : air murni -18 o C pasti membeku, sedangkan air yang dicampur etilen glikol (zat anti beku untuk radiator kendaraan), akan tetap cair pada suhu tsb

18  Jika suatu pelarut ditambah dengan sedikit zat terlarut, maka akan didapat suatu larutan yang mengalami: o Penurunan tekanan uap jenuh o Kenaikan titik didih o Penurunan titik beku o Tekanan osmosis

19 Diagram penurunan tekanan uap larutan

20  Banyaknya partikel dalam larutan ditentukan oleh konsentrasi larutan dan sifat larutan itu sendiri.  Jumlah partikel dalam larutan non elektrolit tidak sama dengan jumlah partikel dalam larutan elektrolit, walaupun konsentrasi keduanya sama sebab larutan elektrolit terurai menjadi ion-ionnya, sedangkan larutan non elektrolit tidak terurai menjadi ion-ion.   Sifat koligatif larutan dibedakan atas sifat koligatif larutan non elektrolit dan sifat koligatif larutan elektrolit.

21  Pada setiap suhu, zat cair selalu mempu nyai tekanan tertentu.  Tekanan ini adalah tekanan uap jenuhnya pada suhu tertentu.  Penambahan suatu zat ke dalam zat cair menyebabkan penurunan tekanan uapnya. sebab zat terlarut tsb mengurangi bagian atau fraksi dari pelarut, sehingga kecepatan penguapan berkurang.

22 Gambaran penurunan tekanan uap

23  Terjadi jika interaksi antar molekul komponen larutan sama besar dengan interaksi antarmolekul komponen-komponen tersebut pada keadaan murni  Larutan ideal  berlaku Hukum Raoult, yaitu tekanan uap pelarut (cair) berbanding lurus dengan fraksi mol pelarut dalam larutan.  Larutan yang benar-benar ideal tidak terdapat di alam, namun beberapa larutan memenuhi hukum Raoult sampai batas-batas tertentu. Contoh larutan yang dapat dianggap ideal adalah campuran benzena dan toluena

24  Ciri lain larutan ideal: volumenya merupakan penjumlahan tepat volume komponen-komponen penyusunnya.  Pada larutan non-ideal, penjumlahan volume zat terlarut murni dan pelarut murni tidaklah sama dengan volume larutan.

25 Campuran ideal dan gaya intermolekuler Dalam sebuah larutan, beberapa molekul yang berenergi besar dapat menggunakan energinya untuk mengalahkan daya tarik intermolekuler permukaan cairan dan melepaskan diri untuk kemudian menjadi uap. Semakin kecil daya intermolekuler, semakin banyak molekul yang dapat melepaskan diri pada suhu tertentu.


Download ppt " Bila dua atau lebih zat yang tidak bereaksi dicampur  kemungkinan campuran yang terjadi:  Campuran kasar Contoh: campuran tanah dan pasir, gula dan."

Similar presentations


Ads by Google